Untuk Kesekian Kalinya

77 0 0
                                    

" Izin dinas ga ya? Tapi penawaran Alexa lumayan juga. Hasrat yang ga bisa aku salurkan ke Mika. Lebih baik aku salurkan ke Alexa aja kali ya? Sudah lama juga ga bertempur." Gumamnya.

Ia langsung mengetikan sebuah pesan kepada seseorang entah Zaki mengirim pesan kemana.

Setelah itu ia berjalan kembali menuju ruangan Mika.

Dibukalah pintu sedemikian pelan, karena ditakutkan Mika sedang tidur, takut mengganggunya.

Namun ternyata Mika sedang duduk bersandar sambil memainkan ponselnya.

Sedang membalas pesan satu - persatu pada teman - temannya yang menanyakan keadaan Mika saat ini yang sedang di rawat.

Tidak luput, Zidan pun juga.

Bahkan ia akan segera otw menuju Rumah Sakit untuk menjenguk Mika.

" Ehh kirain aku kamu tidur Ay." Ucap Zaki yang langsung duduk di kursi sebelah ranjang Mika.

" Ga Ay, aku balasin pesan nih. Banyak yang menanyakan keadaanku." Jawab Mika.

Zaki mengeluarkan makanan yang berada dalam tentengannya.

Sebuah Iga Bakar dengan nasi hangat lengkap dengan sambal dan lalapannya.

Hmmm... Author jadi ikutan lapar wkwkwk ✌

" Hemm.. Enak sekali Ay wanginya." Ucap Mika yang langsung melihat menu yang Zaki beli.

" Kamu mau? Tapi memang boleh? Kan kamu harus makan makanan yang sehat sayang." Jawab Zaki.

" Sedikit aja ga apa - apa kali Ay. Sakit itu kalau dipantang malah cepat sembuh tau Ay." Mika mencoba menjelaskan dengan asal.

" Memang iya?" Tanya Zaki yang sedikit tidak yakin.

" Ihhh aku kan calon perawat Ay, jadi dunia kesehatan aku udah hafal banget. Mana sini aku minta sedikit aja." Tarik tangan Mika pada tangan Zaki yang sudah mengambil sepotong Iga bakarnya.

Memang Mika sangatlah menyukai daging sapi terutama bagian Iga.

" Tapi kok perawat sakit?" Ledek Zaki yang menyuapi Mika, sedikit demi sedikit.

" Perawat juga manusia kali Ay." Jawab Mika yang sambil mengunyah.

" Mau lagi?" Tanya Zaki.

" Udah Ay buat kamu aja. Aku udah cukup. Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik." Celoteh Mika yang tampaknya sudah mulai gacor.

" Hem.. Mulai sembuh nih kayaknya." Lirik Zaki pada Mika.

" Iya kan aku abis makan Iga bakar jadi sembuh hahahaha." Tawa Mika begitu lepas.

Zaki memperhatikan Mika dengan seksama. Ada perasaan kasian karena ia telah tega mengkhianati Mika. Namun disatu sisi ia juga membutuhkan kebutuhan biologis.

" Assalamu'alaikum." Ucap Ali dan Dian ketika masuk kedalam ruangan Mika.

" Waalaikumsalam." Sahut kompak Mika dan Zaki.

" Makan bang, tante." Tawar Zaki pada Ali dan Dian.

" Wah enak tuh kayaknya. Beli dimana Zak?" Tanya Ali yang ternyata terpikat dengan Iga Bakar Zaki.

" Di kantin RS bang. Enak lagi bang." Jawab Zaki.

" Iya enak banget." Sahut Mika.

" Enak? Memangnya kamu makan Mika?" Tanya Dian.

" Hehehe sedikit doang kok tante, buat menghilangkan rasa pingin, dari pada ngiler. Nanti repot ngelapnya kalau netes - netes iler nya." Jawab Mika.

" Ih jorok ah, segala bahasa iler segala." Sahut Ali.

Perawat Incaran Om-OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang