Antara Aku, Kamu dan Mas Tentara

Lova yang rewel

Didepan pintu ugd, teddy terlihat sangat gelisah. Istrinya sedang didalam, dan ia tidak tau bagaimana keadannya sekarang. Kaos polo yang berwarna putih itu, kini di penuhi noda darah. Tangannya mengepal erat, ia tidak akan memaafkan allicia kali ini. Ia akan memproses secara hukum apa yang sudah allicia lakukan kepada istrinya. Disaat ia sedang bimbang, petugas keamanan yang tadi mengamankan allicia berjalan mendekati nya. Petugas ini menanyakan beberapa poin kepada teddy. Mereka juga telah mengecek CCTV rumah sakit, dan memang benar allicia yang bersalah.

"Proses dia sesuai undang undang yang berlaku pak, saya tidak peduli dengan bagaimana keluarga nya nantinya" Ucap teddy yang dibalas anggukan oleh petugas keamanan.

*********

Dalam mimpi laras......

Didalam sebuah ruangan yang serba putih laras terbangun. Ia melihat sekeliling, tidak ada siapapun disana, sepi sekali. Ia mencoba untuk bangun dan mencari siapapun, tapi tidak ada tanda tanda kehidupan disana.

"Aku dimana? Kenapa tidak ada siapapun" Gumamnya

Laras mulai melangkahkan kakinya keluar ruangan. Ia melihat Ada sebuah taman yang sangat indah disana dan cahaya yang sangat terang.

"Tempat apa itu? Kenapa ada cahaya yang sangat terang disana"

Perempuan ini mendekati taman yang sangat indah itu. Ada banyak bunga warna warni disana, ada juga sebuah kolam dengan air yang sangat jernih.

"Tempat apa ini, kenapa aku bisa ada di tempat ini? Dan ini dimana? "

Laras berjalan lurus mendekati tempat yang indah itu. Ia penasaran dengan cahaya yang sangat terang yang ada disana.

"Sayang.... " Panggil seseorang dari belakang.

Laras menoleh, dan menghentikan langkahnya. ia melihat teddy berdiri dibelakang nya dengan menggendong lova yang menangis.

"Sayang,,jangan tinggalin kita,kamu sudah berjanji untuk selalu bersama mas, kita sudah berjanji untuk membesarkan lova bersama"

"Mamama ehe ehe" Lova menangis dalam gendongan teddy. Tangan mungilnya ingin meraih tangan sang ibu.

Laras hanya diam, tidak menjawab, ia masih bingung. Ia ingin sekali pergi ke tempat yang indah itu, tapi ia tidak tega melihat teddy dengan menggendong lova yang menangis.

"Sayang, mas mohon, kita kembali ya, kami sangat membutuhkan kamu sayang" Teddy mengulurkan tangannya, tapi istrinya hanya diam, tidak menyambut uluran tangan itu.

Laras melihat lova yang menangis di gendongan teddy. Perempuan ini tersenyum dan mengambil alih lova dari teddy, ia menggendong nya dan mencium nya.

"Lova, sama papi ya nak, lova jadi anak yang baik, lova tidak boleh rewel ya" Laras menciumnya dan kembali memberikan lova pada teddy

"Aku titip lova dulu ya mas" Ucap nya kemudian berbalik

"Sayang,, mas mohon kita pulang sama sama" Laras tidak mendengar dan terus berjalan
"Sayang,,, jangan tinggalin kita"

Tangisan lova semakin kencang dan menjerit-jerit memanggil mamanya.

Ehe ehe ehe
"Mamami........ "

Langkah laras terhenti lagi, kepalanya menoleh ke arah mereka berdua.

******

Sudah sekitar satu jam teddy menunggu didepan pintu UGD, tapi belum ada tanda tanda dokter keluar dari ruangan itu. Teddy sangat gelisah disana, tidak ada yang Menemaninya disana, karena mereka sedang berada di negara orang

Sementara dirumah, lova yang baru saja makan dan minum susu sudah tertidur di gendongan Sus Ririn. Dengan sangat hati hati Sus Ririn menidurkan lova di box bayi yang ada di kamar teddy. Si bayi ini tetap terlelap dan memeluk guling kesayangan.