Lala memutuskan untuk membatalkan pengajuan perceraiannya. Ia akan membuat Dewa beserta Yona menderita karena tidak akan pernah bisa bersama di dalam suatu hubungan yang sah.
Hari ini, kantor di kejutkan dengan berita yang tersebar yaitu pemecatan pak Baim dari perusahaan Future Bright. Mendengar itu tentunya membuat Helena dan para korban lainnya merasa senang. Namun berbeda dengan yang belum mengerti permasalahannya, yang menganggap pemecatan Baik akibat ulah ketidaksukaan Helena.
Helena berselisih dengan Baim di lorong lantai 3 dan di saat itu Baim sedang membawa barang - barang yang akan ia bawa pulang usai pemecatan yang terjadi padanya.
"Kamu pikir semuanya sudah berakhir? Tunggu lah. Aku akan kembali dan menghancurkan mu", seru Baim yang di abaikan Helena begitu saja.
*****
"Pagi Bu-", kalimat Yona terhenti saat ingin menyapa Helena yang baru saja datang karena merasa di acuhkan dan di tatap sinis oleh Helena.
Kembali di lihatnya teman - temannya yang lain yang berada di dalam ruangan sedari tadi tidak ada yang mengajaknya berbicara. Bahkan sikap Lala terang - terangan mengarah tidak suka padanya.
"Bu Helena, saya membawa proposal untuk desain kartu hadiah baru", Yona akhirnya mengumpulkan keberanian diri untuk mendatangi meja kerja Helena.
"Letak saja di sana", ucap Helena tanpa melihat Yona. Yona meneguk salivanya kasar.
"Seperti yang ibu tahu, saya masih harus menempuh jalan panjang, banyak hal yang harus saya pelajari dari bu Helena", Yona berusaha tersenyum dan tetap menarik perhatian Helena. Helena yang mendengar suara Yona merasa jengah, menarik mafasnya perlahan.
"Bisa kah ibu terus mengajari ku?", tanya Yona mengharap Helena akan meresponnya dengan baik kali ini.
"Ini bukan sekolahan yang mengajarkan apa saja kepada siapa pun. Harusnya kita belajar bagaimana melakukan pekerjaan kita sendiri", ucap Helena tetap tanpa melihat Yona. Mendengar itu Yona hanya diam saja dan kembali menuju meja kerjanya.
"Aku pikir kamu bertanya karena masalah mu dengan bu Lala. Tapi pekerjaan adalah pekerjaan, dan kehidupan pribadi adalah kehidupan pribadi. Aku tidak ingin membuat semacam koalisi", ucap Helena membuat langkah Yona terhenti dan menoleh melihat Helena.
"Tapi, kamu tidak bisa memiliki semuanya, kamu paham?", Helena kembali mengerjakan pekerjaan dan mengabaikan Yona yang terdiam.
*****
"Jadi maksud mu, sewaktu kamu menolak untuk meyerah pada ancaman pak Baim, dia melecehkan mu secara seksual. Benar begitu bu Raisa?", saat ini Raisa sedang di sidang di dalam ruangan penanggung jawab di perusahaan.
"Iya benar pak", jawab Raisa tanpa ragu.
"Apa benar anda yang merekam video di acara kemarin dan memberikannya kepada pak Baim?", tanya tim penyelidik lagi.
"Iya pak", Raisa memang memutuskan untuk mengakui semuanya. Untuk konsekuensi yang nantinya akan ia terima sudah di pikirkannya baik - baik.
****
"Aku memutuskan untuk berurusan dengan pak Baim sesuai dengan yang kamu anjurkan kemarin. Jadi sudah kamu putus kan?", tanya Bu Irma pada Dewa saat ia di panggil kembali ke dalam ruangan bu Irma.
"Saya minta maaf bu, saya berterima kasih atas tawaran ibu, tapi saya menolaknya", ucap Dewa sopan karena ia tidak ingin mengkhianati pak Rangga yang selama ini sudah ia dampingi.
"Seharusnya kamu bersyukur dan kamu harus menerimanya", tatap bu Irma ke Dewa yang terus menunduk.
"Saya sudah bekerja dengan pak Rangga sejak lama. Ada banyak krisis masalah, tapi dia selalu mempercayai saya tanpa ragu, jadi saya pikir saya berutang budi padanya selama ini", mendengar itu bu Irma merasa kecewa. Karena ia sangat menginginkan orang yang setia seperti Dewa menjadi orang kepercayaan untuknya.
"Baik lah kalau begitu, sangat di sayangkan", bu Irma menerima dengan baik keputusan Dewa.
*****
"Bu Irma akan melengserkan pak Rangga dari perusahaan, atau setidaknya menghalanginya untuk berada di atas. Padahal harusnya bu Irma harus sadar kalau sudah terlalu banyak orang di pihak pak Rangga. Termasuk Dewa suami mu adalah orang terdekatnya. Jadi apa yang bisa nantinya bu Irma lakukan? Dia juga harus pandai membujuk mereka untuk berpaling ke sisinya. Jika itu tidak berhasil, dia harus menyingkirkan mereka. Menurut mu apa yang akan di lakukan Dewa? Apa menurut mu dia akan memihak bu Irma?", siang ini Lala memilih makan siang bersama Jenny dari divisi personalia. Jenny menceritakan apa yang saat ini terjadi di antara para pejabat perusahaan.
Lala teringat kembali dengan percakapannya dengan bu Angel. Kalau pak Rangga tidak akan mungkin melepaskan Dewa dari sisinya. Karena sudah memiliki hubungan yang sangat erat.
"Kalau menurut ku Dewa akan tetap bersama pak Rangga", jawab Lala mempercayai firasatnya.
*****
Saat jam makan siang Steven menaruh beberapa jenis coklat di meja kerja Lala secara diam - diam. Karena teman timnya yang lain masih makan siang di kantin. Steven ingin menghibur Lala yang ia sangat tahu dari raut wajahnya akhir - akhir ini merasa sedih.
Namun aksi Steven itu terlihat oleh Lala yang baru saja memasuki ruangan.
"Apa itu Stev?", tanya Lala langsung, mendengar itu Steven terlonjak kaget.
"Aku membelinya saat berangkat kerja tadi bu", jawab Steven terbata sambil menundukkan kepalanya. Ia merasa sungkan pada Lala. "Ini, coklat bisa mencegah hormon stress dan membuat mu merasa senang", jelas Steven percaya diri dan Lala pun mulai membuka 1 bungkus coklat lalu memakannya.
"Hmmm not bad", ucapnya masih sambil mengunyah dan tersenyum ke Lala.
"Semangat bu", ucap Steven sambil mengangkat tangannya layaknya hulk.
"Terima kasih Stev", ucap Lala sambil tertawa dan Steven pun meninggalkan meja kerja Lala dengan rasa malu.
*****
Pulang kerja sore ini Lala dan Raisa memutuskan untuk mampir terlebih dahulu di kafe yang tidak jauh dari perusahaan. Untuk sekedar mengobrol melepaskan keluh kesah dalam hidup mereka.
"Gimana Sa interview penyelidikan tadi?", tanya Lala yang khawatir mengenai Raisa yang mengalami kasus tidak menyenangkan di kantor.
"Semuanya baik kok. Tidak ada hal yang perlu di khawatir kan", ucap Raisa tersenyum.
"Good job Sa. Lo hebat", puji Lala.
"Gue banyak pikiran. Gue juga memberi tahu mereka tentang videonya", terlihat Lala pun mengangguk setuju dengan yang di lakukan Raisa. "Apa yang gue lakukan salah, gue ngga akan mengeluh jika mereka menghukum gue karena itu. Kalaupun gue di hukum sekarang, gue ngga akan pernah di promosikan lagi untuk naik jabatan", Raisa menyesap kopinya sejenak.
"Gue bertanya - tanya apa dengan bertahan akan menjadi gangguan untuk tim kita nantinya. Setelah apa yang gue lalui, gue ungin tahu apa gue layak untuk terus berjuang. Dan perut gue akan semakin membesar. Mungkin gue harus benar - benar berhenti sekarang", ucap Raisa berat sambil tetap berusaha tersenyum.
"Luangkan waktu lo dan kembali. Lo sudah banyak mengalami kesulitan. Bermain lah dengan anak - anak dan makan apa saja yang lezat. Kemudian kembali. Ambil lah cuti panjang", saran Lala karena tidak ingin kalau Raisa menyesal mengambil keputusan resign secepat itu. Untungnya perusahaan mereka mengizinkan pegawai untuk mengambil cuti panjang dan bisa kembali sewaktu - waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Ketiga Dalam Rumah Tangga
RomanceLala mendapatkan pesan dari nomor tidak dikenal, memberitahu bahwasanya suaminya tengah berselingkuh dengan salah satu karyawan yang berada di tim yang sama dengan dirinya. Mulai dari situ Lala berusaha mencari tau satu persatu dan betapa ia sangat...