Maaf

356 10 1
                                    

1 jam berlalu, Laras tidak mendengar lagi suara teddy. Perempuan ini mencoba membuka pintunya, ternyata teddy sudah pergi.
"Ternyata kamu nggak serius dengan ucapan kamu mas" Gumamnya dengan menahan tangis.
Perempuan ini kemudian menuju kamar dan membuka balkon kamarnya,ia melihat kearah luar. Tapi tiba-tiba matanya tertuju pada seseorang yang tengah berdiri menatap kearah kamarnya. Ternyata teddy belum pergi, dia masih disini.
"Mas teddy belum pulang? " Gumamnya
Laras pun segera masuk dan menutup jendela apartemen nya beserta kordennya, sehingga teddy tak bisa melihatnya. Perempuan ini kemudian memilih berbaring dan mencoba memejamkan mata. 1 jam, 2 jam ia
tak bisa terlelap.
Hari sudah mendekati tengah malam, perempuan ini mencoba bangkit dan menuju jendela. Iq ingin memastikan jika teddy sudah pergi dari sana. Ketika laras membuka sedikit korden dari jendela kamar, teddy tak juga beranjak dari sana,laki-laki ini tetap berdiri disana,memandang ke arah jendela kamar Laras. Sedangkan cuaca di London saat ini sedang musim dingin.
"Kenapa kamu masih disana mas? " Gumam Laras memandang ke arah teddy.
"Apa aku harus memaafkan kesalahanmu? " Kini laras sedang berperang dengan egonya, ia bingung, apa yang harus ia lakukan. Disisi lain ia juga tak munafik, jika ia masih mencintai Teddy, tapi rasa kecewa di hati laras masih membekas. Rasa sakit karena diselingkuhi membuatnya sulit untuk memaafkan teddy.
Semakin malam cuaca semakin dingin, ditambah rintik hujan mulai turun. Teddy masih disana, ia benar-benar membuktikan ucapannya, tak akan pergi sebelum laras memaafkannya.
"Apa yang harus aku lakukan ya Tuhan." Ucap Laras dalam hati
"Aku akan terus disini beib, sampai kamu mau maafin aku" Gumam teddy lirih dengan menatap ke arah jendela kamar Laras.

*******
"Kenapa kamu masih disini mas? " Ucap Laras mendekati teddy.
Melihat ketulusan dan kesungguhan teddy meminta maaf, membuat hati laras tergugah. Ia tidak munafik karena sesungguhnya perempuan ini khawatir jika teddy sakit karena cuaca sangat dingin malam ini. Dan Laras memutuskan untuk menurunkan ego nya, ia turun untuk menemui Teddy.
Mendengar itu teddy langsung menoleh ke arah Laras. "Aku nggak akan pergi sebelum kamu mau memaafkan aku"ucap teddy
"Aku udah maafin kamu mas, tapi.... "
"Aku mohon beri aku kesempatan Laras" Diluar perkiraan Laras, teddy mengatakan itu dengan bersujud dikakinya.
"Aku mohon, aku minta maaf, ijinkan aku memperbaiki semuanya, beri aku kesempatan Laras, aku janji, aku akan buktikan cinta aku ke kamu, kita mulai semua dari awal, aku mohon. "
Melihat itu Laras tentu saja terkejut. Baru kali ini ia melihat seorang laki-laki yang begitu mencintai nya, bahkan rela bersujud didepannya untuk mendapatkan maaf darinya.
"Mas, bangun, jangan seperti ini"ucap laras
"Nggak,, biarkan seperti ini Laras. Aku mohon maafin aku,"
Laras terisak menatap teddy. Ia bingung apa yang harus ia lakukan. Apakah kali ini teddy benar benar serius meminta maaf.
"Mas bangun? "
"Nggak beib, aku mohon maafin aku sayang, kita buka lembaran baru lagi beib, aku mohon, aku sayang sama kamu beib, aku cinta sama kamu"
Hati Laras pun luluh karena teddy sangat tulus untuk meminta maaf.
Perlahan Laras pun berjongkok di depan teddy,dan mengusap lengan teddy yang membuat laki-laki menatap wajah Laras.
"Kamu nggak tau, sakitnya aku ketika kamu mengkhianati aku mas, tapi aku juga sakit ketika aku harus menjalani hari hariku tanpa kamu selama 5 bulan ini" Ucap Laras sambil mengusap pipi teddy
"Maafin aku sayang, aku salah, aku janji nggak akan nglakuin itu lagi" Ucap teddy meraih tangan Laras dan ia cium
"Kalau aku maafin kamu, apa kamu janji nggak akan mengulangi perbuatan kamu lagi? "
Teddy mengangguk cepat "iya beib, janji, aku janji, aku nggak akan mengulangi kekhilafan ku lagi, aku janji"
Laras mengangguk "aku nggak munafik mas, aku masih mencintai kamu"ucap Laras dengan terisak dan teddy membawa perempuan ini kepelukan nya.
" Aku juga sayang, aku juga sangat mencintai kamu, maafin aku sayang, aku janji aku nggak akan nglakuin kekhilafan ini lagi. "
Kali ini tidak ada penolakan, mereka berdua saling mengeratkan pelukan nya, seakan tak ingin terpisah lagi. Bibir teddy terus mengucapkan kata maaf di telinga Laras yang membuat hati laras luluh. Laki-laki ini benar-benar menyesali perbuatannya.

Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang