"Kau bodoh, Cle. Mau saja dimanfaatkan oleh Matteo."
Tubuh Cleo menegang saat itu juga mendengar penuturan Julian yang terdengar santai namun begitu menusuk. Kedua lututnya lemas seiring wajahnya yang pucat pasi. Wanita itu menatap was-was pada pria tampan nan dingin di hadapannya itu.
"M-maksudmu?"
Julian terkekeh mendengar nada gugup Cleo. Sebelum kembali berucap, pria itu menyesap lagi rokoknya kuat. Sorot mata tajamnya kembali ia layangkan untuk wanita yang sebelumnya bertahta di hatinya. Tetapi sekarang tidak lagi, cinta yang ia rasakan untuk Cleo benar-benar sudah musnah tidak tersisa.
"Apa kau pikir aku begitu bodoh hingga membuatmu merasa percaya diri akan bisa mengendalikan aku dengan cinta palsumu itu?" Terkekeh sinis. "No, Cleo. Aku tidak sebodoh itu. Aku sudah tahu semuanya, aku juga tahu kau menjual dirimu pada Matt."
"Selama ini aku diam karena aku sedang memilih-milih cara harus dengan apa aku menyiksamu." Pria itu menyeringai tajam.
Degup jantung Cleo berdetak kencang mendengar kenyataan itu. Ia memundurkan kakinya ke belakang menghindari Julian yang seolah akan membunuhnya. Cleo benar-benar takut saat ini karena semua rahasia yang ia tutupi sudah terbongkar. Tidak ia sangka selama ini Julian sudah tahu, tapi Julian begitu pandai bermain menyembunyikan semuanya.
"J-Julian, aku sama sekali tidak tahu menahu soal itu. Aku--"
"Sudah tertangkap basah dan kau masih saja mengelak. Benar-benar wanita rendahan!" Sarkas Julian kejam.
Cleo mengatupkan kedua tangannya meminta ampun. Air mata ketakutan wanita itu keluarkan agar bisa terlepas dari Julian. "M-maafkan aku, Jul. Sungguh, aku minta maaf. Aku melakukan semua ini karena terpaksa."
Wanita itu mendekati Julian hendak bersujud memegangi kaki Julian. Akan tetapi Julian tanpa segan dan tanpa rasa kasihan sedikitpun menendang hidungnya hingga terjungkal ke belakang.
"Aww!!!" Pekik Cleo kesakitan memegangi hidungnya yang berdarah. Wanita itu menangis sejadi-jadinya takut akan kehilangan nyawa. Hidungnya begitu sakit dan darah terus mengucur dari sana. Ia menatap sendu penuh harap bahwa ia akan dilepaskan oleh Julian.
"J-Jul! Kumohon lepaskan aku dan biarkan aku pergi. Aku berjanji tidak akan menggangu hidupmu lagi apalagi sampai ikut campur dalam permasalahan keluargamu. Aku akan pergi dari negara ini dan tidak akan menunjukkan wajahku di hadapanmu lagi. Aku akan pergi, kumohon!"
Julian tersenyum smirk mendengar permohonan Cleo yang terlihat ketakutan karenanya. Mendengar permohonan dan belas kasih agar diberi pengampunan dari musuh benar-benar membuat Julian senang mendengarnya. Tetapi jangan kira kalau ia akan menuruti semua itu dengan mudah.
"Mengampunimu?" Pria itu tersenyum meremehkan.
"Julian--"
"Kau tahu apa kesalahan terbesarmu padaku, Cle?"
Cleo menggeleng pelan.
"Akh!!!" Wanita itu berteriak kesakitan saat Julian menjambak rambutnya tanpa ragu. Cleo menangis karena kepalanya yang terasa tertarik keluar karena jambakan Julian yang kuat. Kepalanya terasa pusing dibuatnya.
"Mau aku beritahu apa kesalahanmu?"
"Aku tidak--"
"Kau berniat membunuh ibuku." Tandas Julian.
Glek!
Cleo menelan ludah kasar mendengar itu. Kini ia menyesali perbuatannya yang bisa-bisanya terbuai akan uang dan harta yang Matteo katakan padahal ia tahu kalau untuk mendapatkan itu semua butuh pengorbanan nyawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jebakan Sang Mafia [Completed]
Romance[JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA, JANGAN JADI SILENT READERS, PLEASE] PELAGIAT MENJAUH SANAA!!! *** Apa jadinya jika kau dijebak menikah oleh seorang mafia kejam hanya untuk dijadikan pelampiasan balas dendam? "Aku tidak peduli masalah dendammu, kar...