Bab 39

38 2 0
                                    

"Gue udah kembali", ucap Raisa saat memasuki ruangan kerja Tim ManajemenZ

"Bagaimana dengan chef Michael? Dia mau nerima tawaran kita?", tanya Helena saat Raisa sudah duduk di kursinya

Raisa hanya tersenyum terpaksaz

Helena pun memutar bola matanya malas. "Gue dengar dia sangat spesifik, apa dia chef yang paling diinginkan?", tanya Helena.

"Iya mungkin karena dia pria terseksi diantara pelanggan kita, orang-orang bahkan bercanda soal Presiden pun harus menunggu sebulan sebelum bisa mencicipi masakannya. Dia tidak tertandingi", - Raisa

Helena menghelanafasnya.

"Gue akan berusaha semampu gue untuk membujuknya lagi, tolong serahkan aja sama gue", - Raisa

"Baiklah kalau begitu", ucap Helena.

*****

Lucky saat ini sedang mengurus memeriksa rekaman pintu gerbang depan perusahaan PT Future Bright pada 7 September dan di atas 08.00 malam.

Iya juga mengecek daftar nama yang tercatat menggunakan kartu tanda pegawai yang memasuki pintu gerbang depan itu. Terlihat ada beberapa nama, ada nama Yona, Raisa, Helena dan juga pak Dewa sendiri.

Ia pun segera menuju ke ruangan kerja Tim Manajemen untuk memberikannya kepada pak Dewa.

"Aku kemari bukan untuk menemuimu, aku ingin menemui pak Dewa", ucap Lucky saat baru saja masuk ke ruangan Tim Manajemen dan dilihatnya Raisa tampak sedikit terkejut atas kedatangannya.

Lucky langsung saja berjalan menuju ruangan kerja pak Dewa, mengetuk pintunya dan dipersilahkan untuk masuk.

"Permisi pak, direktur memintaku untuk memberikan ini kepada anda", ucapnya sambil menyerahkan file.

"Terima kasih pak Lucky", - Dewa

"Tentu, saya permisi ya pak", Lucky pamit untuk meninggalkan ruangan Dewa.

Lucky melihat Raisa terus memperhatikannya saat ia sudah keluar dari ruangan pak Dewa.

Dewa memperhatikan tekaman dan juga nama-nama yang masuk dari pintu gerbang depan yang dia minta.

Setelah melihat itu Dewa memperhatikan Helena, Raisa dan juga Yona dari dalam ruang kerjanya. Karena hanya mereka berempat orang yang tertangkap CCTV memasuki gedung perkantoran pada jam itu.

*****

Lala menemani Steven ke ruangan bagian pengawas CCTV untuk melihat kejadian saat Steven berada di lift bersama ibu Berta.

Terlihat Steven memang membantu membawakan berkas ibu Berta.

"Apa?, aku membawanya pergi saat sudah membantu ibu Berta?", ucap Steven saat melihat di rekaman itu kalau berkasnya ia bawa kembali bukan tertinggal di atas berkas ibu Berta.

Lala hanya menghela nafasnya. "Setidaknya kita sudah mempersempit tersangka", ucapnya.

"Geledah seluruh lantai sembilan meski harus meminta semua orang untuk memberhentikan pekerjaannya sejenak", perintah Lala untuk Steven. Steven pun mengiyakan perintah Lala dan berjalan dengan sedikit tergesa untuk melakukan perintah.

Kembali Lala menghela nafasnya. Saat ia hendak melangkahkan kakinya untuk meninggalkan ruang pengawas CCTV, ia

teringat akan sesuatu.

Sebelumnya ia memastikan kalau Steven sudah tidak berada di dalam ruangan pengawas CCTV itu. Dia pun kembali menghampiri petugas yang sedang menjaga komputer yang tadi sedang ia lihat dan juga Steven.

Orang Ketiga Dalam Rumah TanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang