59

2.9K 249 4
                                    

KIRIMKAN DOA UNTUK KESELAMATAN MAMI!
.
.

Sore harinya setelah selesai mengerjakan tugasnya di boutique wei ying hendak pulang tetapi saat keluar dari pintu ruangannya tiba tiba ponselnya berdering tanda panggilan masuk. Wei ying segera mengambil ponselnya dari saku celananya.
"Ayah?" Gumam wei ying melihat panggilan masuk dari ayahnya.

"Halo, adaa apa ayah?" Tanya wei ying
"A'ying sepertinya ayah dan bibi tidak bisa pulang sekarang, kemungkinan akan pulang besok. Kau dan lanzhan tidak keberatan kan tinggal satu malam lagi dirumah?" Tanya ayah jiyang.
"Tidak ayah, sama sekali tidak keberatan"
"Bagaimana yanli? Ada ia tidak membuat masalah?" Tanya ayah jiyang
"Emm, tidak ayah. Yanli tidak membjat masalah kok"
"Untunglah, ayah takut anak itu merepotkanmu. Tapi sekarang dia ada dimana nak? Dari tadi ayah mencoba menghubunginya tetapi ponselnya tidak aktif" tutur ayah jiyang

Mendengar pertanyaan ayahnya wei ying terdiam tidak tau harus menjawab bagaimana. Ia juga sedari tadi menelfon adiknya tetapi tidak di angkat.
"Halo nak? Kau masih di sana?" Tanya ayah jiyang
"Eh iya ayah, wei ying masih di tempat kerja. Mungkin yanli dirumah" gugup wei ying
"Oh baiklah nak, jika sudah sampai di rumah sampaikan pada adikmu agar menghubungi ayah secepatnya" ujar ayah jiyang.
"Baiklah ayah, dahh" ujar wei ying sembari mematikan saluran telfonnya.

Setelah mematikan saluran telfonya wei ying berjalan menuju keluar boutique untuk pulang, tetapi saat sedang menunggu taxi seseorang memanggilnya.
"Wei" sapa seseorang yang tak lain adalah sehun membuat wei ying terkesiap.
"Sehun?" Lirih wei ying menatap sehun yang tersenyum lebar kearahnya.
"Wei ying" ucap sehun mendekati wei ying.
"Kanapa kau kemari?" Tanya wei ying
"Aku tadi kebetulan lewat dan tidak sengaja melihatmu, jadi aku menghampirimu" jelas sehun tersenyum tetapi wei ying hanya terdiam.
"Kau sudah pulang bekerja kan?" Tanya sehun lagi.
"Ya, baru saja selesai" ujar wei ying
"Pas sekali, bagaimana kalau kita pergi makan bersama? Jadi kita tidak perlu membuat janji untuk bertemu" ujar sehun
"Makan bersama?" Gugup wei ying.

'Bagaimana ini, aku tidak mungkin menolak ajakkan sehun! Dia orang yang selalu baik padaku. Tapi bagaimana kalau lanzhan marah?' Batin wei ying bingung.

"Jadi bagaimana wei? Kau mau kan?" Ucap sehun penuh harap.
"It_"

"Wei yingg" panggil seseorang.

Wei ying dan sehun bersamaan menoleh kesumber suara, terlihat seorang wanita mendekat kearah mereka.
"Meymey" sapa wei ying
"Kalian sedang apa? Kenapa belum pulang?" Tanya meymey
"Ini masih menunggu taxi" jawab wei ying.
"Ah ini, perkenalkan ini sehun dan sehun perkenalkan ini meymey" tambah wei ying. Sehun hanya tersenyum menatap meymey begitupun sebaliknya.
"Jadi bagaimana? Apa kau mau wei?" Tanya sehun.
"Apa aku boleh mengajak meymey?" Tawar wei ying cari aman.
"Baiklah, tidak masalah" saut sehun tersenyum.

Saat sampai di restoran perasaan wei ying masih tidak tenang, ia segera mendudukkan pantatnya kekursi kemudian mengambil ponsel untuk mengirimkan sms kepada lanzhan.
Isi pesan:
'Lanzhan, aku akan sedikit terlambat sepertinya. Tadi aku tidak sengaja bertemu sehun dan dia mengajakku makan bersama. Tapi aku tidak berdua kok aku bersama meymey'.

Wei ying juga mengambil beberapa foto sehun dan meymey yang sibuk mencari menu secara diam diam. Setidaknya sebagai bukti agar lanzhan tidak berfikir bahwa dirinya berbohong, namun tidak kunjung mendapatkan balasan dari suaminya membuat wei ying semakin tidak tenang. Mencoba tenang agar sehun tidak curiga walau hati dag dig dug takut di sidang oleh suaminya.

Disisi lain lanzhan baru saja pulang dari kantor kemudian berniat menjemput wei ying ke boutique tempat istrinya bekerja. Lanzhan hendak menelfon tetapi ponselnya lowbat tidak bisa di gunakan.
"Astaga aku lupa, dasar ponsel tidak berguna" maki lanzhan turun dari mobil hendak masuk kedalam.

"Selamat sore tuan" sapa satpam di sana
"Tolong panggilkan wei ying, katakan kalau aku sudah disini menjemputnya" ujar lanzhan
"Tuan wei sudah pulang tuan" ujar satpam itu membuat lanzhan heran.
"Jam berapa dia pulang? Dan pulang naik apa?" Tanya lanzhan melihat jamnya.
"Baru setengah jam yang lalu tuan, dan tuan wei pulang bersama seorang pria" jelas satpam itu sopan.
"Pria? Apa kau mengenalnya?" Ujar lanzhan mulai kesal.
"Tidak tuan" ujar satpam itu.

Lanzhan terdiam memikirkan pria mana yang mengantar istrinya pulang, dan yang terlintas hanya sosok idiot dikepalanya. Raut wajahnya seketika memerah menahan emosi yang hendak meledak kapan saja.
"Apa pria itu memakai kaca mata?" Ucap lanzhan menatap tajam satpam itu.
"Oh, iya tuan pria itu memakai kacamata, tinggi dan lumayan tampan" terang satpam itu.

Lanzhan yang mendengar itu semakin geram, tanpa permisi ia pergi dari boutique milik istrinya. Satpam yang melihat itu hanya garuk garuk kepala tidak mengerti.

CINTA DAN GENGSI (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang