Dia yang dipilih

509 20 1
                                    

Sudah seminggu berlalu, Laras mendiamkan Teddy. Perempuan ini memblokir nomor Teddy. Dan selama itu Teddy tak bisa fokus bekerja tapi ia tetap bersikap profesional.
Laras benar-benar menghindari Teddy, pagi pagi sekali ia berangkat ke kantor untuk menghindari Teddy yang menjemputnya, dan sore hari ia selalu pulang lebih cepat bersama Vania. Bahkan ia lebih sering menginap di rumah Vania untuk menghindari Teddy.
"Mau sampe kapan lu ngehindar terus Van? "
"Sampe dia bener2 lupain gw Van"
"Ras, kalau saran gw lu mendingan ketemu dia deh, bicarain baik2"
"Tau ah,, gw masih males ketemu mas Teddy"
**********
Hari ini Teddy sudah benar-benar tak tahan, Laras selalu menghindari nya. Ia berniat untuk menemui Laras di kantor pada jam istirahat.
********
"Lhoh, pak kapten kok disini? " Sapa Bisma mendekati Teddy yang hari itu mengenakan seragam lorengnya dan menyalami nya.
"Iya Pak, mumpung agak free. Ummm Larasnya ada mas? "Tanya Teddy
"Laras? " Tanya bisa Heran
"Iya mas,, Laras ada, saya mau ketemu dia sebentar saja"
"Lhoh,, Larasnya kan lagi saya tugaskan ke luar kota 3 hari, dia nggak cerita sama kamu? "
Teddy menggeleng
"Baru tadi pagi dia flight"
"Kemana mas? "
"Ke Surabaya, "
Teddy mengangguk "ya udah kalau begitu mas, saya permisi dulu"

Teddy meninggalkan kantor laras dengan perasaan kecewa. Ia pun menyandarkan punggungnya ke kursi di kemudinya.
"Ada apa ini sayang, kenapa tiba-tiba kamu menghindari aku" Ucapnya dalam hati. Ia mengusap wajahnya dan kemudian melajukan kembali mobilnya menuju kantor kementerian.
**********
Sementara di Surabaya, di sebuah hotel berbintang, laras berdiri dibalkon sambil menatap bintang disana.
"Kamu apa kabar mas, apa kamu merindukan aku" Ucapnya dalam hati
"Kamu seperti bintang mas, aku hanya bisa mengagumi dan memandang mu, tapi aku tak bisa memilikimu bahkan menyentuhmu" Ucapnya dalam hati.
Tak terasa air matanya pun menetes.

********
Sementara di rumah menteri di jalan Kertapati, teddy termenung sendirian diruangan ya, sambil menatap layar ponselnya.ia mengusap foto Laras yang tersimpan di ponselnya.

"Kamu kenapa sayang, aku kangen banget sama kamu, aku kangen sama senyum kamu," Ucapnya dalam hati.

Laki-laki ini sangat merindukan Laras. Ingin rasanya ia menyusul Laras, tapi ia tak bisa karena kesibukannya, saat ini saja sudah hampir tengah malam, ia masih belum pulang dan menyiapkan segala keperluan Bapak menteri untuk esok hari.
**********
Beberapa hari kemudian di Kertapati

Bipp.. Bipp
My mom : Ted udah pulang?
Teddy my son : udah ma, tapi masih di Kertapati, kenapa ma?
My mom : Mama lagi sama Allicia di mall, kita mau makan malam bareng, kamu nyusul ya"
Teddy my son : Teddy usahain ya ma,
My mom : iya sayang, tapi mama berharap banget kita bisa makan malem sama Allicia, mama tunggu kamu di delight caffe ya
Teddy my son : iya ma

Laki-laki ini menutup room chatnya, dan memijat pangkal hidungnya.
Ia kemudian mengambil ponselnya dan mencoba mengirim pesan untuk Laras.
Mas 🐻 : sayang,,
Teddy begitu gembira ketika Laras telah membuka blokiran,sehingga pesannya bisa terkirim ke ponsel Laras
Mas 🐻 : Aku kangen
Mas🐻 : aku kerumah ya
Mas 🐻 : Aku ingin kita bicara baik baik
Pesan tersebut hanya terkirim, nyatanya Laras tak membuka dan membaca pesan tersebut.
Ia sungguh merindukan kekasihnya ini, ia berniat setelah menemui mamanya ia akan menemui Laras di rumah.

********
Sementara di sebuah kafe,, Hera, mama Teddy terlihat akrab dengan Allicia.
Kedekatan mereka pun tak luput dari incaran paparazi. Apalagi tak lama mereka duduk di kafe tersebut, Teddy datang menyusul mereka.
"Udah lama ma? " Tanya Teddy
"Baru aja, kita tadi jalan2 dulu, ya kan Allicia? "
"Bener mas,, kamu tau, aku sama tante hera, ternyata selera nya sama" Ucap Allicia
"Iya, tante nggak nyangka loh, kok kita bisa sama banget ya seleranya, pilih apapun kalau mama bilang kurang sreg, pasti dia juga kurang sreg"
Teddy hanya menanggapi dengan senyuman tipis
"Mas, kamu baru pulang? "
"Iya"
"Emang besok bapak ada agenda kunjungan? "
"Ada, besok ada kunjungan dari menteri luar negeri, dan menteri Pertahanan China"
Allicia mengangguk
"Wah besok bakalan sibuk banget nih" Ucap Allicia
"Kamu sendiri, tadi janjian sama mama ku, atau sengaja ketemu"
Hera tersenyum "tadi mama jalan sendiri, trus keinget Allicia, mama telepon, pas banget dia nggak sibuk, udah pulang, mama ajak jalan deh"
Tak berselang lama makanan pun datang, dan mereka menikmati makan malamnya.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi Laras yang kebetulan ada di tempat tersebut bersama Vania memperhatikan kedekatan mereka.
Hati Laras benar-benar hancur melihat kedekatan mama Teddy bersama Allicia, dari sini ia bisa memastikan jika Allicia lah yang diterima bukan dirinya.
"Ras,,, are you okay? " Tanya Vania
Laras mengangguk "nggak pa pa, Van,, i'm okay, tapi kita pulang sekarang yuk, "
Vania mengangguk "ya udah"
Ketika Laras berdiri, tak sengaja kakinya menyenggol kaki meja yang membuatnya terjatuh.
"Aw.... " Jerit Laras
Teddy yang berada disana, secara tak sengaja menoleh. Laki-laki ini terkejut, ternyata Laras juga ada disana.
Teddy berdiri ingin membantu Laras, tapi perempuan ini segera bangkit dan menarit tangan Vania untuk keluar dari restoran tersebut.
Teddy memandang kepergian Laras, ia bisa melihat perempuan ini menahan tangisnya.
"Kamu kenapa mas? " Tanya Allicia
Teddy menggeleng
"Ted, udah, dia udah bisa bangun kok, kamu mau nolong ya,"
Teddy terdiam sambil menatap pintu keluar restoran.
"Cegil kamu kali mas, cari perhatian,"Ucap Allicia
" Iya ya,, ada ada aja emang kelakuan fansnya, ada yang pura-pura pingsan, macem macem deh"sambung hera

*******
Dirumah Vania, Laras menumpahkan tangisnya. Kali ini ia benar-benar melihat Teddy bersama perempuan itu. Hati nya benar-benar sakit.
"Lu sabar ya Ras"
"Kenapa dia tega banget Van, aku pikir kehadiran dia bisa menjadi penyembuh lukaku, nyatanya dia malah memberikan luka yang sangat perih"
Vania hanya menjadi pendengar setia Laras, ia mengusap2 bahu sang sahabat yang tengah bersedih.
"Harusnya dulu gw menolak dia Van,gw merasa selama ini cuma jadi mainan dia,, gw sakit banget Van,, gw tau gw salah karena terlalu berharap sama dia"
"Iya Ras, gw ngerti, lu sabar ya"

*******
Sementara di tempat lain, setelah kembali dari caffe, Teddy segera melajukan mobilnya ke rumah Laras. Tapi sayang, tidak ada tanda2 kehidupan di rumah ini, sepertinya Laras tidak dirumah. Ia mencoba menghubungi, tapi nomornya kembali di blokir oleh Laras.
"Kamu kemana beib" Ucapnya sambil terus mencoba menghubungi ponsel Laras.

*********
*wah pak kapten udah go publik
*cocok deh ganteng dan cantik
*kelihatan udah akrab banget sama calon mertua ya
*ceweknya pinter cantik, cocok banget
*serasi
*ini baru couple goals
*sama sama dari keluarga abdi negara
*cocok mereka
*udah go publik, berarti selama ini beneran gosipnya
*selamat pak Kapten
*selamat kapten

Laras kembali terisak membaca komentar yang memposting potret kebersamaan Teddy jan juga Allicia tersebut, ia begitu emosi dan membanting ponselnya hingga kacanya pecah. Perempuan ini pun tak sadar ketika darah mulai keluar dari tangannya karena terkena pecahan kaca tersebut.
"Astaga Laras!! " Teriak Vania"kamu kenapa"
Tidak ada jawaban, perempuan ini tetap terisak
"Astaga, tangan kamu berdarah, tunggu bentar ya, aku ambilin perban dulu"

*******
"Ras, lu jangan kaya gini dong,, gw nggak mau lihat lu sehancur ini, gw sedih tau" Ucap Vania sambil mengobati tangan Laras" Sakit tangan kamu"
Laras menggeleng "masih sakit hati gw Van"
"Lu sabar ya,, udahlah biarin aja pak Teddy kalau emang dia ama Allicia, gw yakin lu pasti dapat pengganti yang lebih dari segalanya"
Laras tersenyum "thanks ya Van, lu emang sabahat terbaik gw"

*******

**dikantor Laras...
Teddy datang menemui Laras karena perempuan ini selalu menghindari Teddy. Pagi hari ia berniat menjemput, tapi Laras sudah berangkat. Sore harinya Teddy selalu pulang malam dan tidak sempat untuk menjemput Laras, sedangkan untuk kerumahnya, Laras juga selalu menghindar.

"Ras,,, ada Pak Teddy didepan"ucap Vania
" Bilangin gw lagi keluar"
"Gw udah terlanjur bilang lu ada Ras"
"Ck,, lu kok nggak bilang gw dulu sih" Laras menutup wajahnya dengan kedua tangannya
"Ras..... " Suara Bisma mengaggetkan Laras
"Iya mas"
"Ada Teddy di lobby, dia mau ketemu kamu,, sana temuin dulu, waktu dia terbatas, dia pasti mencuri waktu istirahat nya,, buruan"
"Iya mas"
Vania tersenyum melihat Laras tidak berkutik jika Bisma sudah turun tangan.

"Laras...... "
Ucap Teddy menghampiri perempuan ini dan ingin memeluk, tapi Laras justru menolak dan menjauhkan dirinya.
"Banyak orang mas" Ucapnya
Teddy mengangguk mengerti
"Aku kangen sama kamu beib" Ucap Laras yang hanya ditanggapi dingin oleh Laras
"Beib, tangan kamu kenapa? " Tanya teddy ketika melihat tangan Laras yang diperban
"Bukan urusan kamu, ada apa kamu kesini? "
"Aku mau bicara sama kamu Ras,, kenapa kamu akhir2 ini berubah,, kamu nggak balas pesanku, kamu menghindari aku dan kamu blokir nomor aku"
"Aku kira kamu tau kok mas alasannya,,"
"Ras..aku beneran nggak ngerti"
"Ck.... Udah ya mas,,, aku mau lanjut kerja dulu"
Ucap Laras meninggalkan Teddy.

Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang