meeting menjelang pernikahan

233 12 2
                                    

"Brengs*k! " Umpat Neina sambil memundurkan kursi disebelah rekannya yang tengah menikmati makan siangnya.
"Apa sih Nei, dateng dateng ko marah! " Tanya Helena rekan sekaligus sahabatnya.
Neina kemudian melebarkan pendengarannya karena mendengar pembicaraan rekannya di meja sebelah.
"Siska, mana si cantik, anak baru itu, nggak ikut ke kantin? " Tanya Aldo
"Iya nih sis, ajakin dong kesini, biar kita cuci mata sekali kali? " Timpal Robby
"Nggak, doi lagi makan di mejanya, dapat paket tadi dari ayangnya"
"Yahhhh, udah ada ayang" Ucap Fikri kecewa
"Tenang bro, selama janur kuning belum melengkung kita masih ada kesempatan" Imbuh frans
"Emang cantik banget ya?anak baru itu? assisten nya bu Lia? "Tanya jerry
"Beuh, bukan cantik lagi bro, tapi cantiik banget, asli, spek bidadari, "ucap Robby
"Mana bodynya,,, uhuyyyy,, bikin kita ngaceng pokoknya" Imbuh Jimmy
"Heh,, mulut lu tuh dijaga, ngomong asal aja, dasar mesum kalian! Ucap Siska

"Aarggghh,, gw makin sebel sama anak baru itu" Ucap Neina
Sementara Helena hanya geleng-geleng kepala melihat Neina yang seperti ini. Tiba-tiba perempuan ini melengkungkan senyuman nya ketika melihat Daniel masuk ke kantin. Omongan omongan mesum dari laki-laki tadi tiba-tiba hilang, karena kedatangan Daniel. Di kantor Daniel terkenal sebagai sosok yang tegas,berwibawa dan semua staf pun segan kepadanya.
"Omg,, pak Daniel ganteng banget" Gumam Helena.
Neina pun menengok ke arah Daniel"lu apaan sih Len".
Mata Helena terus menatap ke arah Daniel dengan bibir yang tersenyum "gw rela nggak jadi ama mas teddy, asal pak Daniel penggantinya" Lirihnya.

Kedatangan Daniel di kantin itu hanya untuk membeli sebuah minuman. Kedatangan Daniel di kantin cukup menyita perhatian,khususnya para karyawan perempuan,karena paras Daniel yang tampan, ditambah tubuhnya yang atletis. Ketika akan berbalik, tak sengaja ia menabrak Laras yang juga berdiri di belakangnya, reflek tangan Daniel menahan pinggang Laras supaya tidak jatuh.
"Ops sorry Ras" Ucap Daniel melepas tangannya
"Its okay Daniel"
"Kamu ngapain kesini, mau beli apa? "
"Aku mau beli... "
"No kopi ya,,nggak boleh minum kopi. Meski kamu udah punya calon suami, tapi aku tetep melarang kamu minum kopi, karena itu nggak baik juga kan buat kesehatan"
Laras tersenyum "iya iya Daniel bawel. Lagian aku kesini cuma mau beli air mineral kok"
Daniel tersenyum dan membuka lemari es.
"Ni, emang paling bagus buat kamu" Ucapnya sambil memberikan sebotol air mineral
"Makasih"
Setelah menyelesaikan pembayaran Daniel dan Laras keluar dari kantin bersama.

"Saingan kita berat bro, pak Daniel" Ucap Valdo
"Mundur perlahan ini mah" Timpal Jimmy

"Arrggghh! Kurang ajar! Kenapa ada dia sih disini!" Umpat Helena
"Lu kenal dia Len? "
Helena mengangguk " Gara gara dia rencana perjodohan gw gagal, dan sekarang dia mau ngrebut pak Daniel".
" Sama"ucap Neina dengan senyum miring
"Maksud lu"
"Dia udah rebut cowok gw, dan dia juga udah ngancurin rencana pernikahan gw, gw benci banget ma dia! " Ucap Neina penuh dendam
"Kita harus bikin perhitungan Nei"
Neina tersenyum miring"pasti, tapi kita harus hati hati, dia punya kemampuan beladiri, kita harus bermain cantik"

*17.39 dikantor Laras*
"Sayang.... " Ucap Laras ketika masuk mobil. Perempuan ini langsung memeluk teddy dan menempel nyaman didada sang kekasih yang masih berseragam loreng ini.
Laras sengaja, ketika teddy menjemput, ia melarang kekasihnya untuk turun karena pasti nanti akan heboh, dan teddy pasti akan dipepet, atau dicubit oleh para betina di kantornya, yang menurutnya itu sangat menyebalkan.
"Beib,,, gimana hari pertama kerja, menyenangkan? "
Laras mengangguk dan melerai pelukan, tiba-tiba mata teddy menangkap sesuatu di kemeja Laras.
"Ini kemeja kamu kenapa kotor gini beib? "
"Owh, ini tadi ketumpahan teh mas, pas aku mau minum nggak sengaja kesenggol, tumpah deh."
Teddy tak langsung percaya, pria ini menyipitkan mata menatap Laras, ia berpikir pasti ada yang disembunyikan oleh Laras.
"Eh yuk mas jalan, keburu malem loh, kita kan mau ke hotel buat meeting"
Teddy mengangguk dan melajukan mobilnya ke arah hotel mustika.
Mereka berdua terlihat serius melihat konsep yang tersedia di katalog tersebut. Sebetulnya hanya laras yang paling serius, karena apapun pilihan laras teddy pasti setuju.
"Mas, kalau pakai konsep gold ini gimana mas? "
"Boleh beib"
"Ok,kalau gitu saya pilih yang gold ya mbak"
"Boleh, trus ini mau indoor atau outdoor? "
Laras menoleh ke arah teddy "terserah kamu beib"
"Jangan terserah mulu dong mas, ini kan pernikahan kita"
"Apapun pilihan kamu yang buat kamu bahagia, aku setuju sayang"
"Pak teddy ini, keliatan sayang banget ya sama mbak laras" Ucap manager hotel tersebut dengan tersenyum. Cara teddy meratukan laras membuat iri orang yang melihat nya.
"Kayaknya indoor aja gimana beib, soalnya nanti ada upacara pedang pora juga, trus kalau outdoor resiko kalau hujan"
"Iya juga ya mas. Ya udah jadi indoor aja ya"
Teddy mengangguk
"Jadi indoor ya mbak" Ucap laras.
Manager tersebut mencatat semua poin poin yang penting dan juga tanggal pernikahan mereka.
"Ada tambahan lagi mungkin pak, mbak,"
"Soal kamar pengantin gimana mbak? " Tanya teddy
"Kalau kamar pengantin, kita sudah sediakan free pak,"
Teddy mengangguk anggukan kepalanya sambil menatap laras, sementara perempuan ini memutar bola mata dengan malas.
"Ada lagi mungkin pak,, soal gaun pengantin? "
"Kalau gaun, kita udah ada weeding designer mbak"
"Baik kalau gitu, ini saya catat, nanti kurang dua hari akan saya persiapkan. Nanti jika ada yang kami perlukan saya akan hubungi bapak atau mbak laras.".
Teddy dan laras mengangguk kan kepala, dan mereka segera berpamitan.

"Ahh,, lega beib, akhirnya semua beres, tinggal beli cincin kawin sama beberapa hantaran" Ucap teddy menyenderkan punggungnya di kursi kemudi.
"Iya mas,, akhirnya ya, bentar lagi kita nikah"
Teddy mengangguk dan menatap Laras, ia menarik kepala Laras dan menyatukan kening mereka
"Sebentar lagi, kita akan hidup bersama, menghabiskan waktu kita bersama, kita akan bahagia nanti bersama anak anak kita"
" Amin.,mas, nanti setelah nikah kita... "
"Ya kita unboxing dong beib,, nggak sabar deh aku"
"Pikiran kamu unboxing mulu sih mas"
"Ya wajar dong beib, namanya pengantin baru"
"Ihh, nggak tau ah,, nanti habis selesai acara, kita kelonan aja, kata orang malam pertama itu sakit"
"Sakit cuma bentar beib"
"Masa sih mas".
" Iya,, lama lama juga enak"
"Nggak mau mas,,takut"
Teddy tersenyum "beib,,, i'll give you Sweetest pain, so relax and enjoy it" Ucap teddy dengan serius dan menatap mata Laras.
Menatap teddy seperti itu membuat Laras salah tingkah, pikirannya pun terbang kemana mana, Laras jadi membayangkan sebrutal apa nanti teddy saat malam pertama,membayangkan saja sudah membuat Laras bergidik.
"Jalan mas" Ucap Laras mengalihkan pandangannya
Teddy tersenyum dan mulai melajukan mobilnya.
"Mas? "
"Hmm"
"Kenapa setelah nikah kita nggak tinggal sama mama aja".
Teddy tersenyum" Aku kan udah punya rumah sendiri beib, dan lagi jarak rumah mama sama tempat kerja ku juga jauh, lagian nggak enak dong nanti, kita nggak bisa eksplorasi gaya dan tempat, terus kamu juga nggak bebas menjerit"
"Ihh mas,, kamu kenapa pikirannya kesitu mulu sih, kamu nikahin aku cuma untuk muasin kamu atau gimana sih"
Teddy tersenyum "bercanda beib,, maaf ya..ya aku serius lah beib, aku nikahin kamu karena aku ingin kamu menjadi ibu dari anakku, kamu cantik, kamu baik, hati kamu tulus, dan aku ingin menghabiskan hari hari ku sama kamu" Ucap teddy mencium punggung tangan Laras.
"O iya beib, besok malam aku berangkat ke Malaysia ya, sehari atau dua hari disana,setelah itu aku pulang, kita cari cincin pernikahan ya"
Laras mengangguk "asal kamu hati hati ya sayang. "
Teddy mengangguk "kamu berangkat dan pulang sama Rama selama aku nggak ada ya"
"Siap komandan"

Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang