Julian Ramiro Alvarez. Pria tampan asal Italia putra dari seorang mafia pemilik organisasi Dark Mores yang kini sudah ia yang menjadi pemimpin organisasi itu. Selain mafia, Ayahnya pemilik salah satu perusahaan terbesar besar di negara itu yang diberi nama Alvarez Corp. Julian adalah pewaris sah dari semua kekayaan milik ayahnya.
Leonard Hatcher Alvarez, adalah nama ayah Julian. Seorang pria kejam namun memiliki sejuta kasih sayang untuk keluarganya. Akan membunuh siapapun yang berani menyentuh orang yang dia sayang. Panutan dari ketiga anaknya. Namun sayang beribu sayang, dia kini sudah menjadi sejarah. Dia telah tiada di tangan temannya sendiri.
Dendam dan amarah akibat kematian orang yang begitu Julian sayangi membuat Julian gelap mata ingin menghancurkan keluarga Alderick. Julian ingin menghancurkan si pembunuh ayahnya yang tidak lain adalah Alan Thomas Alderick. Ia ingin keluarga itu merasakan apa yang ia rasakan dan betapa hancurnya ditinggalkan orang yang mereka sayang.
Falshback on.
Dor! Dor!
Suara tembakan menggema di sebuah kamar dalam rumah megah. Julian yang saat itu dalam keadaan masih tidur segera terlonjak bangun. Pria berusia dua puluh dua tahun itu segera keluar melihat apa yang terjadi.
Tepat setelah ia keluar, banyak sekali orang yang sudah tewas. Barang-barang berserakan dimana-mana dengan darah yang bersimbah di atas lantai bak lautan darah. Julian mengumpat. Kenapa selama ia tidur sama sekali tidak mendengar gerasak-gerusuk orang berkelahi?
Dengan cepat ia menaiki tangga menuju lantai tiga tempat tadi ia mendengar tembakan. Keadaan dilantai tiga pun tidak jauh berbeda dengan lantai dua. Yang membuat Julian terhenyak adalah orang-orang sudah tergeletak tidak bernyawa dengan tubuh berupa sayatan pedang bahkan ada beberapa kerabat Julian yang ikut gugur.
Julian memejamkan matanya erat dengan tangan terkepal. Tanpa menunggu, ia segera masuk ke dalam kamar ayah dan ibunya memastikan bahwa mereka dalam keadaan baik-baik saja.
Dan betapa terkejutnya Julian melihat apa yang terjadi. Ayahnya yang sudah mati dengan dua peluru yang bersarang di dadanya dan juga beberapa tusukan yang diterimanya di bagian perutnya.
Lalu tatapan mata tajamnya melihat orang yang tidak jauh di sana. Seorang pria yang seumuran dengan sang ayah berdiri dengan sebuah senjata api ditangannya yang berlumuran darah. Kedua tangannya terkepal erat dengan mata memancarkan kobaran api kemarahan yang menyala.
Dengan segera ia menarik pelatuk senjatanya dengan dan menembaki orang itu secara bringas.
"BIADAB KAU THOMAS!" Teriaknya menggelegar.
Dor! Dor!
"Apa salah ayahku dan keluargaku hingga kau tega membunuhnya?!"
"J-julian, aku--"
Dor!
Bugh! Bugh!
Peluru-peluru yang dimuntahkannya tepat mengenai sasaran juga beberapa pukulan keras ia berikan untuk pria itu membuat Thomas terkulai tidak berdaya. Bahkan nyaris mati kalau saja Jericho--putra Thomas-- tidak segera datang menyelamatkannya.
Dor!
"DADDY!"
Dengan segera Jericho menyelamatkan sang ayah lalu membawanya pergi dari sana.
Julian hendak mengejar mereka, namun urung saat melihat sang ibu yang tampak ketakutan dengan tubuh gemetar hebat menyaksikan apa yang terjadi. Untuk sekarang ibunya lebih penting dibanding pembunuh sang ayah. Namun ia bersumpah akan membalaskan dendam yang sudah mendarah daging itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jebakan Sang Mafia [Completed]
Romantizm[JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA, JANGAN JADI SILENT READERS, PLEASE] PELAGIAT MENJAUH SANAA!!! *** Apa jadinya jika kau dijebak menikah oleh seorang mafia kejam hanya untuk dijadikan pelampiasan balas dendam? "Aku tidak peduli masalah dendammu, kar...