Ketegasan Davian

304 8 0
                                    

Malam ini Teddy sangat berbahagia, begitu juga dengan sang kekasih Laras. Pasalnya Davian, sang papa sudah memberikan restunya untuk bersama Teddy.
Bipp... Bipp
Mas 🐻 : "beib, aku udah dirumah ya"
Me : "iya sayang. Mas aku seneng banget, akhirnya papa udah kasih restunya buat kita"
Mas 🐻 : "iya beib, tapi mas belum bisa lega"
Me : "kenapa mas"
Mas 🐻 : "mama kamu belum kasih restunya sayang, dan yang aku denger, minggu depan kamu bertunangan dengan Tegar, tapi mas nggak akan nyerah beib, mas akan terus berusaha untuk mendapatkan restu mama, semoga papa kamu mau bantuin ya? "
Me : "iya sayang, tadi papa juga bilang, mau ngeyakinin mama lagi untuk menerima kamu, karena sikap mama itu berubah setelah mendengar cerita dari tegar"

*7.15 di kediaman Laras*
"Kamu berangkat sama TegarTegar! Dia sudah didepan!" Perintah Hanna begitu masuk ke kamar Laras
"Laras sudah janji berangkat sama mas teddy ma" Jawab Laras
"Tegar sudah menunggu kamu, Ras! "
"Nggak ma, laras nggak mau"
"Ras, dia itu calon suami kamu, Minggu depan kalian bertunangan dan akan segera menikah! "
"Nggak ma,laras nggak cinta sama dia"
"Suka atau tidak suka kamu akan tetap menikah dengan dia, mama sudah menyiapkan semuanya!!"
"Nggak! Sampai kapanpun aku nggak mau menikah dengan Tegar!"Jawab laras yang justru memancing emosi Hanna.
Plakkk
Untuk pertama kalinya Hanna menampar putri nya.
"Nggak bisa diatur kamu" Ucap Hanna
Sementara laras hanya terisak sambil memegang pipi nya.
"Ada apa ini! " Ucap Davian dengan tegas di kamar laras karena mendengar suara ribut dikamar putri kesayangannya. Laki-laki ini melihat putrinya menangis terisak sambil memegang pipinya.
"Astaga! Mama tampar laras!" Davian memeluk putrinya "keterlaluan kamu ma! "
"Pah,, anak ini perlu di beri pelajaran pah,biar dia bisa mikir,"ucap Hanna" Hidupnya jauh lebih terjamin jika menikah dengan Tegar!"
" Mah,, sudahlah,, biar laras sendiri yang menentukan!kita tidak usah memaksa, dia yang menjalani semua!"
"Nggak,,dia harus menikah dengan Tegar, titik!"ucap Hanna keluar dari kamar laras.
Laras menangis di pelukan sang papa.
" Udah, tenang sayang, jangan nangis, nanti papa yang urus"
"Laras nggak mau menikah dengan Tegar pah" Ucap Laras dengan terisak
"Iya,, papa tau,, nanti papa akan terus berusaha membujuk mama ya,,sudah" Davian melepas pelukan putrinya, dan menghapus air matanya
"Sudah ya, jangan nangis, dari dulu papa paling nggak bisa liat kamu nangis, sekarang kamu berangkat dulu, teddy ada di depan"
"Tapi pah, mama... "
"Sudah,, papa yang urus mama kamu,, yuk turun"
Laras mengangguk. Laki-laki ini merangkul putrinya untuk turun. Sementara dibawah,Tegar sudah menunggu bersama Hanna di ruang tamu, sedangkan Teddy di teras depan.
"Pagi,Ras.." Sapa tegar "kita berangkat sekarang"
Laras menggeleng
"Maaf Tegar, pagi ini Teddy yang mengantar laras" Jawab Davian tegas dan membawa laras ke teras untuk menemui teddy. Hanna tidak bisa berbuat banyak. Kali ini Davian bersikap tegas. Ia tak tega melihat putri kesayangannya di perlakukan seperti itu oleh Hanna.
"Beib... " Sapa Teddy "kamu nangis? "
"Ada salah paham aja tadi, ya udah kalian berangkat ya"ucap Davian yang dibalas anggukan oleh laras" Ted, titip Laras, hati hati"
"Baik om" Jawab teddy.
Mereka berdua mencium tangan Davian terlebih dahulu sebelum berangkat.
Dari dalam tegar melihat dengan sangat emosi.
"Awas kamu Ras,kamu harus jadi milikku, bagaimanapun caranya"ucap Tegar dalam hati
" Permisi om, tante, saya berangkat dulu"ucap Tegar pergi meninggalkan kediaman laras dengan emosi.
****
"Arrggghh!!!kurang ajar kamu Ras,,!! Umpatnya dengan memukul stir mobil
" Aku nggak akan biarin teddy menang, nggak akan!! Secepatnya aku harus bisa mendapatkan kamu"ucapnya dengan senyuman licik

*di mobil teddy*
"Beib,, kamu belum cerita, kamu berantem sama mama kamu"
Laras mengangguk"mama terus memaksa aku menikah dengan Tegar mas, aku nggak mau,"ucap Laras
"Sabar ya beib,,semoga secepatnya papa bisa membujuk mama untuk merestui kita ya"
"Aku takut mas, aku takut, aku nggak mau nikah sama tegar, mas, bawa aku pergi mas, buat aku hamil aja, biar mama merestui kita" Ucap Laras
Mendengar itu teddy menepikan mobilnya, dan menggenggam erat tangan Laras.
"Hey beib,,, stop,, don't talk like that,,aku ingin memiliki kamu dengan cara yang baik beib, bukan dengan cara kotor seperti itu, kamu sabar ya" Ucap Teddy.
"Tapi aku beneran takut mas"
"Semua pasti baik baik saja beib, kamu percaya aku kan. Aku bisa aja nglakuin itu, tapi itu justru akan membuat kita berdua hancur sayang, nama baik kamu,nama baik aku,karir aku. Kamu ngerti maksud aku kan"
Laras mengangguk"maaf mas"
"Its okay,, kamu sabar ya sayang" Ucap teddy mencium kening Laras
Sepanjang perjalanan menuju kantor, teddy terus menggenggam tangan Laras, menenangkanya.
"Udah sampai beib,,udah jangan sedih ya," Ucap teddy mencium tangan Laras "senyum dong,"
Laras masih cemberut
"Beib,,,senyum,, atau kamu mau aku buat pipis enak dulu biar kamu senyum? "Goda teddy
" Ihhh masss,, nggak lucu,,mesum terus kamu"ucap laras mencubit lengan kekar teddy.
"Iya,, sakit,, sakit maaf beib. Habisnya kamu nggak senyum"
Akhirnya senyum tipis laras menghiasi bibirnya
"Gitu dong, kan cantik, aku kan jadi semangat"
"Ya udah aku turun dulu ya"ucap laras mencium tangan teddy dan laki-laki ini mencium kening laras.

*16.30 dikantor Laras*
" Mas,, nanti kamu bisa jemput aku kan"
Tulis Laras di pesan yang ia kirim ke sang kekasih
Bipp.. Bipp
Mas 🐻 :" iya beib, tapi tungguin ya, aku agak telat, soalnya bapak baru aja ada kunjungan"
Me : "iya sayang"

"Ras, nggak pulang? " Tanya Vania
"Pulanglah, ya kali mau nginep sini," Ucap Laras
"Lu dijemput Tegar? "
Laras menggeleng "gw ama mas teddy"
Vania mengangguk "ya udah kebawah yuk?"
"Yuk"
Sesampainya di lobby mereka berbincang sebentar karena taksi online Vania sudah datang. Sedangkan laras masih menunggu teddy yang sudah dijalan.
"Sayang, tunggu bentar lagi ya, mas udah dijalan" Ucap teddy dari telepon
"Iya sayang, aku tunggu di lobby ya"

"Nungguin siapa kamu Ras? " Ucap Tegar dari belakang Laras
"Tegar"
"Kenapa kaget kamu liat aku disini. mama kamu minta aku jemput kamu hari ini, ayo pulang! "
"Nggak! "
"Nggak usah membantah, ayo!!" Ucap tegar menyeret tangan laras
"Tegar lepas!sakit!!" Laras menghempaskan tangan Tegar "aku nggak mau! "
"Jangan bikin kesabaran aku habis, pulang!! " Tegar kembali menyeret laras dan ia mendorong laras untuk masuk ke mobil.
"Jangan gila kamu! Aku mau turun! " Ucap Laras tapi tak didengar oleh tegar. Laki-laki ini tetap melajukan mobilnya.

Sementara itu teddy yang baru saja datang tidak mendapat i sang kekasih. Laki-laki ini pun mencoba bertanya kepada satpam yang ada dikantor Laras. Tapi satpam mengatakan jika Laras baru saja pulang di jemput laki-laki.
"Apa mungkin Tegar" Gumam teddy "kalau iya, Laras dalam bahaya"
Teddy pun mencoba menghubungi ponsel Laras.

Di dalam mobil, Laras yang mendengar adanya panggilan masuk segera mengangkatnya.
"Beib kamu dimana? "
"Mas, aku..... "
Belum sempat Laras menjawab Tegar merebut ponsel Laras dan berbicara dengan Teddy.
"Halo pak kapten, tenang saja pak, laras aman bersama saya calon suaminya, dan asal anda tau, mulai malam ini Laras akan menjadi milik saya"ucap tegar merebut ponsel laras
"Gar!, balikin handphone ku"teriak Laras sambil berusaha merebut ponselnya. Tapi Tegar menghempaskan gadis itu dengan keras.
"Tegar! Jangan pernah kamu sentuh Laras! " Ucap teddy dengan emosi
Tegar tertawa "dia calon istri saya, jadi terserah, mau saya apakan dia, mau saya bikin hamil malam ini pun, terserah saya bukan" Ucap tegar dengan senyuman licik.
"Tegar!!jangan gila kamu!!turunin aku sekarang!" Teriak laras
"Tegar awas kamu,,!! "Ucap Teddy
" Baiklah, saya tutup dulu, saya akan bersenang-senang dengan calon istri saya"ucap Tegar menutup teleponnya dan memberikan kepada Laras.
"Kita akan bersenang-senang sayang" Ucap Tegar menghentikan mobilnya di jalan yang sepi.

Setelah mendengar jeritan laras, teddy sangat tidak tenang. Berbekal GPS ponsel Laras yang terhubung diponselnya, ia bergegas mencari keberadaan sang kekasih.
"Semoga kamu baik baik saja beib" Gumamnya sambil melajukan mobilnya mencari Laras



Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang