Kepergian Laras

618 22 0
                                    

"Kamu yakin Ras"
"Aku yakin mas, keputusan aku sudah bulat. Aku minta maaf jika aku ada salah selama aku bekerja disini" Ucap Laras yang saat ini berada di ruangan Bisma.
2 minggu setelah ia keluar dari RS, keadaannya jauh lebih baik,meskipun sakit hati itu masih ada dihati nya, tapi ia berusaha ikhlas menerima.dan kini Laras memutuskan untuk resign dari pekerjaan nya.
"Terus, rencana kamu selanjutnya apa"
"Aku akan menenangkan diri mas, aku akan pergi ke London dan membuka lembaran hidup baru disana, melupakan semuanya. "
"London?"
Laras mengangguk
"Ras, jangan gegabah, coba kamu bicarakan baik baik. Mas yakin, dia itu mencintai kamu"
Laras menggeleng "cintanya cuma untuk Allicia mas, bukan aku."
"Tapi selama kamu nggak ngantor, dia selalu kesini cari kamu loh Ras, "
Laras mengangguk "aku tau mas, mungkin dia kesini untuk bicara mengenai kelanjutan hubungan ini, aku udah nggak mau ketemu dia mas. Tolong mas, jangan cerita apapun ke dia ya,"
Bisma mengangguk.

*dirumah Laras *
"Ras, kamu yakin sama keputusan kamu? " Ucap Hanna yang membantu putrinya mengemasi barang barangnya
Laras mengangguk "laras yakin ma"
"Sebaiknya kamu ketemu sama teddy dulu, bicarakan baik baik, mama yakin ini hanya salah paham sayang"
Laras menggeleng "semua udah jelas kok ma, laras melihat sendiri se khawatir apa mas teddy saat Allicia sakit"
"Mungkin dia hanya prihatin sayang"
"Nggak ma"
"Kamu mau berapa lama disana, kamu tinggal dimana? "
"Mama tenang aja, aku tinggal di apartemen Daniel, dan aku kerja disana ma, kebetulan perusahaan Daniel tempat dia kerja dulu lagi butuh karyawan secepatnya, makanya laras harus segera berangkat."
"Mama pasti kangen sama kamu nak"
Hanna memeluk putrinya"maafin laras ya ma"

***"
"Semua sudah beres. Besok aku tinggal fligh aja"
Gumam laras sambil mengamati kamarnya yang akan ia tinggalkan. Kamar yang pernah menjadi saksi cintanya bersama teddy. Dulu pernah ada canda dan tawa dikamar ini bersama teddy. Ia menatap ke atas untuk menahan keluar nya air mata. Perempuan ini kemudian mengambil kotak cincin di laci nakas.
Laras memasukkan kotak tersebut ke sebuah kardus yang ia bungkus seperti kado, tak lupa ia menyematkan sebuah surat disana.
"Aku nggak nyangka, semua akan berakhir seperti ini" Gumam nya
Perempuan ini kemudian tidur karena esok pagi pagi sekali ia harus terbang ke London.

Isak tangis mewarnai keberangkatan Laras ke London. Mama, papa dan adiknya juga ikut mengantarnya ke bandara, terlihat juga Bisma, Devi dan Violet. Mereka semua menangis melepas laras. Perempuan ini memeluk mereka satu persatu untuk berpamitan. Tangis mereka pun pecah, terlebih Hanna dan Davian. Meskipun mereka terbiasa hidup berjarak dengan Laras, tapi kali ini beda. Kali ini putrinya akan hidup di negara orang dan entah untuk berapa lama.
"Daniel, om titip Laras ya, dan kamu Laras hati hati selama disana, sering kasih kabar mama sama papa ya"
Laras dan Daniel mengangguk. Kepergian Laras ke London tidak sendiri, ia diantar oleh Daniel, karena nantinya ia akan menempati rumah Daniel disana, dan Daniel juga yang akan membawa Laras ke perusahaan yang akan menjadi tempat kerja Laras.

Didalam pesawat, Laras tak banyak bicara ia hanya diam dan memandang ke luar jendela, dan Daniel hanya membiarkan nya, karena ia tau Laras butuh waktu untuk bisa menerima keadaan ini.

Setelah menempuh waktu yang sangat panjang mereka kini tiba di London dan langsung melanjutkan perjalanan ke rumah Daniel. Laras sedikit terhibur dengan suasana London dan juga indahnya kota London.
"Wah, bagus banget Daniel" Ucap Laras memandang ke luar jendela taksi
"Ini belum seberapa Laras, besok aku akan bawa kamu jalan jalan ke tempat yang lebih bagus dari ini"

Ceklek
"Masuk Ras? "Ucap Daniel membuka pintu apartemen dan diikuti Laras yang juga masuk sambil menyeret kopernya.
" Maaf ya, rumah aku kecil disini"
Laras tersenyum "nggak masalah Daniel"
"Jadi selama di London, kamu nggak apa apa kan tinggal disini"
Laras mengangguk "makasih ya"ucap Laras yang dibalas anggukan oleh Daniel.
" Umm,, Daniel, maaf,, kamar aku dimana ya? "
Daniel berjalan menuju kamarnya dan di ekori oleh Laras"ini kamarku, tapi selama kamu disini, kamu pake kamar ini"
"Jadi malam ini kita.. "
Daniel tersenyum dan mencubit hidung Laras"apa? Kamu mikir kita akan tidur sekamar?"
Laras diam
"Disini ada 2 kamar Laras, aku akan tidur di kamar lain" Ucap Daniel
Mendengar itu Laras tersenyum lega
"Aku harap kamu bisa betah ya tinggal disini"
Laras mengangguk "sepertinya aku betah Daniel, disini suasana nyaman, meski di area perkotaan, tapi nyaman banget"

Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang