Tangis bahagia mewarnai kediaman orang tua laras di bandung. Mereka sangan bahagia dengan kembalinya putri mereka ke tengah tengah mereka.
"Kamu kenapa nggak bilang kalau hari ini pulang sayang, tau gini kan papa sama mama jemput kamu dibandara? "
"Laras sengaja, biar kejutan"
"Kamu ini, ada ada aja"ucap Davian
"Nak Teddy, terimakasih ya, karena kamu sudah membawa laras kembali"
"Iya tante,,saya juga bersyukur, laras mau memaafkan saya dan kembali membuka lembaran baru hubungan kita"
Hanna tersenyum menatap teddy,
"O iya, om tante, soal pernikahan kami, saya dan Laras sepakat untuk tetap melangsungkan pernikahan ditanggal yang sudah ditentukan"
"Apa nggak terlalu mepet waktunya Ted? "
"Iya Ted, tinggal 1,5 bulan lagi kan pernikahan kalian? "
"Nggak om,tante,saya ingin segera hidup bersama Laras, saya nggak mau kita berpisah lagi, saya ingin menghabiskan waktu dan hari hari saya bersama Laras"
"Ya sudah kalau itu mau kalian. Kalau gitu mama harus segera kembali ke Jakarta dan mengurus semuanya, gimana pa, untuk sementara papa sendiri dulu, nggak apa apa kan? "
"Ya nggak dong ma, nanti papa bakal nyusul. Dan kamu teddy, mulai sekarang panggil kita papa dan mama, karena kamu juga anak papa dan mama." Ucap Davian
Teddy Tersenyum "Siap Pah"Sore hari mereka kembali ke jakarta karena besok teddy sudah harus kembali beraktivitas begitu juga dengan Laras. Esok hari ia harus datang ke kantor untuk mengurus beberapa berkas yang dijadikan syarat administrasi.
"Beib, malam ini nginep dirumah ya"
"Pulang aja deh mas,, "
"Kenapa beib, aku nggak tenang loh kalau kamu sendirian"
"Aku udah biasa sayang, lagian aku kangen banget sama kamarku"
Teddy mendesah kasar
"Sabar dong sayang, 1,5 bulan lagi kita bakal kelonan terus kok,, ya,"ucap laras menenangkan
"Tapi aku beneran nggak tenang sayang"
"Mas percaya aku deh, aku pasti baik baik saja, ya? "
"Ya sudah, tapi kalau ada apa apa kamu cepet hubungi mas ya, nanti mas juga akan kirim orang untuk jaga didepan rumah"
Laras mengangguk.
"Besok pagi pagi mas jemput kamu, kita berangkat bareng ya"
"Iya, calon suamiku"
Teddy tersenyum*7.15 dikediaman Laras*
Tok.. Tok.. Tok
"Iya bentar" Laras berjalan ke arah pintu
Ceklek.
"Udah siap beib? "
Laras mengangguk
"Kenapa kok kelihatan pucet, kamu sakit sayang?"
"Perut aku kram mas, aku lagi PMS"
"Udah minum jamu kemasan itu, mau aku beliin bentar? "
Laras menggeleng "nggak mas, nggak usah, udah ada kok. Kita berangkat aja yuk"
"Beib, tapi kamu lagi sakit gini,"
"Nggak apa apa kok mas, aku juga cuma bentar, cuma ngurus berkas administrasi aja, habis itu pulang"
"Ya udah, nanti kamu pulang sama Rama ya"
Laras menganggukSepanjang perjalanan menuju kantor, laras menyenderkan kepalanya di lengan kekar teddy, sedangkan tangannya menggenggam erat tangan teddy.
"Perlu ke dokter beib, tangan kamu dingin banget loh"
"Nggak usah mas, ntar juga baikan kok"
Perjalanan mereka akhirnya sudah sampai didepan kantor laras. Sebuah gedung yang menjulang tinggi.
Teddy merasa tak asing dengan kantor Laras, karena ia pernah datang ke sini untuk bertemu dengan Daniel.
"Beib, ini kan kantornya Daniel? "
Laras mengangguk "aku se kantor sama dia, tapi beda bagian"
Teddy melipat bibirnya dan membuang nafas kasar. Dalam hatinya berkata, kenapa laras tidak cerita jika dia se kantor dengan Daniel. Tapi ia mencoba untuk tidak emosi, laki-laki ini tidak mau karena emosinya nanti justru akan merusak hubungan nya dengan laras lagi.
Cupp
Teddy mencium pipi kekasihnya"kamu berhutang cerita sama aku" Ucapnya sambil mengelus pipi kekasihnya
Laras tertawa "O iya mas, aku lupa, aku sebenarnya mau bilang ke kamu kemarin pas dirumah mama hera, tapi aku lupa, maaf ya sayang"
"Nanti sore aku cerita ya, aku sekarang masuk dulu"imbuh laras
Teddy mengangguk dan mendekat untuk mencium kening Laras dan mengecup bibirnya sekilas. Sementara Laras meraih tangan Teddy untuk ia cium.
"Bye mas, hati hati, love you"
"Love you more beib"Sesampainya dikantor, laras segera menyerahkan persyaratan dan juga surat pindah tugas dari kantor pusat. Hanya sebentar ia disana, karena ia akan mulai bekerja pada esok hari.
Ting...
Pintu lift terbuka dan laras segera keluar dari kotak besi itu. Tapi langkahnya terhenti ketika ada suara yang memanggilnya.
"Laras"
Perempuan ini pun menoleh ke arah sumber suara itu. Laras tersenyum menyambut laki-laki dengan setelan jas nya berlari mendekat ke arahnya. Tidak dipungkiri, dengan penampilan seperti ini Daniel tak kalah berwibawa.
"Daniel" Sahut Laras
Daniel pun mempercepat langkahnya ke arah Laras dengan senyum bahagia.
"Kamu apa kabar? Kapan sampe? "
"Kabar baik Daniel, aku baru sampe lusa lalu"
"Kamu ini, mau balik nggak bilang aku, tau gitu kan aku bisa jemput kamu disana? " Ucap Daniel sambil mencubit gemas hidung Laras. Jika teddy tau pasti laki-laki ini akan tantrum
"Aku nggak mau ngrepotin kamu lagi Daniel,"
"Ngomong apa sih. O iya,terus gimana?kapan mulai kerja? Kamu di bagian apa? "
"Besok, aku di tempatin di bagian produksi"
"Kenapa nggak di bagian keuangan sih, biar ruangan kita deket"
Laras mengindikkan bahunya"entahlah.O iya Daniel, aku mau balik dulu ya" Ucap laras ketika melihat mobil teddy sudah datang.
"Owh iya, mau aku antar? "
"Nggak usah makasih Daniel, aku udah di jemput?" Laras menunjuk ke arah mobil dan terlihat Rama yang tengah berdiri siap membukakan pintu.
"Siapa Ras"
"Itu Rama, assisten nya mas Teddy"
Daniel mengangguk kan kepala"udah seperti ibu komandan kamu ya" Ucapnya dengan tertawa.
"kamu bisa aja, ya udah aku balik dulu ya"ucap laras dengan tawa khasnya.
"Hati hati Ras" Ucap Daniel yang diacungi jempol oleh Laras.
Laki-laki ini menatap kepergian laras dengan senyuman ada rasa bahagia dihatinya karena laras telah kembali.
"Sebentar lagi hari hari ku akan berwarna, karena kita akan selalu bertemu Ras, aku bahagia melihat mu telah kembali, meski aku nggak bisa memilikimu" Gumam Daniel dalam hati
Sementara, tanpa mereka sadari, ada seseorang yang melihat kebersamaan mereka, yang menatap penuh kebencian kepada Laras.
![](https://img.wattpad.com/cover/370435764-288-k521146.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku, Kamu dan Mas Tentara
Ficção AdolescenteLarasati Adelia seorang gadis cantik yang sudah 5 tahun menjadi kekasih gelap dari seorang putra tunggak CEO Lazuardi group bernama Tegar. Tapi Tegar sendiri sudah dijodohkan dengan seorang perempuan bernama Neina, dan saat itu juga orang tua tegar...