“ Yuk Mik, udah siap belum?” tanya Ali yang rupanya ia telah siap mengganti pakaiannya.
“ Iya bang, udah nih.” Mika langsung menghampiri Ali yang sudah menunggunya di depan pintu kamarnya.
Kemudian mereka turun berbarengan.
“ Pakai motor apa mobil?” Ali memberikan penawaran kepada Mika.
“ Terserah kamu aja bang, aku cuma ngikut aja.”
Sebelum Ali menentukan pilihan, ternyata bunyi geludug sudah saling bersahut-sahutan.
“ Hmmm calon ujan tuh, pakai mobil yah. Takut nanti tiba-tiba ujan.” Ucap Ali yang langsung meraih kunci mobilnya di meja.
Mika hanya mengangguk saja, karena ia sudah sangat pasrah malam ini antara sudah tidak mood tapi perutnya sangat lapar.
Ali segera merangkul Mika dan berjalan menuju mobil.
Keduanya telah masuk kedalam mobil, dan Ali segera melajukan mobilnya untuk keluar dari jalanan komplek.
Jalan raya tidak lah terlalu ramai karena hari sudah menunjukan pukul sebelas malam.
Ali mengemudikan mobil nya dengan kecepatan tinggi, dan membelah jalanan kota malam ini.
“ Mau makan apa Mika sayang?” tanya Ali yang masih sibuk dengan kemudinya.
“ Hmmm, nasi goreng enak kayaknya bang.” Sahut Mika sambil menoleh kearah Ali yang masih terus meluruskan pandangannya.
“ Okay.” Ali mengangguk. Ia langsung melajukan ke suatu tempat yang berjualan nasi goreng.
Tidak membutuhkan waktu lama, Ali menghentikan mobilnya pada pedagang nasi goreng pinggir jalan yang pengunjungnya sangat ramai dan sangat mengantri di pusat Jakarta ini.
“ Makan disini bang?” Tanya Mika celangak celinguk.
“ Iya, kenapa memang?” Ali berbalik bertanya sambil melepaskan seatbeltnya.
“ Ramai banget bang.”
“ Udah, kamu tunggu sini aja ya. Aku aja yang keluar pesan.” Ali segera membuka pintu mobil.
Mika tampak memperhatikan sekitar luar mobil banyak sekali yang sedang mengantri nasi goreng.
“ Nasi goreng aja peminatnya banyak banget ya?” Gumamnya lirih sambil menggelengkan kepalanya.
Kemudian ia mengeluarkan ponselnya dari dalam tas selempangnya.
Ia masih saja melihat chatnya ke Zaki yang sampai sekarang masih saja checklist dan belum ada tanda-tanda ponsel Zaki aktif.
Sambil menghembuskan nafas panjangnya dan menyandarkan tubuhnya kesandaran mobil.
Ali membuka mobil dan masuk kedalam mobil sambil melebarkan pintu mobil sisi kanan.
“ Mau turun apa nunggu didalam mobil Mik? Ga mau cari minuman dulu?” Tanya Ali dan kemudian mengajak nya untuk mencari minuman supaya tidak bete menunggu didalam mobil.
“ Ya udah yuk, cari minum. Aku juga haus bang.” Jawab Mika yang kemudian keluar dari mobil.
Ali menutup pintu mobilnya kemudian mengajak Mika mencari minuman yang tidak jauh dari nasi goreng yang telah ia pesan.
Mika berjalan dirangkul oleh tubuh kekar Ali. Banyak orang yang melihatnya mereka sepasang kekasih, padahal hanya sepupuan yang memang rencana akan menjadi pasangan, namun semua berada dalam kendali Allah.
“ Mika kamu mau minum apa?” tanya Ali berhenti pada sebuah tukang penjual minuman kemasang dan ada minuman yang di seduh juga.
“ Es enak kayaknya Bang, pingin yang dingin-dingin deh.” Mika menjawab sembari menunggu Ali membeli minuman, duduk dibangku taman.
![](https://img.wattpad.com/cover/361524652-288-k521475.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perawat Incaran Om-Om
Storie d'amoreMikayla adalah Perawat Gigi. Ia telah dikhianati oleh pacarnya sendiri yang berselingkuh dengan teman seangkatan perawat. Pacarnya adalah seorang anggota Polri. Namun cintanya kandas menjelang 2 tahun sebelum pernikahannya. Namun ia mengakhiri hubun...