hampir dilecehkan

605 21 0
                                    


Flashback di Bandung

"Tante Hanna" Sapa Tegar
"Eh Tegar,, kok kamu ada disini"
Tegar mendekati Hanna dan mencium tangannya.
"Apa kabar Tan? "
"Baik,, kamu gimana,, kok udah jarang kerumah? "
"Yaa,, kan Laras udah ada pengganti aku" Ucap Tegar yang dibalas senyuman oleh Hanna
"Eh kok kamu ada di Bandung? "
"Iya, saya barusan ada meeting disini, trus mampir jalan2 bentar"
"Eh,, kata Laras, kamu mau tunangan, trus gimana, kapan hari H nya, tante tunggu undangannya. "
Tegar terdiam "Tante, bisa kita bicara sebentar"
Hanna mengangguk.
Di sebuah caffe di kota Bandung, Tegar menceritakan tentang pertunangannya yang gagal, karena ia menolak dan masih mencintai Laras.
"Tapi Laras sudah bahagia Tegar, kamu juga harus bahagia. " Ucap Hanna
"Tante yakin, Laras bahagia nanti,"
"Maksud kamu"
"Tante, menjadi istri seorang tentara itu berat, kasihan Laras, dia harus siap hidup sendiri ketika ditinggal bertugas, "
"Iya tante tau, tapi sepertinya Laras siap2 aja, karena dia juga sudah terbiasa mandiri"
"Tapi apa tante tega, melihat Laras nanti hidup di asrama, dan gaji yang,,, ya, tante tau sendiri lah, belum lagi, Teddy ini duda yang pernah digugat cerai istrinya"
"Digugat cerai? "
"Iya tante, istrinya yang gugat cerai, tante nggak tau? "
Hanna menggeleng "nggak tau, emang apa masalahnya Gar"
"Kalau kata temen Tegar, karena Teddy nya aja yang brengsek, dia itu kasar sama istri, setelah dapetin apa yang dia mau, bosen, istrinya di sia2"
"Masa sih Gar pak Teddy kaya gitu"
"Awalnya saya juga nggak percaya tante, tapi temen Tegar sendiri yang cerita, temen Tegar ini juga sama2 kerja di kementrian sekantor sama Teddy. Teddy itu aslinya orangnya kasar tante"
Hanna menganggukkan kepala, ia jadi kepikiran dengan hubungan putrinya dengan Teddy.
"Tante nggak mau kan, kalau Laras ngerasain apa yang dirasakan mantan istrinya dulu? "

Hanna terdiam menatap Tegar
"Tapi kalau tante nggak percaya sih terserah tante"
Tegar melihat ke arah jam tangannya
"Tante, maaf udah siang, saya harus pergi, tante nau saya antar pulang"
"Owh,, nggak usah, tante masih ada keperluan lagi kok" Ucap Hanna
"Yaudah saya balik dulu tante" Tegar mencium tangan Hanna dan pergi meninggalkan perempuan itu.

Flashback off

* dikantor Laras**
"Ras,, ntar sore jalan yuk? " Ucap Vania
"Boleh, kemana Van? "
"Gimana kalau kita nonton? "
"Ok,,, "
"Eh tapi ntar lu dijemput sama pak Teddy? "
Laras menggeleng
"Mas Teddy baru flight tadi pagi Van, palingan sampe sini sore"
"Tegar? "
Laras menyandarkan punggungnya ke kursi"gw males banget Van,"
"Ras, mungkin nggak sih, kalau tante Hanna itu diprovokasi, makanya dia nggak suka lu ama pak Teddy"
Laras menatap Vania"apa iya ya Van, kalau iya, siapa yang udah cuci otaknya mama? "
"Itu dia yang harus kita cari"

Hari ini seperti biasa Tegar mengantarkan Laras pulang. Perempuan ini terpaksa membatalkan janjinya dengan Vania, karena Tegar terus memaksanya untuk pulang.
*didepan rumah Laras**
"Makasih" Ucap Laras singkat
"Kamu nggak nawarin aku buat mampir dulu"
"Dirumah lagi nggak ada orang"
Tegar tersenyum "emangnya kenapa? Bukannya kamu biasa berduaan dengan pacar kamu itu"
Laras menatap malas pada Tegar, dan laki-laki ini mengekori Laras dari belakang.

"Ck,, kamu ngapain ikut sih,, aku capek, aku mau istirahat Tegar"
"Ya udah, kamu istirahat aja, aku kan di tugasin mama kamu buat jagain kamu"
"Tegar,, udah ya,, aku capek, mendingan kamu pulang" Ucap Laras sambil menutup pintu, tapi tegar menahannya dengan sekuat tenaga.
"Kamu mau apa sih Gar" Ucap Laras menyerah dan membuka pintu.
Laki-laki ini pun masuk dan menutup pintu rumah Laras.
"Mau apa kamu, jangan macem-macem kamu"
"Aku nggak mau apa2, aku cuma mau jagain kamu aja"
"Nggak perlu, keluar kamu!! "
Tegar tersenyum "kamu kenapa sih Ras,,kamu nggak inget, dulu kita sedekat apa, kamu udah lupa sama kenangan2 kita selama 5 tahun? Laki-laki itu udah mencuci otak kamu Ras,, ayolah Ras,, kita balikan lagi"
"Nggak,,, aku udah nggak cinta sama kamu lagi Tegar! "
"O ya... "
"Keluar kamu, aku mau istirahat"
"Baik, aku keluar, tapi give me kiss before i'm go home"
"Jangan gila kamu!! "
"Kan kamu sendiri yang bilang, aku boleh sentuh kamu kalau aku udah putus dari Nei, sekarang aku tagih janjimu"
Laras menggeleng "keluar kamu!! "
Tegar semakin mendekat dan menarik Laras kedalam pelukannya. Laki-laki ini memaksa mencium Laras.
"Gar,,,awas! " Ucap Laras berusaha mendorong Tegar yang memegang kuat kedua lengannya.
"Jangan coba melawan! Aku tau seberapa kekuatan kamu" Ucap Tegar sambi berusaha mendekap Laras
"Tegar lepas..!! " Jerit Laras.
Tenaga Tegar sangatlah kuat, sehingga ia tak mampu untuk melawan. Ia meronta, menoleh ke kiri dan kanan menghindari bibir Tegar yang berusaha menciumnya.
"Gar,,, lep,,,, emptt" Ucapannya terhenti ketika bibir tegar berhasil menemukan bibirnya dan melumat nya dengan kasar. Semakin lama ciuman Tegar berubah menjadi ciuman yang menuntut,ia mendorong Laras hingga punggungnya menabrak dinding. Tangannya pun merayap ke mana-mana.
"Gar,,empttt" Tegar terus melumat bibir laras tangannya pun sudah aktif meremas dada Laras.
Dengan segala tenaga Laras berusaha mendorong Tegar menjauh.
"Lepas,, breng**k,,!!!! "
Perempuan ini kemudian menggunakan kakinya untuk menendang junior Tegar.
"Aw.. " Teriak Tegar
Laki-laki ini pun jatuh kesakitan, disaat ia tak berdaya laras menariknya keluar rumahnya dan ia segera masuk dan mengunci pintu.
"Awas kamu Ras"umpat Tegar.
Perempuan ini segera masuk dan mengunci pintu kamarnya, ia sungguh ketakutan.

Bunyi notifikasi panggilan membuatnya terkejut, ia pun segera mengangkat nya.
"Halo beib"
"Mass" Ucap Laras dengan tangisan
"Kamu kenapa sayang"
"Aku takut mas, aku takut"
"Takut apa beib, coba kamu cerita pelan pelan, kamu kenapa sayang"
"Tegar udah gila mas,, dia berusaha nglecehin aku"
"Apa!!!! Kurang ajar! "
"Aku takut mas,,dia ada diluar rumah, aku takut dia bakal nekat masuk"
"Astaga" Teddy menyisir rambutnya dengan kasar disana "ya udah gini beib,, kamu pastiin semua pintu rumah terkunci ya, terus kamu masuk kamar kunci pintu, aku akan suruh orang untuk menjaga rumah kamu malam ini ya,, kamu tenang ya"
Laras mengangguk "kamu nggak bisa datang mas"
"Maaf beib, Bapak ada kunjungan dadakan ke Malaysia, malam ini aku balik,, maaf ya,, udah kamu tenang ya, aku akan suruh orang untuk menjaga kamu"
"Iya,,, makasih mas"

*********
Di kediaman Bisma Aditya
"Mas,, tumben kamu masih belum ngantuk? " Sapa Devi sang istri mendekati suaminya.
"Aku jadi kepikiran sama Laras,, kaya ada yang aneh, sama anak itu"
"Laras,, kenapa Laras"
"Seperti yang kita tau, dia kan pacaran sama kapten, tapi kemarin Tegar datang untuk jemput dia, trus kata Tegar, Laras itu calon istrinya, trus ekspresi Laras itu kaya tertekan gitu"

"Kok aneh mas, apa mereka putus dan Laras balikan sama Tegar? "
"Aku juga mikir gitu awalnya, tapi yang aku lihat pak Teddy sama Laras itu sama2 bucin, trus pas Tegar kemarin datang, Laras tuh kayak yang nggak suka gitu"
"Pasti ada yang nggak beres mas,, ya udah besok coba kamu panggil Laras, kamu tanya, ada apa sebenarnya, bagaimanapun juga, dia itu adik kamu"

**07.30 dikantor Laras**
"Akhirnya gw bisa ngindarin Tegar,,yah meskipun gw harus berangkat pagi banget" Gumamnya dalam hati
"Bikin teh dulu kali ya,, " Perempuan ini berjalan menuju pantry. Ketika ia keluar dari lift ia tak sengaja berpapasan dengan Bisma dan Devi yang baru saja datang.

"Mbak Deviiii" Ucap laras memeluk istri Bisma
"Kamu apa kabar Ras,,? "
Laras menunduk dan memasang wajah sedih"aku lagi sedih mbak"
"Kenapa kamu,,, " Devi mengusap lengan Laras.
"Ya udah, kita keruangan saya aja, kamu cerita disana" Ucap Bisma

Di ruangan Bisma Laras menceritakan semuanya dari awal, termasuk usaha tegar semalam untuk melecehkannya. Bisma benar-benar emosi mendengar cerita Laras. Bagaimanapun Laras sudah seperti adiknya sendiri, mereka tumbuh bersama sejak kecil karena Bisma adalah kerabat Laras.
"Pasti ada yang sudah mencuci otak mama kamu Ras? "
"Iya mbak, Laras pikir juga gitu, tapi siapa? "
"Ya udah, kamu nggak usah khawatir, mbak akan selidiki ini semua"
"Makasih mbak"
"Besok mbak ada seminar di Bandung, mbak akan coba menemui mama dan papa kamu ya"
Laras mengangguk
"Ya sudah, sekarang kamu kembali ke ruangan kamu"
"Iya,,, makasih ya mbak, mas"

*******
"Kasihan anak itu" Ucap Devi
"Mas,, kamu nggak ada ide buat kasih ruang untuk Laras bertemu pak Teddy, kasihan mereka kalau benar-benar tidak bisa bertemu lagi" Tambah Devi
"Ide apa? "
"Ya kamu coba panggil pak teddy kemari gitu, biar mereka ketemu, bentar aja"
"Ya udah, aku coba dulu chat pak Teddy, soalnya kita nggak tau kesibukannya, dia kan harus selalu melekat sama pak menteri"
"Iya" Devi mengangguk antusias
****
Bisma membuka ponselnya dan mencari kontak Teddy, ia segera menekan tombol telepon. Tak bituh waktu lama, Teddy bsegera mengangkatnya karena laki-laki ini selalu membawa ponselnya kemanapun.
"Halo pak kapten"
"Halo,, iya mas Bisma,, apa kabar mas? "
"Baik,,,bagaimana, anda dan pak menteri baik"
"Alhamdulillah baik, kita baru landing semalam dari Malaysia"
"O ya,,, wah sibuk banget ya"
"Ya begitulah mas,,, O iya mas, ada apa tumben mas nelpon"
"Ummm,,, hari ini pak kapten sibuk nggak"
"Kalau jadwal bapak sih nggak ada tamu mas, jadi agak free kenapa mas? "
"Saya ingin bertemu anda siang ini, bisa pak"
"Maaf, ada apa ya mas"
"Ada hal penting yang mau saya bicarakan, bisa nanti siang anda ke kantor saya"
Teddy terdiam sejenak, ia berpikir, jika ia datang ke Kantor Bisma, ia bisa bertemu dengan Laras sebentar saja, karena ia sangat merindukan pujaan hatinya itu.
"Halo pak Teddy"
"Oh Halo mas,, iya saya usahakan, jam makan siang ya mas"
"Baik,, saya tunggu"
Bisma tersenyum menutup teleponnya.
"Gimana mas? "
"Bisa" Jawabnya dengan tersenyum


Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang