Bagai Bom yang Meledak

293 16 0
                                    

Perempuan ini masih terisak di kamar teddy. Ia berdiri dengan posisi teddy memunggunginya.
"Maafin aku mas"
"Kamu tau Ras, kamu itu berubah, kamu bukan laras yang dulu aku kenal, kamu sekarang adalah laras yang sibuk, laras yang udah nggak mau terbuka sama aku, laras yang selalu bergantung dengan Daniel."
Laras masih menunduk dan terisak.
"Aku tau semuanya Ras, aku tau soal kamu dibully di kantor itu, soal kemeja kotor kamu itu bukan karena kamu ketumpahan teh, tapi memang ada teman kamu yang sengaja menumpahkan teh atau kopi panas ke badan kamu, soal kamu terkunci ditoilet, dan soal kamu yang hampir saja dilecehkan oleh laki-laki tua atasan kamu itu, aku tau Ras"
"Kamu tau dari mana mas? "
"Nggak penting! Yang jelas bukan Daniel!!kamu sengaja menutupi dan nggak mau cerita masalah kamu sama aku, kamu cuma mau terbuka dengan Daniel. Aku merasa kamu udah nggak menganggap aku sebagai calon suami kamu lagi Ras"
"Mas tapi... "
"Aku belum selesai bicara Laras. Dan soal bekal itu, jujur aku sakit hati sekali Ras,aku masih memaklumi saat kamu membawakan dia bekal sehari itu karena dia udah nolongin kamu sewaktu terkunci di toilet. Tapi hari ini, kamu bawain dia bekal lagi, kamu bikinin dia masakan kesukaan nya, kamu mikir nggak gimana perasaan ku? Dan kamu tau gimana perasaan ku saat kita LDR, aku ingin sekali video call kamu, tapi kamu justru meminta aku menutup panggilan disaat aku masih ingin bicara karena kamu akan mengangkat telepon dari Daniel. Kamu menolak aku mengirimkan makan siang karena kamu memilih makan siang bersama Daniel. Dan hari ini, kamu juga memilih Daniel untuk mengantarkan kamu pulang, padahal jika kamu minta aku untuk menjemput kamu, aku pasti jemput. Aku calon suami kamu Ras, bukan Daniel. "
"Sekarang aku ingin tanya sama kamu Ras? " Teddy membuang nafas pelan"apa kamu masih mencintai Daniel? Kalau memang kamu masih mencintai dia, kita akhiri hubungan ini, karena aku nggak mau menjadi penghalang antara hubungan kamu dan Daniel"
Bagaikan bom atom yang meledak, teddy menumpahkan seluruh kekesalan yang selama ini ia pendam.
Tangis laras pecah seketika"nggak, aku nggak mau mas teddy, tolong dengerin aku dulu, maafin aku mas"
"Iya aku maafin kamu Ras, tapi kalau memang kamu ingin bersama Daniel, Go married with him,kita sudahi hubungan ini, dan aku akan tutup mulut soal Daniel di keluarga kita, kamu tenang saja"
Laras merosot dan bersujud didepan teddy
"Ras, kamu ngapain seperti ini, ayo bangun"ucap teddy, meski sedang emosi laki-laki ini tetap berusaha untuk tenang.
"Nggak mas, aku mohon maafin aku, aku nggak mau pernikahan ini batal, aku mau jadi istri mas teddy, aku... "
"Bangun dulu" Ucap teddy tanpa mengulurkan tangan, tapi laras justru berlutut dan memeluk pinggang teddy, yang membuat teddy semakin kesal dan menghembuskan nafas kasar.
"Mas, maafin aku, sebenarnya aku nggak ada maksud untuk menutupi semua ini dari kamu, aku nglakuin ini karena aku takut sama kamu, aku takut untuk cerita semua ini sama kamu"
"Dan lebih memilih Daniel, untuk berbagi cerita!" Sahut Teddy"bagun dulu, duduk"imbuh teddy dengan senyuman sinis.
Laras kini duduk di sofa yang ada dikamar teddy, sedangkan teddy duduk berjarak dengan Laras.
"Maafin aku mas, aku sadar selama ini aku salah, aku terlalu dekat dengan Daniel tanpa memperdulikan bagaimana perasaan mu akan baik baik saja atau tidak" Ucap laras dengan terisak.
"Ras, menjadi istri seorang tentara, menjadi seorang persit itu nggak seperti ibu rumah tangga yang lainnya. Kamu akan diawasi baik tutur kata, perbuatan, dan bahkan sosial media,semua akan diawasi, harus benar-benar mencerminkan seorang ibu persit yang baik, dan kamu harus bisa menjaga nama baik, harga diri, baik suami maupun diri sendiri, apalagi dengan pangkat yang aku miliki saat ini, kamu tidak bisa bergerak bebas, kamu akan diawasi. Apa kamu siap? dari pada pernikahan kita gagal ditengah jalan, lebih baik kita batalkan, Jika kamu masih tidak bisa menjaga jarak dengan Daniel. kamu nggak usah terbebani dengan pengajuan kita 3 hari lagi, aku bisa batalin?"
"Aku nggak mau pernikahan ini batal mas, aku nggak mau pisah sama mas teddy lagi, aku mau menerima itu semua"
"Pikirkan dulu Ras, jangan kamu memilih aku karena kamu sedang terbawa suasana saat ini, karena fenomena ini? "Teddy menoleh pada Laras yang sedang menatapnya.
"Aku nggak mau sama siapapun mas, aku cuma mau sama kamu, aku nggak mau sama Daniel, aku mau sama kamu mas, aku cinta sama kamu,hatiku tulus memilih kamu karena aku cinta sama kamu, bukan karena terbawa suasana fenomena ini, aku mohon maafin aku mas, aku janji, aku nggak akan bawain bekal Daniel dan akan menjaga jarak dengan Daniel"
"Kamu yakin? Aku cuma nggak mau jika kamu memilih aku karena fenomena ini"
Tiba-tiba laras duduk dipangkuan teddy yang membuat laki-laki ini terkejut.
"Eh, kamu ngapain Ras, ayo turun"
"Nggak mas, dengerin aku dulu, kalau aku belum bisa menjadi istri dan persit yang baik, aku mohon bimbing aku untuk bersikap dengan benar, aku mohon jangan meninggalkan aku, aku memilih kamu tulus mas, karena aku mencintai kamu. Aku pernah bilang, dulu sewaktu aku pacaran dengan daniel atau tegar, aku nggak mau disentuh mereka, tapi kalau sama kamu, aku beda mas, aku menurut dan mau mau aja untuk nglakuin lebih dari sekedar ciuman, apa itu belum cukup menjadikan kamu percaya kalau aku benar-benar mencintai kamu"
Teddy tersenyum,hatinya mulai melunak, apa yang dikatakan laras memang benar, tidak ada kebohongan disana.
"Kamu yakin? "
Laras mengangguk "aku tulus mencintai kamu mas, maaf jika akhir akhir ini aku membuat kamu kecewa,"
Teddy menatap sendu laras, dan mengusap bibirnya "perkataan mu manis sekali"
Tanpa aba aba laras justru melumat bibir teddy, yang membuat laki laki ini terkejut dan melepaskan ciuman.
"Kenapa mas?kamu masih ragu? "
"Sekarang aku ingin tau, kenapa kamu takut untuk menceritakan masalah kantor kamu sama mas, bukannya mas ini calon suami kamu, bukannya kamu tulus mencintai mas, apa kamu takut, mas meminta kamu resign? "
Laras mengangguk"iya mas"lirihnya
"Memangnya kenapa kamu nggak mau resign, lingkungan disana toxic, apalagi para staf laki-laki nya, tidak bisa menjaga martabat perempuan, tidak bisa menjaga pandangan."
"Iya mas,, " Apa yang dikatakan teddy memang ada benarnya, sebagian staf laki-laki disana memang ada omongan yang mengarah ke pelecehan.
"Trus, apa yang membuat kamu berat untuk resign? Karena merasa nyaman sekantor sama Daniel? "
Laras menggeleng cepat"nggak mas, bukan"
"Trus? Gaji? "
Laras mengangguk "iya mas, selain itu, perusahaan itu adalah perusahaan besar, banyak orang bermimpi untuk bisa bekerja disana,apalagi berada di posisi ku saat ini, aku merasa bangga dengan itu mas"
Teddy menggeleng "aku bisa kasih kamu perbulan, seperti gaji kamu disana beib, dan memang itu adalah perusahaan bergengsi,tapi jika isinya orang-orang toxic,apa kamu masih betah? "
Laras menunduk"aku hanya ingin menjadi wanita karir seperti mimpiku mas"
"Kamu masih bisa menjadi wanita karir dengan bekerja di tempat mas Bisma beib, lagipula, menjadi seorang ibu rumah tangga juga membanggakan kok, mengurus suami, mendidik anak-anak kita nantinya, tiap bulan juga dapet gaji sebesar gaji kamu sekarang"
Laras mengangguk dan mendesah pelan"kasih aku waktu ya, aku mohon, ini adalah mimpiku"
Teddy mengangguk"ya sudah, tapi kalau mas rasa mereka udah keterlaluan, kamu nurut sama mas ya"
Laras mengangguk
"O iya, ada lagi, aku mau tanya kamu soal foto ini" Teddy menunjukkan sebuah foto yang entah siapa pengiriman nya, foto yang menggambar ketika Daniel membantu laras membersihkannya kemejanya tempo hari.
"Itu kan? "
"Bisa jelasin? "
Laras mengangguk "waktu itu, helena sengaja mendorong Neina yang membawa secangkir kopi panas, dan kopi itu tumpah di bajuku, dan Daniel membawaku ke pantry untuk membantu membersihkan kemeja itu, tapi aku menolaknya, karena aku nggak mau orang lain menyentuhku"
"Tunggu beib, Neina, Helena."
"Iya, Neina pacarnya Tegar, dan Helena, perempuan yang mau dijodohkan sama kamu"
"Astaga, kamu sekantor? "
"Iya, tapi beda bagian mas, posisinya pun lebih tinggi aku dari pada mereka"
"Trus gimana, kamu hukum dia? "
"Aku nggak ada wewenang mas,, Daniel yang berhak"
Teddy mengangguk dan mendesah pelan,
"Dunia ini sempit sekali ya beib" Ucapnya. Laki-laki ini kemudian meraih jari manis laras, dimana disana tersemat cincin pertunangan mereka.
"Beib, cincin ini pertanda mas mengikat mu, kali ini mas akan mengikuti kata hati mas untuk percaya padamu, tapi kamu janji ya, kamu harus berperilaku baik, dan lagi kamu harus janji, kamu harus selalu terbuka soal masalah kamu, baik itu di kantor maupun diluar kantor, mas ingin kamu selalu bercerita ke mas karena mas calon suami kamu, bukan ke Daniel, ya? "
Laras mengangguk "iya mas, aku janji"
Teddy tersenyum dan perlahan menarik dagu Laras untuk ia cium.
"Beib, inget ya, kamu hanya milik mas teddy seorang ya? "Ucapannya.
"Iya mas, aku milikmu, hari ini besok dan seterusnya"ucap Laras dengan mencium bibir teddy. Kali ini laras yang mulai, dan teddy menyambutnya dengan senang hati. Dari ciuman yang ringan menjadi ciuman yang kasar dan menuntut.
"Mmhh,, "desah laras ketika tangan teddy meremas kedua bokongnya.
Ciuman teddy semakin turun ke leher dan tangannya sudah bertengger di dada sang kekasih.
" Mmmhh mass,,, ada yang keras"bisik laras setengah mendesah karena merasakan sesuatu yang mengeras.
"Kerasa ya,padahal celana mas kan lumayan tebel" Ucap teddy.
"Mmhhh,,, bikin geli tau nggak" Ucap laras, sambil menggerakkan pinggulnya dengan erotis.
"Ahhh beib,,,,Mau cucu ya? "Ucap Teddy sedikit mendesah karena gerakan Laras.
" Tumben ijin, biasanya langsung hap"ucap Laras.
Laki-laki ini pun mulai membuka kemeja laras yang sangat ketat itu, dan mulai menyusu disana.
Ditengah kenikmatan permainan teddy didadanya, perempuan ini sempat sempat nya membatin, ia bersyukur teddy mau menyentuhnya lagi yang artinya laki-laki ini sudah memaafkan nya.
"Beib,,Jangan pernah memakai kemeja kekecilan seperti ini, karena aku nggak mau aset kamu ini terlihat menonjol" Ucap teddy sambil meremas dua gunung Laras.
Laras mengangguk sambil menggigit bibirnya dengan erotis, dan laki-laki ini kembali menyusu di dada sang kekasih.
Kruyukk kruyukk
Seketika teddy menghentikan aktivitas nya karena mendengar perut Laras.
"Beib, kamu laper? "
Laras tersenyum "iya, aku belum makan dari tadi"ucap Laras yang terdengar manja
"Astaga, ya udah, kita makan malam dulu"ucap teddy.
" Tapi aku mau spageti carbonara, dibuatin kamu ya"
Teddy mengangguk, dan laras mengalungkan lengannya.
" Beib, lepas dong, gimana jalannya "
"Aku mau di gendong sampai meja makan"
Teddy tersenyum dan menggeleng, dengan sekali gerakan ia menggendong tubuh laras dan membawanya turun. Laras hingga memekik karena takut jatuh.
Disana laras duduk meja pantry, dan hanya melihat aksi teddy memasak.

Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang