Baby sister

331 27 5
                                    

Pagi hari, laras melihat pemandangan yang sangat membuatnya bahagia. Ia melihat suaminya yang tidur dengan memeluk putri kecilnya di sofa yang terletak disebelah box bayi.

Perlahan ia mendekati suaminya, dan membangunkannya.

"Mas.. Bangun.. Udah pagi"lirih laras

Teddy mengerjap perlahan, kemudian membuka matanya.

" Udah jam berapa sayang? "

"Jam 6 pagi, udah kamu mandi dulu mas, sini, biar lova sama aku"

Teddy memberikan putri kecilnya kepada istrinya, tapi si bayi justru terbangun dan memiringkan kepalanya ke kiri dan kanan seperti mencari sesuatu.

Ehe ehe

"Sstt,, sayang haus ya,,nen ya, sama mami,," Ucap laras.

Tapi laras tak langsung menyusui bayinya. Ia menyiapkan dulu seragam suaminya baru kemudian mengasihi putrinya. Tangisan bayi
itu semakin kencang karena mencari ASI nya.

"Sstt,, iya sayang,, ini,, lova nen ya, pelan pelan"

Laras memosisikan lova supaya menyusu dengan nyaman. Setelah menemukan nipplenya bayi itu langsung diam.

"Anak pinter,, nggak boleh rewel ya"

Cup

Laras mencium kening bayinya. Sedotan lova yang sangat kuat membuat laras meringis menahan perih.

"Aww.. Pelan sayang, sakit mami"

Ceklek

Teddy membuka pintu kamar mandi setelah 30 menit ia berada di dalam. Laki-laki ini melihat mata istrinya berkaca kaca. Ia kemudian duduk di sebelah istrinya untuk menanyakan apa yang terjadi.

"Sayang, kenapa? Kok kamu kaya mau nangis? "

"Lova nyedot nya kuat banget mas, aku nggak tahan, perih banget"

"Mana, coba mas lihat"

"Bentar" Laras menidurkan si bayi cantik ini ke tempat tidurnya.

Kemudian tanpa rasa sungkan dan pikiran apapun ia mengeluarkan kedua dadanya. Dan terlihat lah kedua pucuk dada yang lecet.

Teddy menelan kasar ludahnya begitu melihat cucu segar istrinya yang semakin montok dan mengundang hasrat nya. Tapi fokusnya teralihkan pada nipple istrinya yang lecet.

"Sampai belah gini mas" Laras kembali berlinang air mata kemudian menunduk dan memperlihatkan nipplenya.

"Ini merah darah? " Tanya teddy merasa ngeri melihat benda favoritnya menjadi seperti itu.
"Sayang,, kalau kamu ngerasa kesakitan atau nggak nyaman, kamu pompa aja asi kamu, letak di botol, atau buatin sufor aja. Mas nggak tega, ini pasti sakit sekali"

Laras menghapus air matanya

"Kamu udah pakai creamnya? "

"Udah, tapi nggak ngaruh, masih sakit"

"Mungkin belum beraksi dengan. Ya sudah, sini biar mas yang olesin cream nya ya? "Teddy mengambil cream itu dari laci dan juga cottonbud. Ia kemudian mengoleksi secara perlahan ke nipple istrinya.

"Ah sial! Bisa bisanya mas malah nggak fokus gini" Teddy menggerutu dengan pandangan yang tak teralihkan pada kedua dada ranum itu.

Laras terkikik geli "apa sih mas, sempat sempat nya kamu ini? "

"Sambil ngolesin,, ini mas ngebatin, apa mas hisap aja ya biar sembuh"

Laras membulat kan mata dan kembali memasukan dua benda favoritnya itu.

Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang