Karena Ulah Janice

36 2 0
                                    

" Kalian jahat sama aku. Hikss.. Kalian jahat!!!!!!!" Isak Mika di lorong Rumah Sakit.

Ia duduk dilantai dengan berpangku tangan dan menahan dada yang terasa sangat sesak.

Membuat ia sulit untuk bernapas.

Dengan kondisi lemas dan air mata yang masih membanjiri kedua pipinya. Ia berjalan dengan tergopoh - gopoh menuju masjid yang berada di lingkungan Rumah Sakit.

Segera ia mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat.

Sepanjang sholat pun air mata masih saja bercucuran.

Betapa tidak, ketika ia mulai membuka hatinya untuk Ali, namun dengan tiba - tiba datanglah Janice, bahkan Janice menyerang Ali dengan ciuman yang disaksikan dengan mata kepalanya sendiri.

Hancur dan sakitlah hati Mika.

" Ya Allah, ampunilah segala dosa hamba ya Allah. Jauhkanlah diriku dari orang - orang dzalim. Ya Allah, jika bang Ali memang jodohku, maka dekatkanlah ya Allah. Namun jika ia bukan jodohku, maka jauhkanlah aku dengan dirinya ya Allah. Aku pasrah atas segala yang menjadi kehendak Mu ya Allah.

Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.

Rabbighfirli Waliwalidayya Warhamhuma Kamaa Rabbayani Saghira

La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin " Mika menyelesaikan do'a nya dan diakhiri dengan sebuah bacaan Alfatihah.

Ia segera mengambil AlQuran, lalu ia membacanya sepanjang malam.

Bahkan ia mengurungkan untuk kembali ke ruangan Ali.

Ia ingin menenangkan diri sejenak dan mengadu kepada pemilik semesta ini.

*

" Lepaskan aku Jan. Kamu apa - apa melakukan seperti ini di depan Mika?" Tanya Ali dengan nada tinggi.

" Sengaja aku lakukan supaya ada saksi Al, bahwa aku masih sangat mencintai dan menyayangi kamu. Aku benar - benar tulus sayang sama kamu Al." Jawab Janice.

" Tapi bukan begitu caranya Jan. Aku tekankan sekali lagi ya sama kamu. Aku ga mau balikan lagi sama kamu Jan. Pergi dari hidupku." Usir Ali pada Janice.

Namun rupanya Janice tetap pada pendirian nya.

" Kenapa kamu ga mau balikan sama aku? Bukannya kamu cinta mati sama aku? Apa kamu sudah ada yang baru? Kamu ga ikhlas aku udah berbuat seperti itu sama bos aku? Aku bisa melakukannya saat ini juga Al. Kalau kamu menginginkannya!" Ujar Janice.

" Sorry Jan, aku ga sudi. Pergi dari ruanganku sekarang. Pergiiiii!!!!" Bentak Ali pada Janice.

Janice merasa direndahkan, ia langsung pergi dan berlalu meninggalkan Ali di ruang inap nya sendiri.

Ali langsung meraih ponselnya dan segera menghubungi ponsel Mika.

Lagi - lagi Mika tidak membawa ponselnya.

" Mika, kamu kemana sayang? Maafin aku Mika. Jangan pergi." Gumam Ali yang tampak khawatir dengan Mika.

Ali bingung kenapa sampai larut malam Mika belum kunjung masuk ke dalam ruangannya.

" Mika kamu kemana?" Ali khawatir dengan Mika.

Ia takut Mika kabur dan pergi entah kemana.

Ali mencoba turun dari ranjang. Karena kebetulan selang infus bahkan kateter juga sudah terlepas.

Dengan berjalan pelan - pelan tanpa alas kaki ia menginjakkan dinginnya lantai.

Ia berjalan keluar dari ruangan dan melihat disekeliling sama sekali tidak menemukan Mika.

Perawat Incaran Om-OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang