Pasar Malam

381 15 0
                                    

Keadaan Laras sudah mulai membaik. Rasa trauma yang tadi tiba-tiba muncul perlahan mulai hilang.
"Maafin aku ya beib, aku bener bener khilaf hari ini, hingga tega berbuat seperti itu" Ucap teddy sambil memeluk gadis itu. "Mas juga nggak habis pikir, kenapa mas terbawa emosi dan tega melakukan hal itu sama kamu"
Mereka kini duduk di sofa yang ada di kamar hotel itu. Laki-laki ini merangkul pinggang sang kekasih. Laras tidak menjawab, perempuan ini hanya menganggukan kepalanya.

"Beib, kamu mau jalan jalan? "
Laras menggelengkan kepala
"Mau main mesin capit kaya waktu itu? "
Laras menggeleng
"Nite ride, atau kita liat city light? "
"Nggak mau mas teddy" Ucap Laras
"Terus, kamu mau apa sayang? Bilang dong?"
"Nggak mau apa apa"
"Kamu belum maafin mas? "
Laras hanya terdiam.
"Beib, mas tau mas salah, tapi mas mohon, maafin mas ya, mas menyesal sudah berbuat seperti itu" Ucap Teddy dengan menatap Laras.
Perempuan ini tersenyum dan menganggukkan kepala.
"Iya"
"Terus sekarang kamu pengen kemana? Pulang? "
Laras menggeleng
"Nginep disini? "
"Mass! Ihh! "
"Ya maaf sayang. Trus kamu mau apa? " Tanya teddy sambil merapikan anak rambut laras.
"Pengen jajan"
Teddy tertawa"astaga sayang,,kamu lucu sekali sih, ditawarin apa apa nggak mau, ternyata mau jajan. Ok,, mau jajan apa tuan putri? Yuk berangkat, mau jajan kemana, street food yang arah rumah kamu? "
"No mas, bukan."
"Terus? "
"Aku pengen jajan sambil jalan di pasar malam, tadinya aku mau kesana sama Vania, ternyata kamu nyusulin aku" Ucap Laras
"Ya, udah sekarang kesana sama mas ya"
Laras mengangguk.

Kedatangan teddy di arena pasar malam itu tentu saja mengundang kehebohan. Banyak pengunjung yang mendekati mereka, untuk sekedar berfoto atau mem video mereka.
Binar bahagia jelas terlihat dari sorot mata teddy ketika sedang bermain di arena lempar bola bersama Laras. Begitu juga laras yang terlihat sangat bahagia. Dengan sekali lemparan laki-laki ini mampu merobohkan tumpukan kaleng, dan bisa membawa pulang sebuah boneka beruang.
"Untuk kamu beib? "
"Thank you mas" Jawab laras menerima boneka itu.
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan, tapi banyak fans yang mengepung teddy untuk meminta foto, sehingga Laras semakin mengeratkan genggaman tangannya, karena suasana yang ramai dan saling dorong demi bisa berselfie dengam Letkol tampan itu.

"Pak teddy, ijin boleh minta foto sebentar? " Tanya seorang pengunjung. Teddy terlihat menatap laras meminta persetujuan, dan ketika laras menganggukkan kepala, teddy pun juga menggiyakan ajakan itu.
"Ya udah yuk" Jawab teddy
"Saya juga pak"
"Saya juga"
"Saya juga"
Sementara laras hanya tertawa melihat calon suami nya di keroyok oleh penggemar yang mayoritas perempuan.
Dengan menggenggam tangan laras, mereka berdua kini meneruskan untuk melihat lihat wahana yang ada disana.
"Beib,, mau naik kora kora atau Bianglala nggak?"
"Nggak mau ah,, palingan ekspresi kamu biasa aja, kan dulu udah pernah"
Teddy menanggapi ucapan laras dengan tertawa.
"Eh mas, tapi kalau bianglala boleh deh"
"Beneran"
"Iya,, yuk mas" Ajak laras menarik tangan teddy.

"Wahh,, bagus banget ya mas" Ucap laras ketika melihat pemandangan pasar malam dari ketinggian.
Teddy hanya tersenyum menanggapi. Entah kenapa sejak menaiki bianglala laki-laki ini hanya diam.
"Mas... " Laras menyentuh tangan teddy "tangan kamu dingin mas, kamu takut?" Ucap laras sedikit tertawa
"Eng---nggak, bukannya gitu, kalau naik bianglala dipasar malam gini, mas suka overthinking karena banyaknya kasus bianglala roboh, atau macet, karena standar keamanan nya kan kurang, beda sama sama bianglala yang ada di dufan,"
"Bilang aja takut" Ejek laras.
"Nggak lah, enak aja"
Laras mencoba sedikit bergerak untuk melihat keadaan sekitar, tapi teddy memintanya untuk tetap diam.
"Beib, jangan banyak gerak dong"
"Kenapa sih mas, kamu takut? "
"Nggak beib,"
"Baru kali ini, ada ranger takut naik Bianglala" Laras tersenyum meledek.

"Kita kemana lagi beib? " Tanya teddy
"Ke rumah hantu berani nggak mas? "
"Rumah hantu? Cetek itu mah. " Jawab teddy dengan sombongnya.

"Laras" Teriak seseorang dari belakang yang membuat teddy dan laras menoleh.
"Vania hai"
Perempuan ini berlari dan menghampiri sahabatnya itu.
"Curang kamu, tadi katanya selesai acara mau bareng kesini, eh ternyata sama ayang"
Laras tertawa "ini mendadak kali Van, gak direncanain. Kamu sama siapa kesini? "
"Tuh, sama anak anak yang lain, mereka pada mau nantangin Donni buat masuk ke rumah hantu"
"Oh ya,, barengan aja yuk, kan seru kalau rame" Ucap laras
"Beib!!" Ucap teddy sambil menatap ke arah laras yang berarti laki-laki ini keberatan.
"Mas,, kan aku masuknya sama kamu, nggak sama dia"
"Tapi kalau didalem nanti dia peluk peluk kamu gimana? "
"Nggak sayang, janji, aku deket kamu terus deh, ya boleh ya"
"Tck, ya sudah, tapi kamu nggak boleh jauh dari mas. Ok"
"Siap komandan"

Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang