Pelukan Menenangkan

153 2 0
                                    

Malam itu Ali dan Mika pun tidur dengan nyenyak ditemani hujan deras hingga pagi.

Mereka tidak menyadari jika ponsel masing-masing telah banyak sekali panggilan telpon dan pesan masuk yang belum sempat mereka baca.

Sungguh moment semalam mampu membuat mereka terlena dan melupakan segala-segalanya.

Pagi ini Mika bangun lebih awal. Ia mendapati Ali berbaring disampingnya dengan menggunakan selimut yang sama.

Tangan Ali pun masih tampak melingkar dipinggang rampingnya itu.

Ia mengingat kejadian semalam apa yang telah ia perbuat dengan Ali. Mika menoleh kea rah Ali yang masih tertidur pulas. Dengan segera ia mengguncang-guncangkan tubuh besar Ali.

“ Bang, Bang, Bang Ali bangun.” Mika mengguncangkan tubuh Ali dengan pelan.

Ali mengerjapkan matanya yang tampak masih mengantuk. Tak luput ia mengucak matanya.

“ Kenapa Mika, jam berapa ini?” sahutnya dengan suara yang masih berat.

“ Jam tujuh.”

“ Yahhh kesiangan sholat subuh.” Pekik Ali dengan panik.

“ Mandi hadast dulu.”

“ Hehehe semalam kita ngapain yah Mik?” tanya Ali tampak tidak berdosa.

Mika memutar kedua bola matanya dan menarik nafas panjangnya.

“ Tau deh ngapain. Cukup sekali ya Bang. Aku ga mau lagi.” Mika tampak sedih dan menyesali perbuatannya semalam.

Ali menatap lekat mata Mika.

“ Lohhh kenapa Mika? Kamu marah ya? Maaf yaa sayang. Aku khilaf.” Ali memohon maaf pada Mika yang tengah duduk di bibir Kasur.

Tak ada jawaban dari Mika. Mika segera berdiri dan meraih ponsel yang dari kemarin siang ia letakkan di atas meja kamar nya.

Tampak ia memperhatikan layar ponselnya. Ia membalasi pesan satu persatu. Dari Mamanya, dari Alexa, dari Zaki dan dari beberapa temannya.

Mika tampak mengarahkan ponselnya ke telinganya, ia sedang menelpon seseorang.

“ Iyaa aku baru bangun, kamu sudah pulang Dinas?” tanya Mika pada seseorang di seberang.

Ali memperhatikan Mika sedari tadi. Pulang Dinas? Pasti itu Zaki?

Mika segera berjalan menjauhi Ali yang masih saja berbaring di Kasur.

Mika terus berjalan kearah balkon kamarnya. Terlihat Mika tampak asyik teleponan dengan Zaki.

Ali bersungut kesal melihatnya. Ia segera beranjak dari Kasur dan pergi keluar dari kamar Mika.

Segera ia memasuki kamarnya. Ia mencari dimana ia meletakkan ponselnya. Ia telah lupa bahwa ponselnya masih berada di meja dekat TV saat ia asyik menonton film.

“ Ahhh siallll.” Ujarnya sambil menuruni anak tangga. Segera ia mearih ponselnya dan menuju kulkas untuk mengambil segelas air putih untuk melepaskan dahaganya.

Segera ia berjalan kembali menuju kamarnya, ia melewati kamar Mika dan memperhatikan Mika ternyata masih sama melakukan panggilan dengan Zaki.

Ali melengos memasuki kamarnya dan membanting pintu kamar dengan cukup keras hingga mengalihkan pandangan Mika untuk menoleh kearah kamar Ali.

Tak lama kemudian Mika memutuskan panggilannya dengan Zaki.

Ia berjalan kembali ke kamar dan segera mandi untuk membersihkan tubuhnya dari perbuatan semalam.

Perawat Incaran Om-OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang