24. Rencana Musuh

2.1K 43 0
                                    

Di sebuah Club malam.

Terlihat tiga orang pria sedang duduk di kursi bundar dengan beberapa botol minuman keras di hadapan mereka. Hingar bingar di lantai bawah terdengar samar-samar di telinga mereka. Mereka memilih ruangan VIP yang ada di Club malam ternama itu.

Darius dan Matteo. Mereka lah yang menyewa Club malam itu. Mereka sedang merencanakan sebuah konspirasi tentang bagaimana cara menghancurkan keluarga Alvarez yang mereka benci dan sangat ingin sekali melepanyapkan mereka semua sampai habis. Terutama Julian.

Tidak hanya Matteo dan Darius yang ada di tempat itu, di sana juga ada dua sekutu mereka. Siapa lagi kalau bukan si wanita tidak tahu malu, Cleo, dan juga si pengkhianat yang sudah membantu kejahatan mereka berdasarkan kepercayaan yang Julian berikan padanya, yaitu Varo.

Darius sejak dulu memang ingin melenyapkan Julian sekaligus menjatuhkan perusahaan besar milik pria itu. Berkali-kali sejak dulu ia mencoba membunuh pria itu, akan tetapi selalu saja gagal. Julian selalu membaca setiap gerakannya.

Alasan yang mendasari tindakan Darius bukan hanya karena rasa iri dan dengki untuk Julian, melainkan juga karena dirinya memiliki dendam yang besar karena Julian membunuh ayahnya dulu. Bukan tanpa alasan, Julian membunuh ayah Darius karena ayah Darius saat itu juga mencoba membunuh Arallyn. Jelas itu membuat Julian murka dan melenyapkan ayah Darius.

Karena hal itulah ia membenci Julian, meski Darius tahu kalau yang salah dan memulai duluan adalah ayahnya yang memang ingin melenyapkan Arallyn karena wanita itu adalah istri dari Leo. Leo pernah memecatnya dari perusahaan hanya karena tidak sengaja menabrak Arallyn hingga wanita itu harus dilarikan ke rumah sakit.

Sejak saat itu ayah dari Darius yang bernama Bert dendam pada Arallyn yang membuat ia dipecat hingga jatuh miskin. Sejak saat itu juga dirinya mencoba membunuh Arallyn, namun nahas, Julian lebih dulu membunuhnya.

Sedangkan untuk Varo yang merupakan salah seorang bawahan kepercayaan dari Julian, pria itu sama sekali tidak memiliki motif apa-apa dalam pengkhianatan yang dirinya lakukan. Varo hanya memiliki satu prinsip dan satu tujuan dalam hidupnya, yaitu slogan life is money.

Pria itu memilih berada di pihak Matteo bukan sekedar maunya saja. Karena pada awalnya Varo juga menolak untuk ikut bersama Matteo dan Darius. Akan tetapi pada saat Matteo menjanjikan 20% dari kekayaan keluarga Alvarez yang luar biasa banyak, jelas Varo tergiur akan harta dan memilih berpaling dari atasannya.

Selama ini yang menyebabkan banyak penyusup dan banyak sekali pengkhianatan para karyawan di perusahaan Julian itu tidak lain karena ulah Matteo dan Varo yang bertindak sebagai musuh dalam selimut. Mereka sengaja menjatuhkan terlebih dahulu perusahaan itu lalu mengambil seluruh aset kekayaannya.

Entah itu adalah memang Varo yang gila akan uang atau sebenarnya ada motif lain yang membuat Varo mengharuskan ia menjadi pengkhianat. Tapi yang jelas saat ini Varo berada diantara mereka.

"Jadi rencana apa yang akan kita susun sekarang? Julian terlalu pintar mengecoh bahkan bisa menangani perusahaan yang hampir bangkrut dalam sekejap. Pria itu terlalu sulit ditumbangkan meski dia sama sekali tidak tahu ada musuh dalam selimut di antara orang-orang kepercayaannya."

Darius mengudarakan asap rokoknya usai berucap demikian. Wajah pria itu benar-benar terlihat santai seolah sama sekali tidak terpengaruh dengan apa yang terjadi meski hatinya saat ini menahan amarah dan emosi yang rasanya akan meledak dalam dada.

Bukan sekali dua kali Darius mencoba membunuh Julian bahkan hampir menyelinap masuk ke dalam rumah. Akan tetapi justru selalu saja kegagalan yang ia dapatkan. Bahkan meski kini sudah bekerja sama dengan Matteo dan Varo-pun rasanya masih terasa sangat sulit untuk menjatuhkan Julian.

Jebakan Sang Mafia [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang