Dicubit

536 35 5
                                    

Pagi itu teddy terlihat sangat tampan dengan setelan jas nya. Meski wajahnya terlihat tantrum karena gagal mendapatkan jatah cucu segar, tapi tetap tidak mengurangi ketampanan dan kewibawaannya.

Setelah menyusui lova, laras segera menemani suaminya untuk sarapan pagi. Sedangkan lova sedang dimandikan oleh Widya.

"Papi kamu itu ganteng banget ya lova, apalagi pake setelan jas kaya tadi" Ucapnya ketika memandikan lova.

Sedangkan si bayi ini terus menangis karena dimandikan. Si bayi merasa kedinginan karena Widya yang ceroboh memberikan air dingin kepada lova untuk mandi.

"Huss,, diem dong, jangan nangis mulu, kelamaan kalau harus nunggu air angetnya, keburu berangkat papi kamu, aku nggak bisa liat, mana tadi ganteng banget" Gumamnya dengan memakaikan pakaian ke lova dengan cukup kasar.

Oek oek oek

"Huss,, jangan nangis mulu kenapa sih, cengeng banget ni bocah" Ucap Widya yang mulai  sebal karena lova tak juga berhenti menangis.

Setelah beres memakaikan baju untuk lova, perempuan ini segera menggendong anak majikannya supaya berhenti menangis. Ia juga sudah membuang air bekas lova mandi, karena takut ketahuan jika sudah memandikan lova dengan air dingin.

Widya memberikan botol susu tapi lova menolaknya.

"Tck,, lu nangis mulu, cengeng banget! mau lu apa sih, lu mau nguji kesabaran gw, hah! "

Oek oek oek

"Sssst,,, udah diem dong! Gw cubit juga lu kalau terus nangis"

Karena lova terus menangis akhirnya membuat perempuan ini hilang kesabaran dan mencubit bokong lova hingga bayi ini menangis cukup kencang.

"Ah elah, malah makin jerit jerit lagi nangisnya, drama banget sih ni bocah, nyebelin kaya emaknya"

Mendengar putrinya menangis cukup kencang membuat laras harus meninggalkan sarapannya di meja makan, begitu juga dengan teddy. Mereka berdua segera berlari menuju ke kamar lova untuk melihat apa yang terjadi.

Ceklek

Laras membuka pintu dan melihat Widya menggendong lova sambil berusaha memberikan susu.

"Kenapa lagi sih Widya? " Laras mendekat dan mengambil alih lova dalam gendongannya.

"Sepertinya,Non lova nggak mau nyusu di dot bu" Kilahnya

"Cup sayang,, yaudah nen ya,sama mami" Ucap laras.

"Ya sudah, kamu bisa sarapan dulu Widya, biar lova saya susui dulu"

"Baik bu" Ucap Widya

Mata si baby sister ini tak lepas dari majikan laki-laki nya yang juga berdiri disana. Tapi tidak dengan teddy, laki-laki ini terkesan dingin bahkan tidak melihat ke arah Widya.

"Ganteng banget pak teddy, ihh,, pengen peluk gw" Batinnya ketika melewati teddy.

Dalam gendongan laras, tangis lova akhirnya mereda, matanya yang masih basah menatap ibunya, seolah memberi isyarat jika dirinya telah disakiti.

Bibirnya tiba-tiba mencebik sedih kemudian menangis lagi.

"Ssst,, sayang,, udah ya jangan nangis, mau nen? Iya? Lova nggak mau cucu botol ya? Mau nen mami aja? "

Laras kemudian duduk di sofa dan mulai menyusui lova.

Teddy mendekat dan berjongkok di depan istrinya. Ia juga mencium rambut putrinya sedikit lama. Perasaannya sungguh tak enak, ia seperti menangkap sesuatu yang aneh.

Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang