Laras sakit

528 28 8
                                    

Dalam kesunyian malam, laras keluar menuju balkon untuk memandang ke arah jalan. Malam semakin larut tapi tidak ada tanda tanda suaminya akan pulang, ia bahkan tidak memberikan kabar atau sekedar membaca pesannya.

"Buat apa lagi aku disini, jika kamu sudah tidak menginginkan ku lagi mas? " Isaknya

Ia yang merasa sudah tak dianggap dan tak diinginkan pun perlahan mengemasi barangnya.
Dengan tangisan yang terisak, ia tak menyangka jika suaminya akan semarah ini.

"Maafin aku mas,, maaf,, aku pergi, aku merasa kamu sudah tidak menganggapku lagi"
Laras melangkah kan kakinya keluar dari kamar itu.

🌼🌼🌼🌼


Drrt drrt

"Halo ma"

"Lagi dimana ted? "

"Lagi diluar ma? "

"Udah selesai pekerjaan kamu"

"Sudah ma"

"Kamu sudah pulang, menemui istri kamu? "

"Belum ma"

Hera mendesah disana"sudah kamu kabari dia"

"Belum ma" Lirihnya

"Astaga, kamu sudah 3 hari ninggalin dia tanpa kabar loh, kamu nggak pikirin gimana perasaan dia? "

"Teddy masih ingin sendiri dulu ma"

"Teddy, kalau kamu memang ingin sendiri, pulangkan laras ke orang tuanya!dari pada kamu buat dia sakit seperti ini" Tegas hera

"Nggak gitu ma"

"Stop teddy, kamu ini sudah dewasa, jangan seperti ini, jangan lari dari masalah,jangan diam seperti ini, karena itu bisa membuat istri kamu tidak tahan dan memilih pergi karena merasa tidak dianggap"

Teddy hanya diam mendengarkan ucapan mamanya.

"Teddy, kamu masih disana"

"Iya ma"

"Kamu denger mama"

"Iya ma"

"Segera pulang, temui istri kamu, selesaikan masalah kalian, jika kamu malam ini tidak pulang, mama akan telepon orang tua laras untuk menjemput putrinya, karena kamu sudah tidak menganggap dia lagi"

"Ma,,, jangan ma"

"Pulang, selesaikan masalah kalian, bicara kan baik baik"

"Iya ma"

Pip

"janji jangan diemin aku lagi ya mas, aku kan jadi sedih, nanti kalau aku sedih, aku pengen pulang gimana? "

Tiba-tiba teddy terngiang ngiang ucapan laras waktu itu.

Setelah kepergian Rama ditambah nasehat dari orang tuanya , hatinya pun melunak. Ia harus mendengarkan semuanya dari laras.

"Aku harus bicara dengan laras, aku juga nggak ingin dia pergi ninggalin aku"

Teddy pun segera meninggalkan cafe tersebut dan menuju di kediamannya.
Disaat ia melangkahkan kakinya keluar dari cafe, terdengar dering telepon di ponselnya.

Dahi teddy mengernyit, pasalnya tak biasa bi Retno meneleponnya, kecuali ada hal yang penting.

"Halo bi"

Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang