Tersedak

354 32 6
                                    

Malam ini lova anteng tidur di box nya yang terletak di dalam kamar laras. Awalnya tadi widya meminta untuk tidur dengan lova malam ini, tapi laras dan juga teddy tegas melarang nya, apalagi jika malam hari, lova sering rewel, dan sudah menjadi tanggung jawab teddy untuk menggendongnya. Dan lagi widya adalah orang baru disana.

Jika lova tidur dengan pulas di dalam box nya, sang mami, laras sedang berbaring dengan nyaman dalam pelukan suaminya. Si komandan tampan ini tampak mengelus rambut istrinya dan sesekali menciumnya dengan penuh sayang.

"Sayang.. " Gumam teddy

"Hmm, apa mas? "

"Belum tidur ternyata"

"Belum,,, apa? Jangan bilang kamu mau minta cucu segar atau apem legit? Nggak ya! Puasa dulu"

Teddy terkekeh "nggak sayang, mas cuma mau bicara. Tapi mas minta kamu jangan langsung marah marah ya, dengar kan baik baik"teddy berkata dengan pelan, berharap istrinya akan  mengerti dan mencerna baik baik tentang apa yang akan disampaikan.

Laras melerai dekapan teddy supaya ia bisa menatap wajah suaminya.

"Mas mau bicara apa? Deeptalk malem malem gini, bikin aku was was tau nggak. Aku jadi takut kamu tiba-tiba mau ngomong mau nikah lagi, kan bahaya apalagi ternyata kamu nggak minta cucu sama apem"

Ctek

"Sembarangan" Ucap teddy dengan wajah galak sambil menyentil dahi laras
"Kalau cucu sama apem, kalau kamu mau ngasih sekarang, pasti mau lah"

"Akhh,,, sakit mas,, emang mau bicara apa sih? " Tanya laras

Teddy mengulurkan tangan untuk mengusap pipi laras lalu meraba raba bibir nya.

"Kalau mas minta kamu bersikap baik pada widya gimana? Maksudnya, kamu boleh menegur kalau dia salah, tapi dengan catatan tidak boleh membentak bentak, selagi masih bisa dibicarakan baik baik. Ya? Kamu tau kan, mas paling nggak suka kalau melihat orang membentak semaunya sendiri dan bersikap seolah-olah dia selalu benar"

Laras langsung bangkit dan memasak wajah galaknya.

"Kamu kenapa jadi terkesan belain dia mas? Kamu udah tergoda sama dia? Mentang mentang dia lebih seksi dan lebih muda dibanding aku? Harusnya kamu tau, kalau aku jadi seperti ini kan karena melahirkan anak kamu mas"

"Sayang,, kok kamu jadi ngomong gitu sih. Mas nggak ada maksud untuk belain dia,mas cuma minta kamu nggak gampang membentak orang lain itu aja, bersikap lah ramah, seperti sikap kamu dengan bi retno" Teddy meraih tangan istrinya.

"Mas,, gimana aku bisa bersikap baik sama dia. Dari awal kenalan saja, dia berani memanggil kamu dengan sebutan mas, lalu dia menyiapkan makan malam untuk kamu, dia mengambilkan nasi dan juga lauk pauknya, dia juga menuangkan air minum ke dalam gelas kamu seperti apa yang aku lakukan. Aku memang baru beres lahiran mas, tapi kalau untuk mengurusi mu seperti itu saja aku masih mampu, aku nggak suka kalau ada orang lain yang mengambil peran ku " Jawab laras dengan emosi

Teddy tersenyum teduh mendengarkan istrinya dan berusaha memeluk istrinya yang berontak
"Diam! Jangan banyak berontak, nanti oerut kamu sakit"

Mendengar itu, barulah laras luluh dan benar-benar diam ketika teddy memeluk nya, ia hanya pasrah ketika suaminya kembali memeluknya.

"Sayang, tapi bukannya tadi saat makan malam, kamu yang ambilin buat mas, trus kan kita juga makan malem bersama"

"Iya mas, maksudku sebelum itu. Saat kamu bawa lova keruang kerja, aku bermaksud meminta bi retno untuk membuat kan kamu mie goreng seperti permintaan kamu, tapi begitu aku lihat di meja makan, makan malam udah tersedia, kata bi retno, itu semua widya yang memasak, bi retno udah negur, tapi widya tetap ngotot, karena ingin memasak untuk kamu. Nggak cuma itu, dia juga mengambilkan nasi lengkap dengan lauk di piring kamu. Aku nggak Terima mas, aku suruh aja dia makan semua makanan itu di dapur dan meminta bi Retno lagi untuk memasak mi goreng "

Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang