Bab 63

46 6 0
                                    

Lala yang melihat Rini menangis langsung menghampirinya, mencoba untuk menenangkannya.

"Kenapa kamu menangis?", tanya Helena sambil memberikan selembar tisu untuk Rini.

"Aku tidak tahu hiks", ucapnya sambil menghapus air matanya yang terus mengalir di pipinya. Teman seruangan Helena yang lain hanya bisa menyaksikan dengan wajah sendu.

**

Baim menghubungi seseorang untuk membantunya mencari hal yang berhubungan dengan Helena di masa lalu. Masa lalu Helena yang ia tahu sering pergi ke club. Ia meminta itu untuk di share agar orang - orang bisa berfikir kalau Helena adalah wanita yang tidak beres, jadi bisa di balikkan keadaan kalau Helena yang menggodanya lebih awal dan tidak sesuai dengan yang Helena tulis di forum.

Dengan cepat semua info itu pun di dapat kan dan langsung di share. Membuat seisi kantor kembali membicarakan Helena hal yang tidak - tidak. Seperti biasanya Helena menanggapinya dengan cuek. Tidak perlu dia berkoar karena ia sadar kalau yang ia lakukan sudah benar adanya.

Baim yang melihat Helena tidak menggubris postingan negatif tentang dirinya merasa tidak terima. Ia kembali menghubungi seseorang itu untuk mencari lebih jauh lagi hal apa yang sekiranya bisa membuat Helena lebih hancur dari dirinya saat ini.

**

Drtt

Ponsel

Yona bergetar menandakan ada yang pesan masuk.

Dewa: Aku menunggu mu di persimpangan

Yona tersenyum membacanya lalu mulai membereskan barang di meja kerjanya. Ia akan segera pulang karena Dewa sudah menunggunya. Saat ia akan keluar ruangan, ia bertemu dengan Lala. Yona pun menghentikan langkahnya, namun berbeda dengan Lala yang terus saja berjalan tidak mengindahkan Yona.

Saat sudah sampai di pintu keluar kantor, Yona melihat mobil pak Rangga yang terparkir tepat di depan pintu masuk. Yona melihat pak Rangga yang membuka kaca jendela mobilnya.

"Masuk lah", titah pak Rangga pada Yona. Ia menurutinya walaupun hati kecilnya merasa bersalah mengabaikan Dewa yang saat ini sudah menunggunya di simpang kantor. Ia ingin mengirimi pesan untuk Dewa tetapi tidak berani karena sedari tadi pak Rangga menatapnya tajam.

"Pimpinan perusahaan ingin bertemu dengan mu", ucap pak Rangga. "Ini penting jadi berjuang lah sebaik mungkin", Yona terkejut dan khawatir bagaimana nantinya ia harus bersikap.

Di tempat lain Dewa berusaha menghubungi Yona karena sudah hampir satu jam ia menunggu Yona tidak kunjung datang. Namun saat di hubungi ternyata ponsel Yona tidak bisa tersambung. Dewa berinisiatif untuk langsung menjemputnya di kantor. Namun saat ia hendak memasuki lift, pintu lift itu terbuka dan keluar lah Lala dari dalam.

"Kamu datang untuk mencarinya?", tanya Lala to th point. Dewa hanya diam saja, membuat Lala muak dan pergi meninggalkan Dewa begitu saja.

**

Pak Rangga dan Yona memasuki sebuah ruangan VIP di restaurant ternama di pusat kota. Saat ini seluruh keluarganya sedang makan malam bersama termasuk sang ayah yaitu pimpinan perusahaan.

Melihat Pak Rangga datang bersama Yona membuat adik - adiknya Rangga terkejut, tidak terkecuali istrinya sendiri. Istrinya tidak menyangka Rangga berani membawa wanita simpanan itu ke makan malam keluarga.

"Aku yang memintanya membawa anak itu. Kini kita semua adalah keluarga", ucap ayah pak Rangga membuat suasana menjadi canggung.

"Ayo makan lah", ajak kembali ayah pak Rangga.

"Aku mendengar banyak keributan akhir - akhir ini", ucap ayah pak Rangga kepada anak - anaknya.

"Dia wanita yang merepotkan dengan masa lalu yang sudah kacau. Baim sungguh sial bisa terlibat dengannya", jawab pak Rino yaitu kakak lelaki dari pak Rangga saat ini menjabat sebagai atasan dari Baim.

Orang Ketiga Dalam Rumah TanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang