Hari ini Ali pergi dengan Mika.
Ali berambut cepak, lengkap dengan pakaian yang cukup keren.
Ia menyemprotkan parfum supaya Mika semakin klepek-klepek dengannya.
Mereka ingin pergi ke puncak.
Ali telah menyiapkan mogenya.
Disamping untuk menghindari kemacetan jalan raya yang padat, ia sengaja menggunakan motor supaya posisinya bisa lebih dekat dengan Mika.
(Ali: Mika, aku sudah dibawah)
Dalam hitungan detik pesannya dibalas oleh Mika.
(Mika: Okay, aku turun ya)
Kemudian Ali menggeber-geberkan motornya untuk memanaskan mesin.
" Yuk." Suara Mika sudah terdengar pada indera pendengaran Ali.
" Okay."
Mika langsung menaiki motor dan duduk di belakang Ali
Ali melajukan motor dengan kecepatan sedang.
Sesampai di jalan raya, Ali melajukan motornya dengan kecepatan tinggi supaya bisa sampai tepat waktu sebelum malam tiba.
Ketika sedang santai mengendarai motor, tiba-tiba dari arah depan, seseorang menyebrang dengan sembarang.
Refleks Ali mengerem motor secara mendadak.
Mika merosot dari posisinya sampai bagian kedepan langsung memeluk Ali dengan erat.
Upsss.. Kena deh daging kenyal Mika.
Spontan tombaknya menjadi bangun dari tidur nyenyaknya.
" Ehh, Maaf" Ucap Mika sambil membenarkan posisi.
" Santai Mik." Sahut Ali singkat. Padahal hatinya berbunga-bunga bisa merasakan sensasi daging gunung kembar milik Mika.
" Pegangan Mik. Aku mau ngebut." Pinta Ali ke Mika.
Ali melajukan kembali motor nya dengan kecepatan tinggi.
Ali menarik tangan Mika, spontan tubuh Mika menjadi maju kedepan dan akhirnya memeluk Ali dengan erat.
Sampailah Ali dan Mika di Puncak.
Ali memarkirkan motornya, ia mengajak Mika ke sebuah tempat tongkrongan.
Ali dan Mika memesan minuman dan beberapa makanan.
Perjalanan sungguh melelahkan bagi Ali dan Mika.
" Bang, minta tolong pijitin bagian belakang sini bang, sakit banget." Ucap Mika langsung menunjukan pinggangnya pada Ali.
" Banyak orang Mik, malu ahh" Jawab Ali dengan sedikit mengusap-usap pinggang Mika.
" Permisi." pelayan kafe datang membawa beberapa makanan dan minuman.
***
Hari sudah malam, Ali dan Mika hendak pulang namun suara gluduk sudah saling sahut menyahut.
Rencana Ali dan Mika pulang ketika malam saja, karena supaya tidak macet.
Ali melakukan motornya dalam hitungan menit, hujan turun dengan sangat lebat.
Pakaian Ali dan Mika seketika basah kuyup.
Mika tampak kedinginan.
" Bang Ali, bisa berhenti dulu ga bang? Aku kedinginan. Aku ga kuat bang!" Rengek Mika yang masih menunduk dibalik punggung kekar Ali.
Ali mencoba mencari hotel terdekat.
Akhirnya Ali menemukan sebuah hotel yang minimalis namun cantik.
" Kamu tunggu dulu ya, aku pesan kamar dulu." Perintah Ali pada Mika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perawat Incaran Om-Om
RomansaMikayla adalah Perawat Gigi. Ia telah dikhianati oleh pacarnya sendiri yang berselingkuh dengan teman seangkatan perawat. Pacarnya adalah seorang anggota Polri. Namun cintanya kandas menjelang 2 tahun sebelum pernikahannya. Namun ia mengakhiri hubun...