Tangisan laras

465 33 8
                                    

Malam itu teddy tertidur dengan mendekap erat istrinya. Laki-laki ini juga meminta maaf atas ucapan tante Fera yang tadi sempat menyinggung perasaan istrinya.

// Keesokan paginya di kediaman orang tua teddy//

Pagi pagi sekali Letkol tampan ini sudah sibuk dengan kemejanya. Pagi ini ia akan mendampingi Bapak untuk meninjau pembangunan gedung RS di daerah Selatan Jakarta. Inilah teddy, meskipun dia cuti, tapi jika keadaan membutuhkannya ia harus selalu siap bertugas. Untung saja laras dan teddy sudah kembali dari honeymoon.
Laki-laki ini menatap sekilas istrinya yang masih terlelap didalam selimut.
Setelah percintaan panasnya semalam, laras yang merasa lelah, langsung tidur tanpa sempat memakai pakaiannya.

Setelah ia siap dengan kemejanya yang berwarna coklat, laki-laki ini mendekati istrinya dan mencium keningnya.

"Mas berangkat dulu sayang" Teddy berbisik dan mengusap kepala istrinya.

Merasakan sentuhan lembut suaminya, laras mengerjap dan menatap heran pada suaminya yang sudah rapi dan wangi.

Laras pun bangun dan memeluk suaminya.
"Mas mau kemana? " Tanya laras dengan suara khas bangun tidur.

Teddy mengusap lembut kepala istrinya dan mencium keningnya " Mas harus pergi dulu sayang, mas harus dampingin bapak buat mengecek proses pembangunan RS"

"Tapi ini kan kamu lagi cuti mas, trus ini hari minggu juga"

"Inilah pekerjaan mas beib, nggak kenal waktu,kapanpun mas dibutuhkan mas harus siap"

"Emang ini dadakan ya mas? "

Teddy mengangguk "iya beib, semalam rifky baru mengabari"

"Mas Rifky nggak bisa hendle? "

"Kalau untuk tugas luar lapangan, mas nggak bisa asal nyerahin tugas ke rifky sayang, karena mas ini adc resmi, ring 1,menjamin keselamatan bapak menteri, kalau rifky itu sekpri"

"Tapi selama mas cuti nikah, mas rifky kan bisa hendle tugas kamu sayang"

"Iya, tapi hanya di lingkup kantor Kementerian, kalau misal hari itu bapak ada kunjungan dinas luar, mau nggak mau mas harus pergi sayang."

"Jadi kalau misalnya bapak ada kunjungan ke luar kota atau luar negeri kamu harus selalu melekat ya mas"

"Tepat sekali sayang. Kamu ngerti kan? "
Laras mengangguk

"Ya udah sekarang, buka dulu selimut nya, mas mau nen dulu sebelum berangkat" Ucap teddy sambil memakai jam tangan nya.

"Tck" Laras mendelik sebal. Sempat sempat nya suaminya meminta jatah cucu segar disaat ia sudah rapi seperti ini.

Perempuan ini pun memelorotkan selimut nya, lalu teddy segera mencondongkan badannya dan memosisikan kepalanya di depan dada istrinya yang penuh dengan bercak merah. Laki-laki ini persis seperti bayi yang kehausan,meskipun tidak mengeluarkannya apa apa, tapi teddy merasa puas menyusu seperti ini.

"Udah mas"

Teddy menggeleng sambil terus menyusu

"Mhhh! Bentar lagi! "

Laras Menghembuskannya nafas pelan, menahan desahan yang sudah ingin keluar. Sedangkan bayi besarnya masih asyik menyusu dikedua dadanya secara bergantian.
"Cucu segarmu enak beib" Gumam teddy

"Buruan mas,"

Bukannya berhenti tapi teddy justru semakin menghisap dan memainkan nipple nya.

"Ahhh! " Akhirnya desahan laras pun keluar dan teddy pun mengakhiri aktivitas nya.

Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang