54

3.6K 295 34
                                    

SAYA DATANG UNTUK MEMBERIKAN KALIAN DOSA HEHE!!
.
.

Lanzhan mencium bibir menggoda milik wei ying kemudian membuka kancing kemeja milik istrinya cepat.
"Lanzhan jangan disini, nanti saja dirumah" panik wei ying menahan tangan suaminya.
"Aku maunya disini, lagipula kita tidak pernah melakukannya di ruang kerjamu" ujar lanzhan menarik tekuk istrinya.

"Emhhhhh...ahh....lan..zhann" desah wei ying berusaha bangun.

Lanzhan yang melihat itu dengan segera menahan tubuh kecil istrinya, kemudian membuka semua pakaian wei ying cepat. Terpampanglah tubuh bugil wei ying membuat hasrat lanzhan memuncak.
"Tidak lanzhan jangan disini" ujar wei ying memberontak.

Lanzhan melepaskan celananya kemudian mengarahkan miliknya yang sudah tegang itu pada hole pink wei ying dengan sekali hentakkan tanpa pemanasan.
"Akhhhh....sa..kitt...lanzhan...amhhhh"

"Ahhhh...we..ying..ahhhh..nikmat"

Lanzhan terus mengoyangkan pinggulnya dengan pelan menikmati remasan yang di lakukan oleh hole istrinya. Mencondongkan tubuhnya agar bisa masuk lebih dalam kemudian bibirnya bergerak lincah melumat dan menggigit leher putih istrinya.
"Emhhhh...ahhhhh....percepat lanzhan...ahhhh"

Clop clop clop

Lanzhan mengencangkan goyanganya membuat tubuh wei ying terguncang kencang, posisi wei ying tengah duduk di kursi dengan lanzhan yang berdiri didepannya.
"Emhhh,, ahhhh...sa..kitt.." rengek wei ying

"Seben..tar..ahhh....lagi...say..angg"

Wei ying merasakan panis suaminya membesar tanda pria itu akan melakukan pelepasan, lanzhan menyeringai lebar dengan segera mengeluarkan panisnya membuat wei ying melenguh.
"Apa sudah selesai?" protes wei ying

Tangan lanzhan menarik wei ying untuk merubah posisi mereka, jadi posisi wei ying menunging dengan berpegangan pada sebuah meja.

Jleppp

"Akhhhh....ahhhhh.....sa..kitt.."

Tubuh wei ying kembali terhentak hentak keras dengan lanzhan yang menyodok holenya kasar. Meja yang di pegang wei ying ikut maju mundur mengeluarkan suara bergesekan. Tangan lanzhan mengelus pelan perut istrinya.
"Ahhhh aku ingin baby nya segera hadir we..ying...ahhhh" desah lanzhan memasukkan miliknya lebih dalam lagi.

"Akhhhh....ahhhhh...emhhhh..hahhh"

"Ahhhh..aku..keluar....ahhhh"

CROTTTTTTT

Pelepasan lanzhan yang pertama setelah membutuhkan waktu 1 jam menggempur istrinya. Kaki wei ying bergemetar hendak terjatuh tetapi sudah di tahan oleh lengan kekar suaminya.
"Hahhh capekk" ujar wei ying melihat wajah lanzhan.

Cup

Lanzhan mencium kening wei ying dengan penuh kasih sayang, kemudian menggendong istrinya kesofa.
"Kau bilang tidak akan menggangguku di sini! Dasar pembohong" ketus wei ying.
"Salahmu sendiri yang menjelekkan suami sendiri" ujar lanzhan mengigit hidung bengir istrinya.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu membuat wei ying bangun dari posisi berbaringnya, lanzhan sedang dikamar mandi jadi wei ying yang membuka pintu walaupun kakinya masih sedikit gemetaran.
"Tuan wei, ada dua tamu yang ingin bertemu dengan anda" ujar meymey sembari celingak celinguk takut bertemu suami bosnya.
"Baiklah persilahkan mereka masuk" ujar wei ying.

Meymey mempersilahkan kedua tamu itu masuk kedalam ruangan bosnya, wei ying menyambut mereka berdua dengan sopan dan penuh keramahan.
"Halo perkenalkan saya wei ying pemilik boutique ini" sapa wei ying tersenyum.
"Iya, perkenalkan juga nama saya chengxiao dan ini kakak saya yanzi" ujar Chengxiao.
"Senang bertemu dengan kalian, silahkan duduk" ucap wei ying.
"Apa saya bisa melihat koleksi gaun pengantinmu secara langsung?" Tanya yanzi.
"Tentu saja, mari saya antar" ujar wei ying menuntun kedua tamunya keruang penyimpanan gaun agar mereka lebih leluasa mencari gaun yang diinginkan.

Bertepatan saat mereka hendak keluar dari ruangan wei ying terdengar pintu kamar mandi terbuka, kedua wanita yang ada di sana menoleh menatap pria yang baru keluar dari sana.
"Lanzhan?" Kaget chengxiao

Wei ying mengangkat sebelah alisnya bingung, bagaimana bisa tamu nya kenal dengan lanzhan suaminya. Sementara lanzhan yang melihat wanita itu mendelik tidak suka, tanpa menjawab mantan pacarnya itu lanzhan mendekati tubuh istrinya.
"Sayang, aku tunggu di mobil ya" ujar lanzhan sengaja mengeraskan suaranya kemudian mencium bibir istrinya singkat.
"Emm, baiklah" ujar wei ying tersenyum.

Chengxiao yang melihat perlakuan mantan pacarnya tidak bisa untuk tidak terkejut. Sejak kapan lanzhan berhubungan dengan sesama jenis? Apa karna berpisah dengannya pria itu jadi tidak waras.
Setelah kepergian suaminya wei ying menuntun para tamunya untuk pergi keruangan yang tadi mereka bicarakan tanpa memikirkan kejadian tamunya yang mengenal suaminya. Tetapi tiba tiba chengxiao meminta izin untuk pergi ketoilet dan meminta mereka untuk pergi lebih dulu, tanpa rasa curiga wei ying malah mengiyakan padahal itu hanya alibi chengxiao untuk menemui mantan pacarnya itu.
Saat lanzhan hendak masuk kedalam mobilnya ia di kejutkan oleh tangan seseorang yang menahannya.
"Lanzhan, aku ingin berbicara denganmu" ujar chengxiao namun lanzhan hanya diam dengan tatapan tidak suka.
"Kita sudah lama tidak bertemu, apa kau memiliki hubungan dengan pemilik butik ini?" Tanya chengxiao
"Bukan urusanmu!" Ketus lanzhan menepis tangan mantan pacarnya itu kasar.

"Lanzhan!!! Apa kau gay? Sangat menjijikan! Apa kau seperti itu karna aku meninggalkanmu" seru chengxiao.
"Memangnya apa urusanmu? Setidaknya dia lebih baik dari pada dirimu yang suka celap celup sana sini!!" Sinis lanzhan bersandar disamping mobilnya.

"AKU TIDAK SEPERTI ITU!!" Pekik chengxiao marah.
"Lalu? Sebutan apa yang pantas untuk wanita murahan sepertimu? Apa si K itu sudah bosan dengan lubang longar mu itu" ujar lanzhan masuk kedalam mobilnya.

Chengxiao yang sudah kepalang malu pergi dari tempat itu untuk menemui kakaknya yang masih memilih gaun pengantin. Saat masuk chengxiao menatap wei ying tajam, ia akan merebut lanzhan kembali. Mengalahkan pria gay ini sangat mudah pikir chengxiao.
'Aku akan mengambil apa yang sudah menjadi takdirku! Dasar gay menjijikan' batin chengxiao.

CINTA DAN GENGSI (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang