Kembali ke rutinitas

495 25 15
                                    

Setelah drama di kediaman orang tua teddy, akhirnya laki-laki ini memutuskan untuk membawa istrinya pulang setelah papa Julian datang. Papa julian benar-benar murka mendengar Fera dengan beraninya menampar menantu dan sekaligus anak dari sahabatnya dulu.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
// Pagi hari di kediaman Teddy//

Hari ini Teddy kembali menjalankan tugas negaranya setelah cuti menikah, hari ini ia harus menyiapkan keberangkatan rombongan pak menteri ke Batam esok hari. Sementara Laras hari ini masih menikmati masa cutinya, karena perempuan ini mengajukan cuti selama 10 hari.

Teddy tersenyum ketika mendapati istrinya hanya mencepol asal rambut panjangnya setelah bangun tidur. Meski pemandangannya ini sudah sering ia lihat ketika mereka masih berpacaran, tapi kali ini berbeda, mungkin karena sudah sah.
Laras sudah terbiasa dengan kesibukannya di pagi hari. Seperti pagi ini, disaat suaminya masih tertidur ia membuat kan menu sarapan dan juga bekal untuk suaminya. Meski sudah ada assisten rumah tangga, tapi laras ingin melayani sendiri suaminya.

Setelah selesai dengan menu sarapan, ia kembali lagi ke kamar dan menyiapkan pakaian dinas suaminya. Berbeda dengan Selin dulu, kali ini laras mau memasang kan tanda pangkat, brevet dan juga tanda keahlian di seragam sang suami. Jika dulu Selin tidak mau untuk memasangkan karena beralasan ribet dan terlalu banyak, maka tidak dengan Laras, perempuan ini begitu telaten memasang sambil melihat foto suaminya yang berseragam lengkap sebagai contoh peletakannya.

"Sibuk banget istri cantik nya mas" Teddy yang baru selesai mandi dan hanya memakai handuk, langsung memeluk laras dari belakang dan menyapa istrinya yang sedang sibuk memasang printilan diseragam suaminya termasuk memasang tali kur di seragam suaminya.
"Jangan ganggu dong mas" Laras mengindikkan bahu nya.

Cupp
Teddy mencium pipi laras dari belakang
"Makasih ya, istri cantiknya mas"

"Sama sama mas suami" Jawab laras

memberikan seragam dinas suaminya yang berwarna hijau itu.

"Mas, kalau nanti aku mau ke rumah singgah bareng Vania boleh nggak mas, aku udah lama nggak ke rumah singgah"

Teddy terdiam menatap istrinya sambil mengancingkan seragam nya.
"Boleh nggak mas, aku udah lama nggak pergi bareng Vania"

"Emang Vania nggak kerja"

"Vania hari ini libur mas. Jadi gimana boleh nggak? "

"Cuma Vania? Nggak ada yang lain ? "

"Iya sayang, cuma Vania kok"
"Habis dari rumah singgah rencananya aku mau jalan sama Vania juga mas, boleh? Aku udah lama nggak jalan bareng Vania. "

"Kok nglunjak, tadi ke rumah singgah, sekarang hangout"

"Boleh ya mass, aku pengen ngobrol ngobrol sama Vania"

"Kalau mau ngobrol, ajak kesini aja dong beib, nggak perlu keluar. "

"Tck,, nggak asik kamu mas" Laras menghentakkan kakinya dan berbalik memunggungi teddy.

"Beib, kamu kan sudah menikah, kamu sudah punya suami, kalau kamu pengen jalan, ya sama mas dong"

"Ya beda dong mas"

"Bedanya dimana? "

Laras terdiam, melihat istri nya menunduk kecewa, akhirnya hati teddy terbuka, laki-laki ini mengijinkan laras untuk pergi bersama Vania. Sebenarnya ia tidak mengekang laras, ia hanya khawatir laras akan terlalu asyik dengan temannya, sehingga melupakan dirinya. Laki-laki ini takut kejadian yang dulu terulang lagi, dimana ia yang sibuk berkeja, selin yang terlalu sibuk dengan pekerjaan dan temannya, akhirnya sering cekcok karena kurangnya komunikasi diantara mereka.

Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang