Antara Aku, Kamu dan Mas Tentara

Bedrest

Malam ini Teddy benar-benar menunjukkan sisi buasnya. Setelah puas bermain di kamar mandi, ia kembali menindih istrinya di tempat tidur. Teddy tidak memberi ampun meski laras sudah menjerit-jerit untuk meminta ampun menyudahi atau memperlambat gerakannya yang brutal, laki-laki ini justru semakin menaikkan tempo gerakannya yang membuat istrinya makin menjerit-jerit. Kita semua tau seberapa hot dan brutalnya pria matang ini saat bercinta, lingerie saja sudah banyak yang menjadi korbannya karena sikapnya yang selalu tak sabaran.

Mereka sudah berkali-kali mengalami pelepasan, tapi bukannya merasa lemas atau lelah, teddy semakin bersemangat menyentuh istrinya. Tak dipungkiri, laras juga menikmati tapi karena gerakan teddy yang brutal membuat laras merasakan ngilu di inti kewanitaannya.
Ketika laras bergumam lirih karena ia benar-benar lelah dan kesakitan, baru teddy memberikan pelepasan terakhirnya, itu pun sudah jam 4.30 subuh. Bisa dibayangkan semalaman mereka tidak tidur dan hanya bercinta sepanjang malam.

Laras benar benar tak berdaya, ia hanya berbaring lemas dengan sekujur tubuh yang berkeringat. Perempuan ini masih enggan merapatkan pahanya, karena intinya masih terasa perih. Laras menghela nafas pelan ketika suaminya ikut berbaring disebelah nya. Perempuan ini menutup tubuh polosnya dengan selimut.
Teddy berbaring menghadap istrinya yang kelelahan, tangannya terulur untuk mengusap lembut pipi istrinya.
"Makasih beib,, mas benar-benar puas malam ini sayang. Maaf ya, mas udah buat kamu lelah malam ini"
Laras menoleh dengan wajah yang datar "kamu minum obat ya mas, selama kita di bali? "
"Obat? Obat apa? "
"Obat kuat"
Teddy tertawa geli "ini udah yang kedua kalinya loh kamu tanya ke mas."
"Ya habisnya kamu itu kayak nggak ada lelahnya mas, stamina kamu tetap meski kita terus bermain, kamu kuat banget loh mas"
Mendapatkan pujian dari istrinya tentu saja membuat teddy merasa bangga menjadi laki-laki.
"Nggak beib, mas nggak pernah minum obat obatan semacam itu, mungkin karena mas sehat, rajin olahraga, menjaga makanan makanya stamina mas tetap terjaga, nggak mudah lelah, dan tetap kuat"

"Mandi yuk" Ajak teddy
"Gak mau, takut"
"Takut apa? " Teddy mengernyit
"Takut kalau kamu minta nambah lagi"
"Nggak beib, mas janji hanya mandi saja, lagian ini sudah subuh, sekalian kita sholat subuh ya,mas udah berkeringat banget loh ini"
"Ya udah mandi sendiri sanaaaaaa.. "
"Beib,,, nggak mau sayang, ayo mandi bareng"
"Masih perih mas,, " Ucap laras dengan dahi yang berkerut.
"Mas gendong sayang"
"Nggak mau mas, aku nggak yakin kalau di kamar mandi kita cuma mandi, pasti nanti kamu minta nambah lagi"
"Kita lihat nanti di dalam"

Teddy tersenyum gemas dan mengetatkan rahangnya. Tanpa banyak bicara ia menggendong istrinya menuju kamar mandi. Kali ini teddy sedikit memaksa tanpa memperdulikan ocehan istrinya.

Teddy benar-benar telaten, mengeramasi istrinya serta menggosok punggung istrinya. Sedangkan istrinya hanya mode pasrah karena tubuhnya terasa lelah. Sesekali laras melirik ke arah junior teddy yang kini juga telah berdiri tegak, dan laki-laki ini juga menyadari hal itu.

"Kenapa ngeliatin? Gemes ya"
"Apasih mas,, suruh tidur dong"
"Ya nggak bisalah. Kalau belum ketemu rumahnya mana bisa tidur"
"Maaassss, ihhh"
"Duduk di closet beib, mas sabun badan kamu" Laras hanya menurut.

Dengan ide jahilnya teddy menyabuni punggung laras, tapi posisinya tetap berada didepan istrinya, dan sedikit membungkuk,karena dengan begini si junior akan menempel pada dada istrinya.
"Mas... Modus kamu ya"
"Modus apa sih beib"
"Ini junior kamu,"
"Kenapa junior? "
"Ini" Laras menunjuk ke arah junior yang menempel ke dadanya.

Teddy tersenyum "coba beib, letakkan di antara gundukan dada kamu, pasti junior seneng banget"
"Masss"laras berusaha menolak permintaan suaminya yang menurut nya aneh ini.
"Ayo beib,, " Pinta teddy dengan wajah yang mulai sayu.
"Gimana sih mas? "
"Kamu nggak ngerti? "

Laras mulai menuruti teddy tapi perempuan ini masih terlalu polos. Ia masih bingung bagaimana caranya. Teddy lalu menegakkan tubuhnya, ia terlalu gemas dengan istrinya ini, ia sudah ingin permainan yang hot, tapi istrinya masih terlalu polos.
Teddy meletakkan junior di antara dada istrinya,dan mulai menggerakkan dada laras ke atas dan kebawah dengan posisi junior terhimpit diantaranya.
"Begini sayang" Ucap teddy
Teddy mendongak dan memejam, saat junior terasa betah dan nyaman dalam himpitan kedua gunung itu.