Temani Aku Malam Ini

154 3 0
                                    

" Mika sudah malam, kamu tidur gih. Besok kamu ada acara ga sama Zaki?" Tanya Ali yang masih saja membelai kepala Mika. Mika masih nyaman merebahkan kepalanya di paha besar milik Ali sembari mendengarkan musik kesukaannya. Posisi ini yang selalu dirindukan Mika, sedari kecil ia selalu diperhatikan dan disayang oleh Ali.

" Belum tau, Aku belum ngantuk bang, abang tidur duluan aja kalau abang sudah ngantuk." Jawab Mika dengan posisi masih masih sama tanpa ada pergerakan.

Ali terus membelai rambut panjang hitam milik Mika.

" Aku juga belum ngantuk, terus kamu mau apa biar kamu cepat tidur?" Pinta Ali agar Mika segera terlelap karena waktu sudah menunjukan pukul dua belas malam.

" Abang nyanyi buat aku." Wajah Mika akhirnya mendongak ke atas dengan senyum sumringah karena sudah lama sekali Ali tidak menyanyikan lagu untuknya.

Jujur saja suara Ali memang bagus, suara berat namun lembut.

Membuat Mika selalu nyaman ketika Ali sedang bernyanyi.

" Ya udah, tapi janji ya kalau sudah dinyanyikan, kamu langsung tidur. Soalnya kamu belum istirahat sama sekali. Nanti kamu jadi sakit."

" Iyaa abangku sayang, siaappp. Emmuuachhh" Mika seketika mengecup pipi milik Ali dan segera berpindah posisi menjadi rebahan diatas ranjang bukan lagi di paha Ali.

Ali hanya bisa menghela napasnya dengan pelan. Ia kemudian menyenderkan tubuhnya pada sandaran ranjang. Dengan tangan yang masih mengusap-usap lengan Mika.

Mulailah ia bernyanyi dengan mengeluarkan suara emasnya.

Tak butuh waktu lama, dalam waktu tiga puluh menit Ali bernyanyi untuk Mika, akhirnya gadis itu terlelap dengan wajah polos yang lucu dan menggemaskan.

Wajahnya bertumpu pada kedua tangannya yang melipat ia tekuk berada dibawah wajahnya.

Dengan posisi ini membuat pipi gembulnya menjadi bulat dan bibir mungilnya menumpuk menjadi satu seperti bunga yang sedang kuncup.

Melihat Mika sudah terlelap, Ali segera berhenti bernyanyi. Ia merasakan tenggorokan nya kering karena bernyanyi tanpa jeda.

Ia mengusap pucuk kepala Mika dan kemudian turun menuju dapur untuk mengambil minum.

Ia meminum dengan rakusnya.

Suasana rumah sudah sangat hening. Lampu terang sudah dipadamkan. Hanya lampu remang saja yang dinyalakan.

Mika menggeliat dan melihat sekitar ranjangnya sudah tidak ada Ali didekatnya.

Merasa tidurnya belum begitu nyenyak, ia segera mencari keberadaan Ali.

Ia kemudian keluar kamar dan celangak celinguk mencari sedang dimana Ali berada.

Ali masih saja menenggak air dingin yang ia ambil pada salah satu botol di kulkas.

Rupanya satu gelas belum cukup untuknya. Ia menuangkan kembali air pada gelas yang sama, dan meletakkan botol ke dalam kulkas kembali.

Ketika berbalik badan.

" Astaghfirullahalazim." Ali terkejut dengan jantung berdegup kencang.

Ia cukup shock mendapati Mika telah berdiri dibelakangnya tanpa ekspresi. Lampu remang-remang menambah suasana menjadi sedikit menyeramkan. Bulu kuduk Ali sedikit meremang. Ia ingin menyapa namun takut kalau makhluk yang di hadapannya itu bukan Mika, namun jin yang menyerupai Mika.

Ali sedikit memicingkan matanya untuk memastikan yang di hadapan nya itu Mika atau bukan.

Kemudian ia meletakkan gelas di meja dapur.

Perawat Incaran Om-OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang