Tatapan Yang Berbeda

75 3 0
                                    

“ Sayang kamu ready jam berapa? Supaya aku bisa siap-siap untuk menjemput kamu.” Tanya Zaki kepada Mika melalui telponnya.

“ Jemput jam delapan pagi ya ay, kamu besok benar bisa jemput aku?” Mika balik bertanya ke Zaki.

“ Siap 86.” Sahut Zaki dengan semangat.

“ Ya sudah kalau begitu aku izin istirahat dulu ya ay, Assalamu’alaikum.” Mika segera memutuskan panggilannya dengan Zaki. Dan ia segera merebahkan tubuhnya yang sudah sangat lelah seharian ini ada praktek tentang cara merawat gigi dengan perawatan syaraf.

“ Wa’alaikumsalam sayangku.” Sahut Zaki begitu bahagia karena akan bertemu dengan kekasihnya yang libur hanya satu atau dua minggu sekali.

Durasinya pun hanya sebentar, yaitu dua hari. Sabtu dan minggu saja.

*

Mobil sport berwarna hitam sudah bertengger di depan parkiran asrama putri.

Banyak mahasiswa dan mahasiswi berseliweran keluar dari area pekarangan kamar asrama.

Kampus Poltekkes hanya berada ditengah-tengah antara asrama putra dan asrama putri. Jadi sekat antara asrama putra dan putri adalah kampus yang berdiri ditengah untuk memberikan celah.

Asrama putri berada di sebelah kiri, sedangkan untuk asrama putra berada paling ujung sebelah kanan.

Zaki keluar dari mobil dan memainkan ponselnya. Dengan style super keren membuat para mahasiswi melirik karena ketampanannya.

Dengan menggunakan crewneck dan celana jeans panjang, tak luput kacamata hitamnya yang sudah menempel menutup kedua matanya menjadikannya semakin mempesona dan membuat para wanita-wanita semakin tergila-gila.

“ kak Zaki yah?” sapa Alexa pada Zaki yang rupanya ia sedang mengetik pesan yang akan dikirimkan ke seseorang.

Zaki yang mendengar Namanya dipanggil oleh seseorang, kemudian ia menoleh kearah sumber suara tersebut.

Kacamatanya sedikit ia turunkan untuk memastikan siapa yang telah memanggilnya.

“ Temannya Mika ya?” tanya Zaki namun ia tidak menyebutkan Namanya karena takut salah sebut.

“ Iya kak, aku Alexa. Kakak pasti lagi nunggu Mika ya?” tanya Alexa kembali.

“ Iya, Mika nya mana.” Zaki bertanya dengan mata yang sedang memantau sekeliling mencari keberadaan Mika.

“ Mikanya masih siap-siap Kak, tunggu aja nanti juga Mika kesini kok.” Alexa berbicara dengan nada santai dan senyuman manis.

“ Oke, ehh Lex, Mika kesehariannya bagaimana kalau menurut pandangan kamu?” Zaki tampak menggali informasi terkait Mika.

“ Mika anaknya baik, rajin, pintar, suka membantu dan yang pasti agak cuek dengan orang yang baru ia kenalnya.”

“ Begitu ya?” Zaki mengangguk pelan dengan tangan kanan berada di bawah dagunya untuk menopangnya wajahnya.

“ Lalu…” Alexa tidak melanjutkan takut malah menjadi boomerang bagi hubungan Mika dan Zaki.

“ LaLu apa Lex? Kok ga dilanjutin?” Zaki mengernyitkan dahinya dengan penasaran.

“ Lalu fans dia banyak kak, banyak yang suka sama Mika dari asrama putra. Dosen-dosen pun selalu puas dengan hasil nilai Mika.” Alexa akhirnya melanjutkan perkataannya yang sedikit tertunda itu.

Zaki menangguk pelan, ternyata kekasihnya banyak yang menyukai dan memang sangatlah berprestasi di kampusnya.

Suatu kebanggaan tersendiri untuk Zaki karena hanya ia yang dapat meluluhkan hati sang tuan puteri.

Perawat Incaran Om-OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang