Ali Sakit
Pagi ini Ali tampak tidak semangat menjalani hari-harinya. Terlebih ketika Mika menjauhinya. Ingin rasanya Ali mengulang hari-harinya bersama Mika. Tidak akan ia melakukan yang membuat Mika marah kepadanya.
Ia melajukan mobilnya dengan sesekali melamun. Tanpa ada ekspresi.
Hari-hari yang biasanya ia jalani dengan sangat menyenangkan dan penuh dengan semangat, kali ini harus ia jalani dengan perasaan bersalah dan tidak ada gairah sama sekali.
Apalagi setelah ia mengetahui bahwa dirinya telah dijodohkan oleh Mika, sepupu kesayangannya itu.
Sepupu yang kalau ada hal apapun selalu membutuhkan dan selalu meminta pertolongan darinya.
Tin.. Tin.. Tin..
Suara-suara klakson mobil tampak menyerukan saling sahut-menyahut menjadi bising.
Membuat Ali terkejut karena suara-suara klakson mobil itu berasal dari belakang mobilnya yang sudah menunggu mobilnya untuk segera berjalan.
“ Huhhh sabar.” Gumamnya yang kemudian menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.
*
“ Selamat pagi Komandan.” Ujar salah satu tukang parkir hormat kepada Ali didepan Kapolres dengan menaikkan tangannya hingga didepan pelipis.
“ Selamat pagi.” Jawab Ali dengan sedikit lesu.
Ali berjalan memasuki kantor. Disambutlah oleh beberapa rekannya yang tengah menikmati sarapan.
“ Heiii Ali, apa kabar kau baru kelihatan. Kemana saja kau?” tanya Iqbal dengan logat Bataknya.
Ali menyambutnya hanya dengan senyuman simpul. Tanda ia sedang enggan meladeni.
“ Al, Lo kenapa? Tampaknya lesu banget?” Danu datang menghampiri Ali yang langsung memasuki ruangannya dan duduk di kursi singgasananya.
“ Ga apa-apa Dan, lagi kurang sehat aja.” Jawab Ali lirih.
“ Lohh izin aja bro, wajah Lo pucat banget itu.” Danu mendekatkan wajahnya. Ia memperhatikan wajah Ali yang rupanya memang benar sedang pucat.
“ Ga perlu lah, gue masih kuat kok.”
“ Ya sudah lah kalau begitu. Lo udah sarapan bro?” tanya Danu kembali.
“ Belum.”
“ Cari sarapan yuk, sekalian ngopi. Gue belum ngopi nih.” Ajak Danu pada Ali yang sudah hampir membuka laptopnya untuk memulai bekerja.
“ Ada kasus apa hari ini?” Ali bertanya kepada Danu yang hendak berdiri dari tempat duduk.
“ Belum ada, hari ini nyantai. Hanya kelarin laporan penyidikan aja. Gampang lah itu.”
“ Oke lah.” Ali mengiyakan ajakan Danu untuk mencari sarapan dan mengopi didekat kantor.
Saat mereka keluar dari pintu utama kantor, mereka melihat Zaki baru keluar dari mobil dan Indra turun dari motor gedenya.
Tidak sengaja mereka datang secara bersamaan.
“ Woyy, kalian baru sampai?” tanya Danu mengarah kepada Zaki dan Indra.
Zaki dan Indra berjalan menghampiri Ali dan Danu.
“ Bang, Lo lagi kurang sehat?” tanya Zaki pada Ali dengan sedikit menyentuh dahi Ali untuk diperiksa.
“ Iya nih, lagi kurang fit aja.” Jawab Ali sesekali sambil memijit dahinya yang rupanya telah ia rasakan sakit.
“ Iya bro, Lo pucat banget.” Indra menimpalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perawat Incaran Om-Om
RomanceMikayla adalah Perawat Gigi. Ia telah dikhianati oleh pacarnya sendiri yang berselingkuh dengan teman seangkatan perawat. Pacarnya adalah seorang anggota Polri. Namun cintanya kandas menjelang 2 tahun sebelum pernikahannya. Namun ia mengakhiri hubun...