34

3.3K 295 9
                                    

Semua mata tertuju pada wei ying yang ada di garden pool tersebut tak terkecuali yanli juga lanzhan, lanzhan menatap tajam kearah wei ying dan seketika itu juga wei ying menundukkan pandangannya.
"Wen ning, aku harus pergi dari sini" ucap wei ying berbisik hendak pergi meninggalkan wen ning namun wen ning menghentikannya.

Mereka berdua bertemu di toilet, saat wei ying hendak buang air kecil dan wen ning mengajak nya untuk bergabung dengan teman teman. Sebenarnya wei ying sudah menolak tapi wen ning malah menyeretnya hingga sampai di sini. Sempat wen ning tidak mengenali wei ying yang penampilannya sangat berbeda dari waktu masih sekolah, ia tidak pernah membully wei ying tapi beberapa kali wen ning pernah memergoki saat teman temannya dengan tidak punya hati menghina orang yang lemah.

"Kau mau kemana? Tenang saja, aku akan menemanimu" ucap wen ning
"Tapi_"
"Apa ini culun?" Tanya salah satu teman laki laki mendekati wei ying
"Iya, manis bukan? Aku saja hampir tidak mengenalinya" ucap wen ning heboh begitupun teman temennya.
"Wahhhh, lama tidak bertemu, kau sudah banyak berubah"
"Mungkin dia sudah mengenal cinta, jadi berubah"
"Dia kan sekarang memiliki boutique sendiri, jelas dia sudah berubah"

'Apa apaan ini! Mereka sangat cerewet'batin wei ying yang dari tadi terus mendengar perkataan perkataan teman teman SMA nya.

"Hey culun! Kenapa kau diam saja? Ayo bicara" ucap salah satu dari mereka membuat wei ying bingung harus berbuat apa, rasanya ia ingin sekali meninggalkan tempat ini. Namun, wen ning memegang erat tangannya seolah tidak membiarkan nya pergi dari sana.
"Ak_"
"Permisi" ucap yanli menerobos kerumunan itu
"Kalian ini sungguh kampungan sekali, sana pergi" seru yanli. Melihat teman temannya pergi yanli langsung menarik tangan kakaknya menjauh.

"Kenapa kakak tiba tiba berpenampilan seperti ini? Apa kakak ingin di puji oleh semua orang? Atau kakak ingin menyaingiku, hah?" Seru yanli dengan kesal.
"Yanli, apa maksudmu? Kakak tidak seperti itu" ucap wei ying
"Kakak kesini karna di paksa oleh mama saren, dan mama saren yang mendandani kakak seperti ini, kalau tidak begitu, kakak mana mau datang kesini" tambah wei ying
"Alasan saja, kalau kakak tidak berniat menghadiri acara ini, lalu kenapa kakak datang! Atau kan kakak bisa menunggu di mobil" seru yanli tidak senang.
"Memang kakak tadi menunggu di mobil, tapi waktu kakak ke toilet, kakak bertemu dengan wen ning dan dia yang menyeret kakak kesini" ucap wei ying
"Kalau begitu sekarang kakak kembali saja ke mobil,  kakak datang ke sini juga tidak penting" ketus yanli melipat kedua tangannya.
"Untuk apa kau menyuruh wei ying kembali kemobil?" Tanya seseorang tiba tiba menghampiri mereka.

"Sehun" lirih wei ying
"Yanli,, penting atau tidaknya wei ying di sini, dia tetap berhak datang kesini! Bukannya ini acara reoni? Jadi tidak sepantasnya kau berbicara seperti itu pada wei ying. Bagaimana kalau kau saja yang menunggu di mobil hingga acara ini selesai?" Saut sehun penuh penekanan.
"Dasar tukang ikut campur" seru yanli meninggalkan wei ying dan sehun disana.

"Yanli, kau mau kemana?" Tanya wei ying namun tidak di tanggapi.
"Wei ying biarkan saja, orang orang seperti mereka tidak pantas di sebut manusia, taunya merendahkan saja" seru sehun dan di iyakan oleh wei ying.

Sehun tidak tau bahwa yanli adalah adik wei ying, karna tidak ada yang mengetahuinya kecuali lanzhan dan teman dekat yanli
"Sehun, kapan kau kembali? Bukannya kau masih di jepang?" Tanya wei ying terkejut
"Yaa, aku pulang 3 hari lalu untuk mengambil beberapa berkas penting untuk pelatihan dokter disana" jelas sehun
"Oh, kau baru datang?" Tanya wei ying
"Iya baru saja, saat aku datang aku melihatmu di sudut bersama yanli jadi langsung kuhampiri kemari" jelas sehun.

Mereka berdua mengobrol dengan bercanda, sementara lanzhan terus memperhatikan istrinya yang bermesraan dengan sehun diujung sana. Yangyang yang dari tadi memperhatikan sahabatnya itu tak segan menegur.
"Lanzhan kanapa kau terus memperhatikan culun itu?" Ujar yangyang
"Siapa juga yang memperhatikannya!" Seru lanzhan meletakkan gelasnya dengan kasar.
"Lanzhan lihatlah si culun itu, aku rasa dia mengubah penampilannya itu untuk si idiot sehun . Kau lihat saja, bahkan culun itu tersipu malu didepan idiot itu" tutur yangyang menunjuk wei ying dan sehun. Lanzhan terus saja memperhatikan istrinya yang tampak bahagia bercanda dengan pria lain.
"Siculun itu datang ke acara ini hanya ingin di puji oleh teman teman kita. Entahlah, dia mendapatkan undangan dari mana? Padahal aku tidak ada mengundangnya kesini" cerocos yangyang tanpa henti membuat telinga lanzhan panas mendengarnya.

CINTA DAN GENGSI (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang