Bab 77

174 11 0
                                    

"Stev, tunggu, ada yang ingin aku tanyakan ke bu Fatma", Lala memasuki kembali ruangan bu Fatma setelah mengetuk pintunya.

"Permisi bu, maaf mengganggu lagi, saya mau bertanya, apa ibu mengenal seseorang yang bernama bu Suci dari perusahaan Kilang Pride?", tanya Lala langsung tidak ingin mengganggu waktu bu Fatma terlalu lama.

"Dia salah satu calon client yang akan bekerjasama dengan kami, tapi basis data kami tidak memiliki informasi soal dia. Aku ingin tahu apakah kamu mengenalnya?", tanya Lala seraya tersenyum sopan pada bu Fatma.

"Dia pimpinan dari perusahaan Kilang Pride. Kamu tidak perlu mencemaskan dia lagi. Lagi pula, dia tidak akan bisa masuk menjadi client perusahaan kalian", ucap bu Fatma.

"Maaf, aku tidak mengerti maksud bu Fatma", tanya Lala keheranan.

"Dia wanita simpanan pak Rangga atasan mu".

"Apa?", Lala refleks karena terkejut mendengarnya.

"Dia wanita simpanannya sejak lama. Bahkan istri pak Rangga tahu dan memilih mengabaikannya", jelas bu Fatma lagi.

"Oh begitu, baik lah terimakasih ya bu untuk informasinya", Lala memilih menghentikan pertanyaannya karena sudah tidak ada hubungannya lagi dengan pekerjaannya saat ini.

Pantas saja Dewa menatap lekat Yona saat rapat pemilihan client waktu itu. Ternyata Yona secara ceroboh memilih calon client yaitu selingkuhannya Rangga. Dan hanya Dewa saat rapat yang mengetahui itu.

**

"Apa yang kamu pikirkan Yona?", tanya Dewa karena sedari selesai di wawancara bu Fatma, Yona hanya diam saja.

"Bukan apa - apa kok", jawab Yona tersenyum. Dewa memilih tidak melanjutkan membahasnya.

"Hmmm. Tidak kah menurut kamu Steven sangat baik kepada bu Lala?", kata Yona hati - hati. Dewa hanya melihat sekilas ke Yona.

"Mungkinkah menurut kamu Steven menyukainya?", lanjut Yona lagi.

"Aku juga ngga tahu", Dewa merasa cemburu saat mengingat tadi Steven menaruh perhatian lebih pada Lala. Bahkan meminta Dewa untuk tidak perlu berada lagi di dekat Lala.

Yona menyadari tatapan cemburu Dewa saat itu dan sekarang ini. Yona merasa kecewa dengan perasaan Dewa yang belum sepenuhnya untuk dirinya.

**

"Mau ngapaim kita kesini?", tanya Lala karena Steven memberhentikan mobilnya di depan rumah sakit.

"Mau berobat, kan kita ke rumah sakit", jawab Steven sambil melepaskan seatbeltnya.

"Aku baik - baik saja. Aku membaik setelah meminum obat pereda nyeri yang tadi kamu berikan", jawab Lala menghela nafasnya pelan.

"Tapi itu akan memburuk kalau ibu membiarkannya", potong Steven.

"Terimakasih Steven karena sudah begitu perhatian", Lala menuruti keinginan Steven yang ingin dirinya untuk cek dan berobat ke dokter. Mereka langsung masuk untuk segera menemui dokter.

Dokter menyarankan Lala untuk di infus agar stamina tubuhnya kembali normal. Steven dengan senang hati menunggui Lala di kamar rawat.

Lala merasa kasihan melihat Steven yang menungguinya sampai tertidur sambil duduk.

**

"Masih banyak yang harus dia pelajar. Kamu harus membantunya Bella", ucap kakeknya pada Bella anak dari Rino. Kakenya menyuruh Bella untuk mengajari Yona.

Malam ini keluarga besar pak Rangga makan malam bersama di rumah ayahnya.

"Kakek ingat ngga saat aku masih SMP, kakek mengatakan ini padaku. Singa betina hanya membawa bayi yang selamat setelah dia menjatuhkannya dari tebing. Dan itu yang terjadi pada keluarga kita. Bukankah wajar jika kita menerapkan peraturan serupa padanya?", ucap Bella.

Orang Ketiga Dalam Rumah TanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang