menginap 21+

3K 36 0
                                    

tok... tok... tok

Suara ketukan pintu membuat Laras segera turun untuk melihat siapa yang datang. Malam ini ia sendirian dirumah karena sang adik memilih menginap di rumah sepupunya.

"Iya sebentar" Ucap Laras
Matanya membulat ketika mengetahui siapa yang  datang
"Ras.... "Ucap Teddy
" Ada apa mas,,, "
"Beib.... " Teddy langsung memeluk tubuh Laras, tapi perempuan ini hanya mematung, tidak membalas pelukan sang kekasih
"Aku kangen sama kamu beib,, maafin aku karena aku terlalu sibuk sayang"

"Kamu nggak capek ya mas, bohongin aku,, aku aja capek lo kamu bohongin terus"
"Beib,,,maksud kamu apa sih"
Laras terdiam memandang sang kekasih dengan mata yang berkaca
"Beib,,, aku beneran nggak tau beib,, ini ada apa sih, kenapa kamu jadi berubah gini"
"Kamu yakin kamu sibuk? "
"Iya aku emang sibuk.... "
"Sibuk dengan yang lain kan maksud kamu! " Ucap Laras
"Beib,, apa maksud kamu, aku nggak ngerti"
"Udahlah mas, aku udah tau semuanya, kenapa kamu harus tutupin, aku capek mas,, udah mas cukup kamu sakitin aku, sebelum kita terlalu jauh, kita akhiri hubungan ini, kita putus, kita jalani kehidupan kita masing-masing" Ucao Laras menahan tangisnya

Teddy terkejut dan mendekati Laras yang sedang terisak.
" Nggak beib,,, aku nggak mau,,, kita bisa bicarakan baik2 beib,,, aku bener2 nggak ngerti ada masalah apa beib"
Laras membuka HP nya dan memberikan pada Teddy
"Baca mas.... "Laras memberikan ponsel yang berisi artikel ketika Teddy bersama Allicia
"Astaga.... "
"Mau ngelak apa lagi kamu"
"Beib ini.... "
"Aku tau kok mas, Allicia emang lebih segala-galanya daripada aku,, dia dari keluarga terpandang, lulusan luar negeri, sepadan sama keluarga kamu, dia memang yang pantas buat kamu,, bukan aku dan mama kamu juga sudah cocok dengan dia, dia yang dipilih bukan aku mas"

"Beib,,, tapi ini nggak bener sayang"
"Nggak bener apanya mas,, disitu jelas ada foto kamu masuk mobil bareng dia mas,, itu kamu kan"
"Iya beib,, benar ini aku,, tapi berita ini nggak bener, aku berani sumpah beib, aku cuma ngantar dia pulang aja, karna kita sama sama di RS kemarin, dan itupun mama yang minta, aku nggak bisa nolak karna ada pak Haris juga disana" Teddy mencoba menjelaskan
"Dan soal aku makan malam itu, karena mama ku yang ngajak, aku nggak bisa nolak kalau mamaku yang minta beib"
"Jadi malam itu kamu bohongin aku mas,, perempuan yang memanggil kamu itu Allicia, bukan sepupu kamu?! "
"Beib,,, aku minta maaf aku nggak ada maksud bohongin kamu, aku cuma nunggu waktu yang tepat untuk bicara sama kamu"

Laras masih terisak,, ia menolak setiap Teddy ingin menenangkan nya
"Aku minta maaf beib,, aku berani sumpah aku nggak ada perasaan apapun sama Allicia,, aku cuma cinta sama kamu beib"
"Bohong kamu mas... "
Teddy meraih bahu Laras dan memutarnya menghadap dirinya,,
"Lihat mata aku beib,,, apa kamu lihat ada kebohongan dimataku,,? Aku berani sumpah,, aku nggak ada hubungan apapun sama dia"

Dengan terisak Laras mendongak dan menatap Teddy. Sorot mata yang teduh, penuh ketulusan, kejujuran dapat ia lihat dan rasakan.
Laras pun akhirnya memeluk Teddy dengan erat, begitu juga dengan Teddy
"Aku minta maaf beib,, aku udah nggak jujur sama kamu, "
"Kebohongan adalah sesuatu yang paling aku benci mas,, aku harap kamu nggak lakuin itu lagi"
"Iya beib, aku janji"

Malam itu Teddy menceritakan semuanya kepada Laras.
"Aku cinta banget sama kamu beib,, aku nggak bisa bayangin hidupku tanpa kamu"
"Aku juga cinta sama kamu mas,, "
"Jangan pernah pergi dari aku ya, jangan pernah ucapkan kata pisah"
"Iya mas" Ucap Laras sambil memandang mata Teddy.

Teddy membelai pipi Laras dengan lembut. Perempuan ini tidak bisa mengalihkan pandangannya, begitu juga Teddy, dan perlahan bibir teddy mendekat, dan mencium gadis itu. Teddy melumat bibir laras dengan lembut.

"I love you beib"
"Love you more mas"
Teddy kembali mencium Laras dengan sangat lembut, menyesapi bibir mungilnya, melumat nya dan memainkan lidahnya didalam. Suara kecupan pun memenuhi ruang tamu Laras.
"Emmpppttt" Satu desahan lolos dari bibir mungil Laras yang membuat Teddy semakin bergairah menciumnya. Ciuman teddy turun ke leher Laras yang putih.

Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang