Disebuah hotel di semarang laras merebahkan tubuhnya. Rasanya tubuhnya sangat lelah setelah perjalanan ini, ditambah otaknya yang memikirkan hubungan nya dengan teddy yang sedang bermasalah. Perempuan ini kemudian mengambil ponselnya di tas. Ia menghembuskan nafas kasarnya ketika tidak ada satu pun pesan yang masuk dari teddy. Entah apa yang sedang teddy rasakan saat ini, ia bahkan tidak memberikan kabar, atau bertanya kepada Laras apakan dia sudah sampai atau belum.
Ia pun meletakkan ponselnya kembali dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
20 menit ia berada dikamar mandi, ia keluar dengan menggunakan piyama handuknya. Lagi lagi ia mengambil ponselnya dan berharap teddy menghubungi nya, tapi tidak, laki-laki ini tidak menanyakan kabarnya sama sekali.
Akhirnya ia mengalah dan menghubungi teddy terlebih dulu.
Me : mas, aku sudah sampai di semarang.
Pesan terkirim tapi belum dibaca oleh teddy. Padalah disana jelas terlihat jika laki-laki ini baru saja membuka aplikasi pesan tersebut.
"Semarah apa kamu sama aku mas? " Gumamnya dalam hatiSementara di ibukota teddy sedang menghadiri acara ulang tahun Allicia. Laki-laki ini diundang langsung oleh pak haris yang tadi siang mendatangi nya secara langsung di kantornya. Laki-laki ini sebenarnya sangat malas untuk datang, tapi ia tak enak hati karena pak haris sendiri yang mengundangnya. Hubungan pak haris dan teddy tentu baik baik saja, meskipun ia tau teddy sudah bertunangan, tapi Teddy sudah seperti anak untuknya, karena sedari kecil teddy sering bertemu dengannya, sebelum pak haris dipindahkan ke Medan. Awalnya Pak Haris mengundang Teddy berserta Laras, tapi karena Laras sedang ada di semarang, akhirnya ia hanya datang sendirian.
Acara ulang tahun Allicia tidaklah mewah, ia hanya mengadakan acara makan malam bersama orang terdekat saja di sebuah restoran.
Kedatangan teddy tentu saja membuat Allicia sangat senang, apalagi laki-laki ini datang tanpa ditemani tunangannya. Allicia menyambutnya dengan sangat gembira.
"Mas, makasih ya kamu udah mau dateng" Ucap Allicia
Teddy mengangguk"iya."
Suasana terasa sangat hangat, apalagi teddy juga sudah dekat dengan keluarga Allicia.
Teddy duduk di sebelah Allicia, layaknya seorang yang berpacaran.
Tanpa teddy sadari ada seseorang yang melihat kedekatan mereka.
******
"Teddy tunggu"ucap Daniel yang menghentikan langkah teddy keluar dari restoran itu. Teddy menoleh ke arah sumber suara itu.
" Daniel, kamu disini? dari tadi?"
Daniel mengangguk"aku ketemu klien disini, dan aku juga cukup melihat kebersamaan kamu dengan perempuan tadi."
"Itu temanku, anak dari komandanku"ucap teddy sambil mengusap hidungnya.
" Laras,, tau, kamu kesini?"tanya Daniel
"Ta... Tau.. Dia tau"jawabnya tanpa memandang Daniel.
Daniel mengangguk tapi ia curiga. Dari gerak gerik teddy, Daniel bisa pastikan jika laki-laki ini berbohong.
"Ted, aku harap kamu nggak nyakitin laras ya, kamu pasti tau siapa aku, tapi aku nggak akan mengganggu hubungan kalian, tenang aja, asal kamu selalu membuat laras bahagia, tapi jika kamu nyakitin dia apalagi sampai mengkhianati dia, maaf, aku pastikan aku akan masuk kedalam hubungan kalian untuk mengambil kembali Laras" Ucap Daniel setenang mungkin.
Teddy mengangguk "pasti, aku dan laras saling mencintai, aku pastikan dia akan selalu bahagia"
"Bagus" Ucap Daniel tersenyum
"Permisi"
Teddy meninggalkan restoran tersebut. Laki-laki ini melajukan mobilnya ke kediamannya.
Sesampainya di kamar, ia melihat ke layar ponselnya. Terlihat ada pesan masuk dari laras yang mengabarinya jika ia sudah sampai di semarang. Laki-laki ini kemudian mengetikkan balasannya.
Me : Ya
Balasnya singkat. Laki-laki ini masih menyimpan rasa kecewa kepada Laras karena tak jujur perihal masa lalunya dengan Daniel.
Laras yang membaca pesan tersebut tersenyum getir. 4 jam lebih ia menunggu balasan dari teddy, tapi laki-laki ini hanya menjawab singkat.*07.30 dikediaman teddy*
Tok.. Tok.. Tok
"Iya bi, sebentar," Jawab teddy dari dalam kamar
"Surprise...." Teriak Allicia yang saat ini ada didepan kamarnya. Teddy tentu saja terkejut melihat perempuan ini ada di depan kamarnya.
"Kamu kenapa disini, All"
"Emang kenapa kalau aku kesini,"
Teddy mengusap wajahnya "kamu tunggu dibawah, aku mau pake seragam dulu"
"Mau aku bantuin pake nggak? "
Teddy menggeleng, "tunggu dibawah saja"
"Emang kenapa sih kalau aku ikutan masuk"
"Jangan aneh aneh!" Ucap teddy menutup pintu kamarnya."ck,, kalau laras sampai tau, bisa bisa hancur semuanya "Mereka kini duduk di meja makan, menikmati sarapannya. Allicia duduk di sebelah teddy, di kursi dimana Laras biasa duduk. Dengan telaten Allicia melayani teddy, mengambilkan sarapan dan membuatkan minum untuk teddy. Perempuan ini sedang berusaha merebut hati teddy. Sementara dari dapur bi Retno dan art lain melihat tidak suka dengan kedekatan mereka, karena yang ia tau sang majikan sudah bertunangan.
"Nggak nyangka, ternyata pak teddy orangnya sama aja kaya laki-laki lain.aku kira setia, ternyata buaya, nggak bisa liat cewek cantik dikit, kalau kayak gini kasian non Laras,padahal mereka udah tunangan,tinggal nunggu hari pernikahan" Gumam bi Retno
"Tapi aku lihat bapak kayak nggak nyaman ya bi, tuh dipegang aja nggak mau, padahal kalau sama non Laras, nemplok mulu" Sahut asisten yang lain.Mereka berdua menikmati sarapan dalam diam. Teddy sedang sibuk dengan pikirannya. Terbesit rasa takut dihati teddy jika laras sampai tau ia dan Allicia sedang menikmati sarapan berdua.
"All, udah jam 8,aku harus berangkat" Ucap teddy berdiri
"Iya, mas. Eh tunggu mas, kemeja kamu belum dikancingin"
Allicia mendekati teddy dan mengancingkan kemejanya. Jarak mereka yang cukup dekat membuat mereka bisa mencium aroma wangi dari parfum masing masing. Teddy tidak menolak ketika Allicia mengancingkan seragamnya.
Allicia mendongakkan wajahnya, ia bisa menghirup nafas teddy karena jarak mereka yang cukup dekat. Perlahan Allicia terus mendekat dan entah kenapa teddy justru terbawa suasana.
Bibir mereka pun akhirnya bertemu. Allicia mencium bibir teddy dengan sangat lembut. Teddy hanyalah manusia biasa yang masih mempunyai nafsu jika diperlakukan seperti ini. Laki-laki ini pun membalas ciuman Allicia dengan penuh nafsu. Laki-laki ini pun membalas ciuman Allicia.
"Emppt" Desah Allicia ketika bibir teddy mengabsen rongga mulutnya,dan memainkan lidahnya didalam.
"Oohhh,,, mmhhh" Ciuman teddy mulai turun ke leher Allicia dan kembali lagi ke bibir nya. Laki-laki ini mencium dengan penuh nafsu.
Di sela ciuman panasnya,Allicia mengarahkan tangan teddy untuk meremas dadanya. Bagai kucing yang diberi ikan, teddy justru menyusupkan tangannya ke dalam blouse Allicia dan meremas dadanya. Laki-laki ini juga menarik pelan nipple Allicia yang membuat perempuan ini mendesah tak karuan.
"Ohhhh!! Masss,,,aku ingin lebih" Desah Allicia
Mendengar desahan Allicia seketika membuat teddy sadar dan mendorong Allicia.
"Astaga! Astaga, apa yang udah aku lakukan" Gumamnya
"Kenapa mas? " Tanya Allicia
"All, benerin pakaian kamu"
"Kenapa mas? Bukankah kamu juga menikmatinya, kalau kamu mau lebih, aku siap mas? "
"Diam kamu! "
"Tapi kamu mau juga kan? Buktinya sampe rogoh2 ke dalem,akui aja mas, kamu juga pengen kan, kamu menikmatinya tadi."ucap Allicia dengan senyuman miring.
"Diam!"
Teddy melirik tidak suka ke arah Allicia.
"Aku jadi yakin, kamu ini sebenarnya masih cinta kan sama aku"
"Apa maksud kamu"
"Dengan kamu membalas ciuman ku tadi udah merupakan jawaban buat aku, jadi kamu ngasih aku kesempatan? "
"Jangan ngaco kamu, aku udah tunangan, dan aku akan segera menikah"
"Aku tau.aku nggak minta kamu tinggalin dia kok. Cukup jadikan aku selingkuhan kamu, gimana? "
"Nggak! "
"Kalau kamu nggak mau, aku akan mengakhiri hidupku dan seumur hidup, kamu akan terus merasa bersalah karena sudah menolak aku"
Teddy menggelengkan kepala"jangan gila kamu, aku nggak pernah cinta sama kamu! "Ucap teddy meninggalkan Allicia.
![](https://img.wattpad.com/cover/370435764-288-k521146.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku, Kamu dan Mas Tentara
Novela JuvenilLarasati Adelia seorang gadis cantik yang sudah 5 tahun menjadi kekasih gelap dari seorang putra tunggak CEO Lazuardi group bernama Tegar. Tapi Tegar sendiri sudah dijodohkan dengan seorang perempuan bernama Neina, dan saat itu juga orang tua tegar...