20. Kekasih Julian

2.7K 51 2
                                    

Masalah perusahaan Alvarez Corp kini sudah Julian selesaikan meski masih ada sebagian yang bermasalah. Semua itu tidak lain adalah karena banyaknya pengkhianat dan juga mata-mata yang diutus musuh agar membuat perusahaan besar miliknya bangkrut.

Meski sebenarnya Julian juga sedikit heran bagaimana bisa para mata-mata musuh itu sampai masuk ke dalam perusahaannya padahal penjagaan di sana sangat ketat. Akan tetapi Julian tidak mau mengambil pusing hal itu. Mungkin itu juga salahnya yang lalai dalam memilih karyawan.

"Jul! Ini data perusahaan yang kau minta."

Julian mendongak menatap Matteo yang baru saja datang membawa sebuah map di tangannya. Ia mengambil benda berjilid warna biru itu dan menyimpannya di atas tumpukan file-file lainnya yang perlu di tanda tangani olehnya.

"Kapan saja jadwalku rapat hari ini?" Tanya Julian.

"Hari ini sedikit lenggang, hanya satu kali pertemuan masalah pembuatan mall di Roma. Meeting diadakan pukul 1.00 p.m." jelas Matteo. Selain sebagai wakil CEO, Matteo juga bertugas sebagai sekretaris.

Julian mengangguk mengerti. "Thanks."

Matteo mengangguk. "Ada yang ingin bertemu denganmu diluar." Ujar Matteo tiba-tiba.

Julian menatap penasaran pada Matteo. "Siapa?"

"Cleo."

Julian terdiam. Sudah dari kemarin ia dapat menebak kalau Cleo pasti akan menemuinya ke kantor, dan terbukti sekarang semuanya. Wanita itu benar-benar datang padanya. Cleo memang tipe wanita yang nekat dan tidak mudah menyerah.

"Kau lebih baik temui dia dulu. Pekerjaanmu biar aku saja yang menyelesaikannya." Tawar Matteo. Julian menghela nafas sebelum bangkit berdiri dan melangkah keluar menemui mantan kekasihnya itu.

Usai Julian pergi dari ruangan itu, Matteo diam-diam tersenyum sinis menatap nyalang ke sembarang arah.

"Kau memang hebat, Jul. Bahkan kau bisa membuat sebagian perusahaan cabang yang sebelumnya sudah aku buat hampir bangkrut kembali kau dirikan dalam sekejap. Akan tetapi, setelah masalah perusahaan, apakah kau akan melewati ujian kau yang kali ini?" Matteo terkekeh sinis.

"Selamat berperang hati, Julian."

***

Suara isak tangis terdengar menyayat hati. Wanita cantik bernama Cleo itu menangis terisak di hadapan pria yang sempat menjadi kekasihnya di masa lalu. Kekasihnya yang selalu ada untuknya dikala suka dan duka. Kekasihnya yang selalu memaafkan segala kesalahannya. Kekasihnya yang sudah dia sakiti tanpa perasaan dengan meninggalkannya.

Saat ini Julian dan Cleo berada di ruangan VIP kantor Julian. Hanya ada mereka berdua, karena Julian sendiri melarang siapapun masuk ke sana tanpa seizinnya. Pembicaraan antara dirinya dan juga Cleo butuh privasi dalam mengutarakan isi hati masing-masing.

Julian memalingkan wajahnya menatap ke sembarang arah. Entah respon apa yang harus ia lakukan, Julian sendiri bingung. Mendengar penuturan dan penjelasan Cleo barusan membuat hatinya sedikit goyah dan juga luluh akan pendiriannya. Air mata wanita itu berhasil membuat Julian terperangkap.

Cleo datang ke kantor Julian dan menjelaskan bahwa lima tahun lalu dia pergi memilih karirnya karena terlalu tergoda akan popularitas hingga melupakan cintanya. Tepat setelah Cleo mendapatkan kontrak sebuah film yang katanya akan ditayangkan di seluruh dunia dan akan mendapatkan keuntungan besar, nyatanya semua itu hanyalah penipuan.

Setelah itu Cleo sadar dan menyesali keputusannya sendiri yang membuat dirinya menjadi hidup susah karena terlanjur membayar sejumlah uang miliknya pada penipu itu. Ia sadar bahwa ternyata kepopuleran hanya akan membuatnya menikmati kesenangan sesaat.

Jebakan Sang Mafia [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang