"Lelang akan dimulai satu jam lagi, semuanya enggak ada masalah kan", tanya Lala memasuki area monitor di belakang panggung.
"Sama sekali enggak ada kendala kok bu Lala", jawab Lucky. Saat ini Lucky bertugas bertanggung jawab memantau monitor dari belakang panggung.
"Apa yang terjadi pada anak-anak mu jika kalian bekerja lembur begini?", tanya Lala membuka obrolan ke Lucky.
"Kami berlutut di depan pengasuh dan meminta bantuannya, dan juga menawarkan bonus untuk kerja lemburnya juga", ucap Lucky sambil tertawa menanggapi pertanyaan Lala.
"Yoga dan Soni pasti sudah besar sekarang", - Lala
"Astaga, mereka tumbuh lebih cepat dan kami harus lebih gesit atau aku akan.., enggak deh aku hanya bercanda", jawab Lucky menanggapi ucapan Lala dengan santai.
"Ada rencana agar ada adik untuk Soni?", - Lala
"Enggak, aku pasti sudah gila. Anak lagi?", Lucky cepat menjawab pertanyaan Lala.
"Ide itu saja aku tidak tertarik", sambungnya lagi. Lala hanya mengangguk-anggukan kepala sambil tetap tersenyum ke Lucky.
Sejenak Lucky dan Lala hanya diam saja.
"Apa Raisa bilang dia menginginkan anak lagi?", Luki menanyakan itu ke Lala.
"Enggak kok", jawab Lala tersenyum kecil.
"Benarkan? Karna itu mustahil", ucap Lucky lagi.
"Pak Lucky tolong periksa sesuatu", terdengar suara rekan kerja Lucky meminta Lucky untuk memeriksa sesuatu. Lucky pun mengiyakannya.
"Baiklah pak Lucky, kalau begitu saya permisi", ucap Lala meninggalkan Lucky.
"Bu Lala", panggil Lucky kembali menahan langkah kaki Lala.
"Jaga Raisa untukku ya, dia kelihatan lelah", mintanya ke Lala.
"Baiklah pak", jawab Lala lembut.
*****
"Apa ada yang bisa dibantu pak?", Helena menghampiri pria muda yang ia temui di depan pintu masuk tadi saat melihat pria muda itu mengangkat tangan untuk memanggilnya.
"Aku ingin berbicara dengan CEO langsung. Bisa tukar tempat duduknya", - pria muda
"Maafkan saya pak, saya enggak bisa mengubah tempat duduk", - Helena
"Jangan seperti itu, kita punya hubungan di masa lalu", ucap pria muda itu sambil berbicara lebih dekat dengan Helena dan memelankan suaranya agar tidak ada yang mendengarnya.
Helena menetap jengah pada pria muda itu. Pasalnya pria muda itu adalah mantan kekasihnya dahulu yang bernama Frans.
"Saya minta maaf tetapi itu tidak bisa", - Helena
"Ibumu", ucap Frans dengan nada sedikit keras untuk menghentikan langkah kaki Helena yang beranjak pergi meninggalkan. Bahkan Steven yang tidak jauh dari mereka pun mendengarnya.
Sontak saja Helena menghentikan langkah kakinya lalu kembali menghampiri Frans.
"Dia menginap di mana? Apa itu terlalu keras? Kita lebih dari sekedar kenalan. Aku hanya khawatir", - Frans
"Aku akan cari meja yang lebih kecil agar kamu bisa berbicara dengan CEO", - Helena
"Baiklah terima kasih", - Frans
*****
Yonaberlari dan masuk ke dalam bilik toilet saat melihat istri presdir Rangga berjalan ke arah toilet.
"Tetaplah bersembunyi di sana selamanya", ucap istri Presdir Rangga sambil men touch up bedaknya di depan cermin wastafel.
Iya sudah melihat kalau Yona berlari untuk menghindarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Ketiga Dalam Rumah Tangga
RomantizmLala mendapatkan pesan dari nomor tidak dikenal, memberitahu bahwasanya suaminya tengah berselingkuh dengan salah satu karyawan yang berada di tim yang sama dengan dirinya. Mulai dari situ Lala berusaha mencari tau satu persatu dan betapa ia sangat...