Hari pertama bekerja

235 12 0
                                    

Pagi ini Laras memasuki kantor barunya dengan wajah yang tertekuk. Moodnya berantakan karena menyimpan rasa malu akibat kejadian tadi pagi. Jika Julian memberi tau Davian tentang kejadian tadi pagi ia pasti tambah malu.
"Bisa habis gw kalau papa julian ngasih tau papa,, aakkhh,, kenapa mas teddy iseng banget sih" Gumam laras dalam hati.
Ting
Pintu lift terbuka dan dengan langkah gontai perempuan ini masuk dan menekan tombol lift menuju ke lantai dimana ia bekerja.
"Pagi ini gw apes gara gara teddy, tapi semoga hari pertama gw kerja menyenangkan"ucap nya dalam hati.
" Lemes amat yang hari pertama kerja "suara seseorang di belakangnya mengagetkan Laras.
" Daniel"ucapnya sambil menoleh ke arah Laki-laki yang bersandar di belakang.
"Morning Ras" Ucap Daniel dengan tersenyum
"Morning,, kamu kok ada disini? "
"Aku dari tadi, malah tadi kita masuk barengan, kamu aja yang nggak tau, ngelamun mulu sih"
"Oya" Jawab Laras dengan tersenyum.
Ting
"Daniel, aku duluan ya," Ucap Laras ketika ia telah sampai dilantai yang tuju.
"Ok,, bye Ras"

Hari ini adalah hari pertama Laras bekerja. Dan seluruh staf produksi pun dikumpulkan untuk di perkenalkan dengan Laras.
"Selamat pagi rekan rekan semua" Ucap Bu Lia selaku manager produksi
"Pagi.... " Jawab mereka serentak
"Pagi ini saya akan memperkenalkan rekan baru kita yang akan menempati posisi sebagai asisten saya. Beliau baru saja di mutasi dari kantor pusat di London, Silahkan maju Bu Laras"
Laras kemudian maju dan tersenyum, mata laki-laki pun tak berkedip melihat kecantikan Laras. Mungkin jika Teddy melihat wanitanya sedang ditatap seperti ini, ia akan tantrum.
"Cantik pisan euy, si nona London"
"Wit...wit.. "
"Nomer HP 08 berapa neng"
"Cantik banget euy... "
"Kalian ini bikin rusuh saja, inget anak istri dirumah" Omel Bu Lia sang manager.
"Baik, selamat pagi, perkenalkan nama saya Larasati Adelia Yahya, saya disini sebagai assisten ibu Lia, Terima kasih."
"Suaranya merdu banget euy"
"Neng alamat rumah neng, biar abang cepet ketemu Bapak neng"
"Status neng, status"
Laras tersenyum canggung, perempuan ini mulai tidak nyaman digoda seperti ini. Sementara didepan pintu lift Daniel menatapnya dengan tersenyum manis.
"Maaf saya sudah punya calon suami"jawab Laras
" Mundur wir,, udah ada calon"
"Gagal ngantri"
"Selama janur kuning belum melengkung mah, masih ada kesempatan atuh"
"Sudah sudah, kalian ini malah keenakan godain, sekarang bubar dan kembali bekerja" Ucap Bu Lia.
"Bu Laras, meja kerja anda terletak di sebelah sana, ya, disebelah Siska" Tunjuk Lia
"Baik bu"

Sementara di ujung ruangan itu, seorang perempuan melihat Laras dengan penuh dendam. Ia terlihat mengepalkan tangan.
"Awas kamu Ras, aku nggak akan ngebiarin kamu tenang, setelah apa yang kamu lakuin ke aku" Gumamnya
*********
Bipp.. Bipp
Ranger🐻: have a nice day beib,,
Me : thanks mas, aku baru beres memperkenalkan diri,
Ranger🐻: memperkenalkan diri? Terus kamu bilang apa? Kamu juga bilang kan ke semua kalau kamu sudah punya calon suami?
Ranger 🐻 : hei
Ranger 🐻 : kok ilang
Ranger 🐻 : istriku
Laras merasakan getaran2 dalam saku blazer nya, tapi ia hanya membiarkannya karena saat ini ia sedang bersama bu Lia untuk menjelaskan tugas tugasnya.
Tak butuh waktu lama, Laras bisa beradaptasi dengan rekan rekan satu tim nya.

"Ras, udah jam makan siang, kamu nggak ke kantin?" Tanya Siska
Belum sempat Laras menjawab, ada seorang OB masuk ke ruangan itu dan memberikan paket untuknya.
"Permisi dengan mbak Laras? " Tanya seorang OB dengan segan.
"Iya Pak, ada apa? "
"Ini, ada titipan paket untuk mbak Laras? " OB tersebut memberikan paper bag warna coklat untuk Laras, dan perempuan ini menerimanya dengan wajah heran.
"Dari siapa pak? "Tanya Laras
" Maaf non, saya kurang tau."
"Makasih ya pak? " Ucap Laras dan OB tersebut meninggalkan ruangan itu.
"Cie,, belum sehari aja udah ada fans, Ras? " Goda Siska
"Nggak gitu Sis, siapa tau ini dari calon suami saya" Ucap Laras dengan tersenyum
"Kok mas teddy nggak bilang bilang kalau mau kirim makanan? " Ucapnya dalam hati
"Kamu udah punya tunangan? "
Laras mengangguk
"Sweet banget ya, pake acara kirim makan siang, btw tunangan kamu kerja dimana Ras? "
"Dia adc..... " Laras tak meneruskan ucapannya, pasti semua akan heboh jika semua tau letkol teddy adalah calon suaminya.
"Dia tentara mbak"
"Tentara? Kok mau? Tentara kan nggak ada duitnya Ras"
Laras tersenyum
"Ya, kalau tentara modelan letkol teddy sih ok ok aja"
Seketika laras menoleh pada temannya ini.
"Letkol teddy? "Tanya laras heran
" Iya, yang viral itu, ganteng banget tau nggak, aku sering lo mimpiin dia"
Laras tersenyum kikuk"kamu salah satu cegil ya?"
Siska mengangguk "dia ganteng banget, aku sering ngebayangin jadi istrinya, pasti seneng banget,kamu liat nih, saking sukanya aku sama dia, layar komputer, wallpaper HP itu foto nya dia" Ucap Siska yang bercerita dengan penuh semangat. Sementara Laras hanya bisa mendesah pelan melihat foto calon suaminya dipasang dimana mana,bahkan di dinding kubikel pun penuh dengan foto Teddy.
"Tapi sis, dia kan udah ada tunangan? "
"Ish mana ada, tunangannya kan udah ninggalin dia, jadi dia sekarang jomblo, dan bolehkan aku berharap jadi pasangannya"
"NGGAK BOLEH!! " jawab Laras seketika
"Eh, kamu kenapa Ras, kamu juga ngefans ama dia? "
"Nggak,, bukannya gitu, cuma aku pengen kasih tau kamu aja, jangan berharap pada sesuatu yang nggak mungkin, karena nanti kamu pasti akan sakit hati"Ucap Laras
"Ah, kamu nih,,nggak seru diajakin halu juga!"
Bipp bipp bipp
Bibir Laras tersenyum melihat notifikasi dari calon suaminya.
"Bentar sis"
Mas 🐻 :beib aku kirim kamu makanan ya, mie goreng spesial kesukaan kamu dari queen restoran, dimakan ya? "
Me : makasih sayangku,...
Laras tersenyum, dan ketika ia meletakkan ponselnya, sekilas Siska melihat adanya foto teddy di wallpaper ponsel Laras.
"Nah, lu cegil pak teddy juga ya, gw liat wallpaper ponsel lu pak teddy? " Ucap Siska dengan tertawa sedangkan Laras salah tingkah.
"Ke kantin yuk, sesama cegil harus akur kan?"
"Kamu aja ya, aku mau makan disini," Ucap Laras
"Ya udah, gw duluan ya"
Laras mengangguk dan memandang punggung temannya yang perlahan menghilang. Ia kemudian menyenderkan punggungnya ke kursi.
"Astaga,,, foto laki gw dipasang dimana-mana" Perempuan ini memijat pelipisnya sambil menoleh ke arah kubikel Siska, dimana foto teddy banyak sekali dipasang disana.
"Dari pada pusing, minum teh manis aja kali ya" Laras kemudian menelepon pantry, tapi tidak ada yang mengangkat, ia pun memutuskan untuk membuat teh manis sendiri di pantry.

Dengan cekatan Laras mulai membuat teh di pantry dan ketika ia akan meminum teh tersebut seseorang sengaja menyenggol nya, hingga teh tersebut tumpah di bajunya.
"Aw... Panas" Jerit laras"Kamu..... " Ucapan laras terhenti ketika melihat siapa yang sengaja menyenggol nya sehingga teh panas itu tumpah ke bajunya.
"Neina? " Gumamnya
"Kenapa kaget lu liat gw"
"Gila lu Nei,ini air panas"
"Apa peduli gw Ras, mau itu air panas, air dingin gw nggak peduli! Gw benci banget ma lu Ras, karena lu udah rebut Tegar dari gw. "
"Maksud kamu apa sih Nei"
"Nggak usah pura-pura bego lu Ras, gw nggak akan biarin lu bahagia, karena gara gara lu, Tegar mendekam di penjara, dan rencana pernikahan gw brantakan"
"Nei, tegar emang pantas mendekam disana, karena dia berusaha ngelecehin gw"
"Lu pikir gw percaya akal bulus lu? "
"Maksud lu"
"Gw tau Ras, sebenarnya lu kan yang ngerayu Tegar buat nidurin lu, karena lu pengen punya anak dari dia yang nantinya akan nguasai harta Lazuardi group, tapi akhirnya lu ketauan dan lu bilang ke semuanya kalau lu diperkosa sama Tegar. Gw tau Ras, lu emang licik"
"Tutup mulut lu ya Nei"
"Apa!! Emang bener kan semua!!"
"Ada apa ini?!! " Ucap Daniel dengan keras melihat perdebatan mereka.
"Pak Daniel" Ucap Neina dan menundukkan kepala
"Ada apa? "Daniel memasuki pantry.
Neina menggeleng dan menoleh ke arah Laras.
"Ng----Nggak ada apa apa kok pak, cuma salah paham"
"Itu, kemeja kamu kenapa kotor seperti itu?!" Ucap Daniel menatap ke arah Laras.
"Ini-----ini tadi saya nggak sengaja pas mau minum ternyata panas, trus tumpah" Ucap Laras melirik ke arah Neina.
"Saya tidak mau ada keributan disini! "ucap Daniel dengan Tegas
"Baik Pak" Ucap Laras dan Neina bersamaan
"Kalau begitu saya permisi dulu pak, mari" Neina meninggalkan pantry.

"Ras, bener,ini bukan ulah Neina? "Tanya Daniel ketika Neina sudah meninggalkan mereka
"Bener kok Daniel, aman,, aku aja tadi yang ceroboh"
Daniel mengangguk
"Kalau ada yang mencoba membully kamu, nggak usah sungkan untuk lapor ke saya"
"Apasih Daniel, kaya anak sekolah aja deh"
"Aku serius Laras, aku merasa bertanggung jawab atas kamu di perusahaan ini, kalau terjadi sesuatu sama kamu, aku yang nggak enak sama teddy"
"Iya iya pak manager"
"Aku serius loh"
Laras tersenyum dan mengangguk "makasih ya Daniel, kamu baik banget sama aku"
"Kamu udah makan siang? Mau makan bareng? "
Laras menggeleng "makasih, tadi mas teddy udah kirim makan siang buat aku"
Daniel mengangguk
"Ya sudah, aku permisi dulu ya"
Daniel mengangguk dan tersenyum melihat Laras keluar dari pantry.
"Kamu seperti bintang buat aku Ras, aku hanya bisa mengagumi dan memandang mu, tapi aku tak bisa memiliki mu" Ucapannya dalam hati

Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang