Adik untuk Lova

558 32 14
                                    

Dokter melakukan visit ke ruangan laras. Dengan ditemani seorang perawat, dokter memeriksa keadaan laras.

"Apa masih merasa pusing? "

"Tidak dok"

Dokter mengangguk "baik,, kondisi ibu semakin baik, kalau kondisi ibu seperti ini terus, besok ibu sudah boleh pulang"

"Syukur lah" Ucap Teddy

"Minum obat teratur supaya ibu cepat pulih"

"Iya dok" Jawab karas sambil tersenyum

"Kalau begitu saya permisi dulu ya"

"Baik dok, terimakasih"

Ceklek

Dokter membuka pintu, dan kebetulan ada sepasang suami istri yang juga masuk ke kamar mereka.

"Permisi"

Teddy dan laras menoleh ke sumber suara. Teddy tersenyum dengan terpaksa melihat kedatangan harus dan juga ghea, orang tua dari allicia.

"Teddy " Sapa haris

Teddy mengangguk tipis.

"Bagaimana keadaan kamu laras? " Tanya ghea mendekati laras

"Dia hampir saja kehilangan nyawanya karena udah putri anda tante." Jawab teddy

Ghea mengangguk "tante tau, tante juga nggak nyangka allicia bisa melakukan itu" Ghea terisak

"Itulah sebabnya kami kesini teddy, selain untuk menjenguk istri kamu, kami juga ingin meminta maaf kepada kalian atas perbuatan allicia"

Teddy mengangguk " Tapi maaf om, tante, teddy tidak akan merubah keputusan teddy. Teddy tetap akan memproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Kali ini dia sudah keterlaluan, hampir saja dia membuat putri saya kehilangan ibunya"

"Kami mengerti teddy" Ucap haris

"Tapi allicia itu anak tante satu satunya, teddy"

Teddy menggeleng "maaf tante, keputusan teddy sudah bulat"

Haris mendekati istrinya dan merangkulnya untuk menenangkan nya, ia sangat mengerti bagaimana perasaan teddy saat ini.

"Baiklah teddy, kami mengerti perasaan kamu, kami kesini cuma ingin meminta maaf sama kamu, soal allicia, baiklah om terima keputusan kamu ini, karena dia memang bersalah"

"Permisi" Ucap haris membawa istrinya keluar dari ruangan laras.

Teddy kembali mendekati istrinya dan duduk disebelah nya.

"Sayang, kenapa nangis? "

"Aku kasihan aja mas sama tante Ghea"

"Tapi perbuatan allicia indah keterlaluan sekali sayang, mas nggak bisa lepasin dia gitu aja" Ucap teddy. Laki-laki ini merapikan rambut istrinya.

"Udah ya, mending sekarang kita telepon lova, kamu tau, kata mama selama kamu tidak sadar dia rewel terus, kita telepon ya"

Laras tersenyum

"Aku kangen sama lova"

Teddy meraih ponselnya dan mulai mengubungi mama herra.

Tuut tuut

"Halo teddy, gimana laras? "

"Papapa" Sahut lova berusaha merebut ponsel oma hera

"Iya sayang, tunggu, oma ngomong bentar sama papi ya" Ucap herra pada lova

"Laras udah sadar dari semalem ma, keadaan nya juga semakin membaik"

Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang