Bab 38

42 2 0
                                    

Yona pun mengajak kedua tamunya untuk masuk dan melihat lihat isi rumah kontrakan itu.

"Rumah ini membawa energi baik. Buktinya itu membantu gadis muda ini, karena dia sudah akan pindah ke apartement yang lebih mewah. Kamu enggak akan menemukan tempat yang lebih baik dari ini", ucap bapak pemilik kontrakan itu ke Helena.

Terlihat Helena menatap ke arah Yona. Apa mungkin karena kerja sebagai pegawai PT. Future Bright belum ada 3 bulan sudah bisa menyewa apartement untuk tempat tinggal. Bukan artinya Helen meng under estimate Yona.

Yona pun begitu canggung melihat tatapan dari Helena.

"Gue dengar lo akan pindah?", tanya Helena kepada Yona saat terlihat bapak pemilik kontrakan keluar sebentar ke teras depan. Yona pun menganggukan kepala.

"Bagaimana menurut mu? Bagus kan?", tanya bapak pemilik kontrakan saat sudah kembali masuk ke dalam rumah.

"Saya masih ingin melihat beberapa kontrakan yang lain pak", ujar Helena kepada bapak pemilik kontrakan.

Helena dan pemilik kontrakan itu pun pamit pergi kepada Yona.

*****

"Halo semua", sapa Coki saat memasuki ruangan kerja Tim Manajemen, Coki juga menyapa satu persatu orang yang ada di dalam ruangan itu.

"Coki kenapa kamu kemari?", tanya Lala menyambut kedatangan Coki.

"Kerjasama kalian dengan pak Dany akan menjadi video khusus di buletin perusahaan bulan ini", Coki menghampiri meja kerja Lala sambil ber topang dagu di berkas-berkas yang tertumpuk di atas meja.

"Lalu atasanku menyuruhku mencari berita di mulai dari persiapannya", Lala pun tersenyum.

"Meskipun aku menyebalkan, ku harap kamu tidak menyalahkan ku", ucapnya kepada semua orang yang ada di ruangan itu. "Aku nantinya hanya mencoba melakukan tugasku", terlihat Helena hendak pergi meninggalkan ruangan dan mengajak Yona untuk ikut pergi dengannya. Coki hanya menatap kepergian Helena dengan senyum yang selalu terpampang manis di wajahnya, lalu ia menghampiri Lala, "Terima kasih sebelumnya sudah mengizinkan ku ikut La", ucap Coki seraya tersenyum ke Lala.

*****

"Sebaiknya kamu tetap tenang atau para klien penting itu akan mengincar mu", ucap Helena ke Yona yang tanpa sedikit khawatir karena saat ini mereka akan menemui pak Dany dan juga tim kerjanya.

*****

Dewa menghubungi seseorang melalui panggilan telepon kantor di atas meja kerjanya.

"Halo ini Kiki, dari departemen IT", terdengar jawaban dari seberang telepon.

"Ini aku Dewa, dari Tim Manajemen", jawab Dewa cepat.

"Oh direktur Dewa, ada yang bisa saya bantu pak?", tanya Kiki.

"Aku ingin minta tolong", - Dewa

"Kalau anda yang meminta sudah pasti saya kerjakan", - Kiki

"Boleh aku minta rekaman yang masuk gerbang depan tanggal tujuh September setelah pukul delapan malam?", - Dewa

"Rekaman masuk gerbang depan?", - Kiki

"Iya, bisakan?", - Dewa

lBiasanya aku butuh formulir resmi untuk merilis informasi ini--", - Kiki

"Karena itu aku menelepon mu secara pribadi. Aku enggak bisa bilang detailnya tapi itu menyangkut pekerjaan", Dewa. Terlihat Kiki di ujung telepon pun mengangguk-anggukan kepala tanda ia mengerti.

"Baik lah, aku bisa membantumu", - Kiki

"Terima kasih", Dewa pun memutus sambungan teleponnya

*****

"Pak Lucky", panggil Kiki ke Lucky.

"Iya pak?", Lucky menjawab panggilan atasannya itu, dan Lucky yang dipanggil oleh pak Kiki pun menghampiri meja kerja pak Kiki.

"Ambil rekaman masuk gerbang depan untuk 7 September setelah pukul delapan malam. Ini saya berikan catatannya agar kamu bisa memintanya dengan pengawas CCTV", pak Kiki menyerahkan selembar kertas kecil ke Lucky.

"Cari ini untuk Pak Dewa dari Tim Manajemen", Lucky pun menerima catatan kecil itu.

"Jangan kirim melalui internet, beri dia versi cetaknya", ucap pak Kiki kembali.

"Baik pak", Lucky mengerti dan segera meninggalkan meja kerja pak Kiki.

*****

"Aku ingin lima hidangan utama yang bisa dipilih para tamu, yang terpenting aku ingin chef Michael yang menjadi chefnya karena kami mengundang beberapa klien paling Eksklusif", ucap Lala kepada manager restaurant terkenal di sekitaran Jakarta ini.

"Kamu tahu sendiri siapa chef Michael, dia hanya datang untuk acara pilihannya. Tetapi setidaknya aku akan mengatur pertemuan untuk kamu bu", ucap manager restaurant itu.

"Baik terima kasih ya mbak", - Lala

"Aku sudah memilih beberapa hidangan penutup, jadi silahkan mencicipi", ucap manager restaurant itu lagi.

Saat ini Lala dan juga Raisa sedang berada di sebuah restaurant yang terkenal seantero Jakarta. Mereka ingin memesan untuk acara makan malam dengan para kliennya.

Saat Lala dan juga Raisa dipersilahkan untuk mencoba beberapa hidangan penutup, Lala memperhatikan Raisa yang ingin menyuapkan hidangan penutup ke mulutnya, tetapi tidak jadi ia lakukan.

Pada saat yang bersamaan, ponsel Lala berdering, ia pun segera mengangkat panggilan telepon itu.

"Iya halo Steve? Ada apa?", terlihat nama Steven yang memanggilnya dan dia pun lantas langsung mengangkat panggilannya.

"Bu Lala, maafin aku, mungkin aku membuat kesalahan besar", - Steven

"Apaa?", Lala terdengar kaget.

"Aku akan ke sana, coba kamu ingat ,habis dari mana saja kamu sebelumnya", Lala segera memutus panggilan telepon dari Steven".

"Raisa gue harus balik lebih awal, jadi gue serahkan sama lo mengenai chef Michael", - Lala

"Baik lah", - Raisa

Lala pun pamit pergi dengan Raisa dan juga manager restaurant.

Raisa pun merasa sedikit bingung harus mencoba beberapa hidangan lainnya yang belum Lala cicipin.

*****

"Kamu enggak bisa menemukannya?",tanya Lala ke Steven. Saat ini Lala sudah sampai di kantor dan mengajak Steven untuk mengobrol di pertengahan tangga darurat, Steven pun hanya menganggukan kepala dan terus menunduk.

"Kamu tahu begitu yang asli hilang, Presdir harus tanda tangan lagi", - Lala

"Iya bu", - Steven

"Lupakan soal lainnya, bagaimana dengan tanda tangan pak Dany? Kamu harus menemukannya, pak Dany sudah kembali ke negaranya. Kamu yang yakin ngga pernah melepas dokumen itu selagi bolak balik ke Tim Strategi Bisnis?", - Lala

"Begini, aku bertemu dengan ibu Berta dari Tim Produk di dalam lift, kelihatannya tampak sangat berat, jadi aku menawarkan bantuan. Apa aku menaruhnya di atas kotak saat itu?", ucap Steven sambil mengingat-ingat, Lala hanya menghela nafas mendengar penjelasan Steven.

*****

"Sepertinya kamu ingin aku memanjakan orang kaya, aku enggak tertarik", ucap chef Michael saat manager restaurant, saat ini ia menjumpakan chef Michael dengan Raisa.

"Bukan begitu, tapi sebaiknya--", chef Michael memotong ucapan Raisa.

"Akuagi sangat sibuk, permisi", chef Michael meninggalkan Raisa dan juga manager res

taurant begitu saja.

"Maafkan aku, kami enggak bisa melakukan apapun soal keputusan chef Michael", ucap manager restaurant merasa sedikit tidak enak dengan Raisa.

"Iya mbak ngga apa-apa kok, semoga secepatnya kami memiliki kesempatan lagi untuk bisa menemui dan membujuk chef Michael", ucap Raisa seraya tersenyum pesimis.

Orang Ketiga Dalam Rumah TanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang