Bab 57

50 3 0
                                    

"Dalam pergantian pegawai yang akan datang, pindahkan Lala dari Tim Manajemen ke cabang baru juga", perintah pak Rangga menghubungi bawahannya melalui sambungan telepon.

Pak Rangga tidak ingin kalau Lala menjadi perusak rencananya yang menutupi Yona menjadi anak kandungnya. Ia akan memutasi Lala ke kantor cabang yang baru.

*****

Saat baru sampai di kantor, Dewa berpapasan jalan dengan Yona. Dengan sopan ia menundukkan kepala karena saat ini seisi kantor tahu kalau Yona adalah anak dari Pak Rangga.

"Aku akan menjelaskan pada ayah ku", ucap Yona membuat langkah Dewa terhenti.

"Aku sudah bilang padanya kalau ini sudah berakhir", jelas Dewa tidak ingin memperpanjang urusannya dengan Yona.

"Apa yang terjadi padamu dan bu Lala?", tanya Yona penasaran. "Kalian akan berpisah?", tanyanya lagi tetapi Dewa mengabaikannya dan terus melangkah pergi.

"Jika kalian akan bercerai, akankah kita punya kesempatan?", tanya Yona lagi, lagi-lagi itu membuat langkah kaki Dewa terhenti dan dia membalikkan tubuhnya.

"Tidak, itu tidak akan terjadi", ucap Dewa lalu benar pergi meninggalkan Yona yang kecewa mendengar jawaban Dewa.

*****

"Ada apa?", tanya Lucky pada Raisa yang menemuinya di depan ruangan kerja Lucky.

"Tentang hari itu, ada hal lain yang harus ku bahas dengan mu", ucap Raisa pelan.

"Tidak perlu, kamu pergi dari rumah karena tidak ingin berbicara dengan ku. Dan sekarang kamu di sini untuk bicara karena ingin?", ucap Lucky tegas.

"Sayang, aku sungguh--", ucapan Raisa di potong oleh Lucky.

"Aku butuh waktu untuk berpikir. Aku akan menelepon saat siap", ucap Lucky lalu meninggalkan Raisa begitu saja dan masuk kembali ke dalam ruangan kerjanya.

*****

Lala bertemu dengan Yona saat akan memasuki lift menuju ruangan tim manajemen.

"Maaf kan aku. Aku menyadari hal mengerikan yang ku lakukan padamu. Tapi aku tulus. Tampar aku. Aku akan menerimanya", ucap Yona tidak berani menatap Lala.

"Tidak perlu", ucap Lala lalu mendekatkan dirinya ke Yona dan menatap matanya. "Kamu tidak tahu. Kamu pasti ingin berfikir begitu, karena itu sulit bagimu. Kamu kesulitan tumbuh dewasa, jadi kamu mungkin berfikir layak mendapatkan ini. Orang lain mungkin menuding dan mengejek, tapi kamu ingin bilang itu cinta sejati. Tapi lihat lah baik-baik, kamu menghancurkan hidup orang lain", ucapnya dengan nada tegas mengintimidasi Yona.

"Apa dia sungguh mencintai mu? Bukan kah itu hanya rasa kasihan?", tanya Lala.

"Aku tidak peduli juka aku bisa tetap bersamanya", jawab Yona yang sudah menangis karena menganggap dirinya benar rendahan di mata Lala. "Tidak apa-apa jika dia hanya merasa kasihan. Aku juga kasihan padanya", Lala begitu muak mendengar Yona yang masih menganggap semua yang dia lakukan bisa di maklumi.

"Rasa sakit yang dia alami sebenarnya, kamu tidak tahu", ucap Yona lagi sedikit bangga karena bisa membuat Lala merasa kalah dengan dirinya.

Sedangkan Lala yang mendengar itu ingin membalas perkataan Yona tetapi pintu lift sudah terbuka dan ada karyawan lain yang ingin masuk. Lala lebih baik memutuskan untuk keluar dari lift meninggalkan Yona.

*****

Hari ini para karyawan PT. Future Bright di undang oleh Ibu Susi bagian Tim Pemasaran ke acara ulang tahun anaknya yang di adakan di puncak.

"Helena, sebenarnya aku-- astaga kenapa aku sekaku ini", Coki mentertawakan dirinya sendiri saat sedari tadi ia latihan untuk mengungakap kan perasaannya kembali kepada Helena.

Orang Ketiga Dalam Rumah TanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang