Antara Aku, Kamu dan Mas Tentara

Kedatangan Allicia

Malam berbeda justru terjadi di apartemen allicia. Perempuan ini bersandar di headboard ranjangnya sambil menciumi kemeja teddy yang tertinggal di kamarnya sewaktu mereka berada di London.

Ia memeluk, mencium dan memakainya. Perempuan ini benar-benar terobsesi dengan suami Larasati ini.

"Sebentar lagi impian ku untuk menjadi istri mu akan menjadi kenyataan mas"

"Sebentar lagi, kita akan menjadi sepasang suami istri dan tidur diranjang yang sama, saling berbagi cinta dan kasih sayang"

Allicia mulai meraba celana dalamnya, membayangkan malam panasnya nanti bersama teddy membuat nya sudah basah.

Ia mulai membuka lebar kakinya dan melepaskan celana dalamnya. Dengan gerakan memutar ia mulai menggelitik klitoris yang menjadi pusat kenikmatan nya.

"Mmhh,, sentuh aku lagi ya mas, disini enak banget" Ucap allicia sambil menyesapi kemeja teddy yang masih menyimpan aroma tubuhnya yang khas.

"Mmhhh,, enak mas,, nanti kamu isep ini ya, pasti enak banget" Allicia semakin mempercepat gesekan tangannya yang membuat dirinya makin menggelinjang tak karuan sambil menciumi kemeja itu. Sesekali ia mengarahkan kemeja itu ke nipple nya, seolah kemeja itu adalah teddy.

"Mmhhh,, cepetin mas,, cepetin,, aku nggak tahan ahhhh" Tubuh perempuan ini mengejang seiring keluarnya cairan cintanya.

// pagi hari di kediaman teddy//

Huekk huek huekk

Suara seorang yang sedang muntah di dalam kamar mandi membangunkan teddy yang masih bergelung dibawah selimut.

Mendapati istrinya tengah muntah muntah teddy segera melompat dan menyusul ke dalam kamar mandi.

"Sayang,, kamu kenapa? " Teddy mendekat dan memijat pundak istrinya untuk memberikan kenyamanan. Ia juga mengikat rambut panjang istrinya, supaya tidak terkena muntahan.

Laras hanya menggeleng sebagai bentuk jawabannya. Perutnya masih bergejolak mengeluarkan semua isinya yang membuat dirinya merasa lemas.

Setelah merasa tidak ada lagi yang dikeluarkan, laras membersihkan bibirnya dan mencuci mulutnya.

"Gimana, udah? "

Laras mengangguk, wajahnya terlihat pucat dengan keringat dingin yang membasahi dahinya.

Teddy membawa istrinya untuk berbaring di tempat tidur.

"Kamu kenapa sayang? Pucat banget? "

Laras menggeleng "nggak tau mas, Tiba-tiba perutku nggak enak trus muntah"

"Apa kamu masuk angin sayang, gara-gara semalam kita nite ride"

Laras menggeleng "nggak tau juga mas"

Tiba-tiba laras berlari ke kamar mandi lagi dan kembali muntah di sana.

"Kita ke dokter ya sayang atau mau mas panggil kesini aja dokternya? "

Laras menggeleng "nggak usah mas, aku minta tolong buatin teh hangat ya aja ya"

"Ya udah tunggu"

Beberapa menit kemudian teddy kembali dengan membawa secangkir teh hangat yang langsung ia berikan untuk istrinya.

"Minum sayang? "

Laras meraih cangkir itu dan segera meminumnya sedikit demi sedikit.

"Makasih mas" Ucap laras memberikan cangkir itu kepada suaminya.

"Gimana? Masih nggak enak? "

"Udah agak mending mas, tapi aku masih lemes banget, mungkin karena semua isi perutku terkuras"