21

2.9K 232 5
                                    

Sehun mempertajam alisnya saat berhadapan dengan lanzhan, ia menatap lanzhan dengan begitu geram karna sehun sangat tidak menyukai perlakuan kasar yang lanzhan lakukan terhadap wei ying.
"Kau ada masalah apa dengan wei ying? Bahkan dua kali aku melihatmu hampir menyakitinya" seru sehun
"Pahlawan kesiangan datang" cibir lanzhan
"Pergi dari sini aku tidak ada urusan denganmu" tambah lanzhan.
"Untuk apa aku pergi? Jelas aku juga ikut campur urusanmu dengan wei ying karna aku yang mengajak wei ying kemari jadi wei ying sudah menjadi tanggung jawabku" seru sehun penuh penekanan.

Dahi lanzhan mengernyit mencerna kata kata sehun yang baru saja mengatakan bahwa dirinya yang mengajak wei ying ke restaurant ini.
"Kau yang mengajak dia kemari?" Tanya lanzhan pada sehun
"Iya kenapa? Apa kau ada masalah?" Tanya sehun membuat lanzhan terdiam karna dirinya sudah salah mengira dan menuduh wei ying.
"Wei ying ayo kita pulang, maaf aku lama karna toiletnya agak penuh" ajak sehun seraya menggengam tangan wei ying. Mereka berdua pun berlalu meninggalkan lanzhan tanpa berpamitan, kedua mata lanzhan memperhatikan wei ying yang tengah berjalan beriringan dan bergandengan dengan sehun.
"Dasar pemuda murahan! Dia berpenampilan seperti itu untuk mencari sensasi. Jika saja mama tau pasti mama juga akan jijik melihat pemuda munafik! Lihat saja nanti aku akan membeberkan sifat aslinya" gumam lanzhan mengepalkan tangannya dengan kesal.

Wei ying dan sehun kembali melakukan perjalanan pulang, namun perasaan wei ying semakin kacau akan ketakutan karna baru saja bertemu dengan lanzhan.
'Bagaimana kalau lanzhan memberitahu kepada ayah kalau aku pergi dengan sehun, aku harus bilang apa' batin wei ying

"Wei ying apa kau baik baik saja?" Tanya sehun.
"Yaa aku baik baik saja" jawab wei ying
"Kenapa dia selalu mengganggumu?" Tanya sehun penasaran.
"Aku tidak tau" saut wei ying karna tidak ingin memperpanjang membahas tentang lanzhan. Kemudian wei ying meminta sehun untuk memberhentikan mobilnya di depan komplek perumahan, ia berpamitan pada sehun dan berjalan menuju rumahnya. Didepan rumah sudah ada ayah jiyang yang sedang menikmati kopi, dengan langkah ketakutan wei ying mencoba menyapa ayahnya tersebut. Ayah juga menegur wei ying dan menanyakan nya dari mana, wei ying berbohong mengatakan jika dirinya habis bertemu dengan meymey dan wei ying dengan cepat menaiki anak tangga untuk masuk kekamarnya.

Wei ying menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur rasanya sangat melelahkan. Rasanya ia sudah lelah memikirkan hal bodoh yang akan segera di mulai di kehidupannya.

Hingga 2 minggu kemudian semua orang tengah sibuk mempersiapkan acara pernikahan wei ying yang akan di adakan hari ini. Namun jiwa wei ying menolak keras akan adanya hari ini. Ia tidur telentang diranjang dengan malas.
"Argggg aku ingin mati saja" teriak wei ying. Setelah itu mendengar seseorang membuka pintu kamarnya.
"Astaga A'ying, kenapa kamu belum juga bersiap siap?" Tanya bibi sarah menghampiri keponakannya yang sudah duduk dengan wajah memelas melihatnya masuk kekamar.
"Bibi A'ying tidak mau menikah dengan lanzhan" ucap wei ying dengan bersedih.
"Sayang, kamu jangan berbicara tidak tidak. Hari ini kamu akan menikah" ucap bibi sarah mengelus kepala wei ying.
"Tapi wei ying tidak mau menikah dengan laki laki itu bibi" teriak wei ying kembali menjatuhkan dirinya ke tempat tidur.
"Kalau kau tidak mau menikah dengan lanzhan kenapa baru bilang sekarang sayang?" Tanya bibi sarah namun wei ying hanya diam tidak bisa menjawab.

"A'ying..sudahlah! Ayo bersiaplah kita berangkat ke rumah lanzhan, ini tadi Jas mu sudah di antar oleh Reba. Nanti kau akan di rias di sana" ujar bibi sarah beranjak dari duduknya dan memperhatikan jas pengantin itu.
"Desain jas ini sangat bagus, nanti kau pasti akan terlihat menawan" tutur bibi sarah tersenyum dan hanya di tanggapi dengan helangnafas wei ying yang berat.

Kini wei ying sudah bersiap, ia terlebih dahulu berangkat kerumah lanzhan bersama bibi sarah karena wei ying harus terlebih dahulu bersiap untuk riasan pengantin, sementara ayah jiyang dan yanli akan menyusul. Acara pernikahan wei ying dan lanzhan diadakan di rumah lanzhan sesuai dengan permintaan orang tua lanzhan.
Kini wei ying dan bibi sarah berada di dalam mobil persisnya di belakang sopir. Beberapa menit kemudiaan mobil tersebut berhenti dihalaman rumah yang begitu megah.
"Bibi.. ini rumah siapa? Besar sekali"tanya wei ying kagum.
"Entahlah bibi juga tidak tau, atau ini rumah lanzhan?"tanya bibi sarah tak kalah kagum.
"Mari saya antar kedalam" ajak sopir tersebut.
"Pak.. ini rumah siapa?" Tanya bibi sarah
"Ini? Ini ya rumah keluaraga Lan nona" ucap sopir itu membuat bibi sarah dan wei ying tidak percaya.

"Menantuku" teriak tiba tiba seorang wanita tak lain adalah Nyonya saren, ia pun berjalan hendak menghampiri wei ying dengan begitu kegirangan. Ia terlihat keluar bersama lanzhan dengan menarik narik tangan anaknya itu. Pagi ini lanzhan belum bersiap, jelas sekali dengan melihat penampilannya yang hanya mengenakkan celana hitam dan kaos polos berwarna putih sedikit transparan yang memperlihatkan otot otot tubuhnya yang seksihhhhhh minta di belai. Hahahah!

CINTA DAN GENGSI (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang