Raisa masuk kembali ke ruangan kerja Tim Manajemen dengan kaki yang sudah lemas dan juga kondisi perut yang sangat nyeri. Raisa melangkahkan kakinya perlahan-lahan sambil merambat memegang dinding sepanjang lorong. Sesampainya di depan ruangan, Helena melihat Raisa yang hampir saja terjatuh.
"Raisa", cepat Helena memekik melihat Raisa yang jatuh terkulai di lantai. Begitu juga dengan Lala yang langsung menghampiri Raisa dan mereka membawa Raisa ke ruang perawatan yang tersedia di kantor.
Dari sini lah Lala dan Helena akhirnya tahu kalau Raisa saat ini sedang mengandung. Karena dokter jaga yang menjelaskan kondisi Raisa.
Raisa terbangun setelah sudah pingsan tidak sadarkan diri selama hampir satu jam. Ia melihat ada Lala yang sedang duduk disamping tempat tidurnya.
"Maafkan aku", ucap Raisa sambil membangunkan dirinya untuk duduk.
"Jangan bekerja terlalu keras" ucap Lala. "Sepertinya pak Lucky tidak tahu kalau kamu saat ini sedang hamil", lanjut Lala.
"Aku memang belum memberitahunya. Aku juga berencana tidak akan memberitahu tim, tapi sekarang semya orang jadi tahu", ucap Raisa menundukkan kepalanya.
"Kenapa kamu tidak akan bilang?" tanya Lala.
"Karena aku tidak akan melahirkannya", jawab Raisa. "Tolong jangan beritahu suamiku", pinta Raisa. Lala hanya diam saja.
"Kenapa kamu datang hari itu?", tanya Lala mempertanyakan kedatangan Raisa saat malam ia mengirimkan pesan teks melalui website.
Raisa sendiri sedikit bingung dengan pertanyaan Lala, tetapi akhirnya dia paham arah pembicaraan Lala.
"Apa ibu yang mengirim pesan itu?", tanya Raisa terbata-bata. "Aku tidak mau terlibat rumor aneh di kantor, aku datang untuk melihat siapa yang mengerjai ku. Entah apa yang ibu pikir kan, tapi bukan aku", ucap Raisa menggelengkan kepalanya.
"Apanya yang bukan kamu?", pertanyaan Lala membuat Raisa gelagapan.
"Apa?", tanyanya.
*****
Rini berlari menghampiri Lala yang saat ini sedang berada di gudang produk.
"Apa lo melihatnya? Wakil Presdir Rangga mengadakan konferensi pers", Rini mengeluarkan handphonenya dan menunjukkan layar dimana terlihat pak Rangga sedang mengadakan konferensi pers secara siaran langsung untuk menjelaskan kejadian penyiraman wine yang di lakukan oleh istrinya kemarin.
Disitu Pak Rangga meminta maaf karena telah menyebabkan banyak kecemasan. Pak Rangga mengatakan kalau ingin meluruskan liputan berita tentang skandalnya yang sama sekali tidak benar. Wanita di video yang dianggap dan dibicarakan sebagai simpanannya adalah putrinya.
Jelas itu membuat Rini dan juga Lala terkejut mendengarnya. Bahkan Pak Rangga menjelaskan lebih rinci lagi. Kalau sebelum ia menikah, ia memacari seorang wanita saat kuliah, saat berpisah ia tidak tahu kalau pacarnya itu tengah hamil anaknya, yaitu anak yang saat ini sedang di gosipkan memiliki skandal dengannya.
Di ruangan lain, istrinya yang saat ini sedang menonton konferensi persnya merasa sangat marah hingga melempar gelas yang sedang ia pegang ke layar tv besar yang ada rumahnya.
Istri pak Rangga tidak setuju kalau pak Rangga mengakui Yona sebagai anaknya. Pasalnya mereka memang sudah membahas ini sebelumnya.
"Maaf", pak Rangga meraih tangan istrinya yang sontak saja langsung di tepis oleh istri pak Rangga.
"Bunuh saja aku, Wanita simpanan mu? Orang akan membicarakan nya tapi mereka juga akan segera lupa. Tapi anak di luar nikah? Kamu akan mengungkap penghinaan bagi diriku itu ke seluruh dunia?", - Istri Pak Rangga
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Ketiga Dalam Rumah Tangga
RomanceLala mendapatkan pesan dari nomor tidak dikenal, memberitahu bahwasanya suaminya tengah berselingkuh dengan salah satu karyawan yang berada di tim yang sama dengan dirinya. Mulai dari situ Lala berusaha mencari tau satu persatu dan betapa ia sangat...