Janice Membawa Luka

47 2 0
                                    

" Ihhh lucu ya, dari lembek lentur seketika berubah keras hahahaa..." Tawa Mika seketika pecah didalam toilet dengan suara menggema.

" Apalagi kalau sampai di tancapkan, enak banget Ay. Mau coba ga?" Tanya Ali sedikit meledek ke arah Mika.

" Ih, mulai mesum lagi deh. Halal dulu dong." Sahut Mika yang langsung mencuci ujung junior Ali.

Mika langsung menaikkan celana Ali dan menutupnya rapat.

" Ayo, mau dihalalin sekarang?" Tanya Ali.

" Ya ga sekarang juga. Semua kan butuh proses Ay." Jawab Mika yang berjalan menuntun Ali kembali duduk di ranjang kamarnya.

" Iya makanya kita proses dari sekarang sayang." Pinta Ali dengan mencubit pinggang Mika.

" Ih ga sabaran banget, mau ngapain sih memangnya?" Tanya Mika dengan cengirannya.

" Biar cepat blaem - blaem dong Ay." Jawab Ali terkekeh.

" Hahaha bahasa apaan tuh blaem - blaem." Mika tertawa lepas.

" Aduh kalian ini romantis sekali ketawa - ketawa." Ucap Dian yang masuk ke dalam ruangan Ali.

" Eh tante hahaha, ini nih bang Al ngeledekin aku terus." Jawab Mika.

" Diledekin apa sih Al sampai Mika girang begitu?" Tanya Omar yang ikut senang karena Ali dan Mika bisa bahagia kembali.

" Ini Pa, aku ajak menikah si Mika pakai berbelit terus." Jawab Ali yang langsung melirik ke arah Mika.

Mika pun ikut melirik ke arah Ali.

" Kalian ini masih aja yang di bahas menikah lagi. Mendingan disegerakan deh." Ucap Dian.

" Iya nih Ma, bujuk Mika nya dong. Siapa tau sesama perempuan bisa saling sharing dan Mika bisa langsung berubah pikirannya." Sahut Ali.

" Ih, bang Ali. Nanti dulu. Aku belum lulus. Masih mau kerja dulu." Ucap Mika.

" Ya kan bisa menikah saat kuliah. Kamu mau kerja juga boleh aku izinin kok ga aku larang." Jawab Ali dengan yakin.

" Yang benar?" Tanya Mika.

" Benar Mika, kapan pernah sih aku bohong sama kamu." Jawab Ali.

Mika langsung mengeluarkan cengiran nya.

" Udah, udah kalian obrolin dulu aja bagaimana baiknya. Mama sama Papa mau pulang dulu ya Al. Kamu mau ikut pulang apa mau disini Mika?" Tanya Dian.

" Aku disini aja tante." Jawab Mika.

" Ya sudah kalau begitu. Kita pulang dulu ya. Assalamu'alaikum." Dian dan Omar berlalu meninggalkan Mika dan Ali.

" Waalaikumsalam." Sahut Mika dan Ali.

***

" Permisi, ingin menginformasikan bahwa selama tiga hari ini kondisi Bapak Ali sudah membaik. Jadi untuk besok sudah diperbolehkan pulang ya. Terima kasih." Ucap dokter jaga yang sedang berkunjung ke ruangan Ali.

" Baik dokter, terima kasih atas informasinya." Jawab Ali.

Sang dokter pun kembali berlalu. Ali kemudian merubah posisinya dari yang terlentang menjadi duduk.

" Mika mana sih. Lama banget beli minumannya." Gumam Ali yang langsung meraih ponselnya dan menelpon Mika.

Namun rupanya Mika tidak membawa ponsel. Ponsel ia letakkan di atas meja.

Saat itu juga bersamaan Zidan menelpon Mika.

Ketika Ali ingin menggeser tombol warna hijau, panggilannya terputus.

Perawat Incaran Om-OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang