"Apa maksudnya semua ini?", Rini berjalan cepat memasuki ruangan tim management. "Kenapa bisa Yona tiba - tiba mendapat jabatan sepenting ini? Apa karena dia orang dalam? Lalu apa pentingnya tim kalian ini sekarang kalau ada divisi baru itu!", geram Rini karena sudah membaca pengumuman yang di posting di forum perusahaan.
"Keterlaluan", Helena menggebrak meja kerjanya dan berdiri kesal. "Mereka pasti bercanda", Helena berjalan meninggalkan ruangan tim management.
Di tempat lain, Raisa juga ikut membaca pengumuman yang ada di forum perusahaan merasa kecewa. Kenapa perusahaan seperti memojokkan Lala setelah kejadian skandal yang terjadi di antara bosnya itu.
Sedangkan di acara makan siang yang di hadiri Dewa dan Lala. Bu Irma di beritahukan oleh asistennya kalau di forum perusahaan ada pengumuman yang penting. Segera di tatapnya kakak laki - lakinya yaitu Rangga setelah membaca pengumuman itu. Apa maksud kakaknya itu. Apa di pikir Rangga perusahaan ayahnya ini adalah semua taman bermain yang bisa sembarangan tunjuk orang untuk menjadi seorang pemimpin.
"Saya pikir pak Rangga mengambil langkah ini sebelum rapat umum pemegang saham di laksanakan", ucap asisten bu Irma.
"Dia berencana membangun tim dengan pendapatan tertinggi untuk mengambil kendali", dasar licik dan jahat seru bu Irma.
*****
"Selamat ya. Saat ini kami berada di jalan menuju kesuksesan",bu Angel memberikan selamat kepada Yona.
"Iya bu terimakasih", jawab Yona tersenyum tipis tetapi matanya tidak lepas memandang ke arah Lala yang duduk di sebrang mejanya. Bu Angel pun mengikuti arah pandang Yona.
"Ayah mu memberi mu posisi sebagai kepala tim. Tapi bagaimana kamu akan mengambil tempat itu?", sindir bu Angel menggerakkan kepalanya ke arah Lala, lalu berlalu begitu saja meninggalkan Yona. Yona yang menyadari apa yang di maksud Angel adalah tempat sebagai pendamping Dewa, langsung merasa tidak percaya diri.
Lala pergi begitu saja seorang diri setelah acara makan siang usai. Ia tidak menghiraukan Dewa yang sedari tadi menatapnya. Ia sudah amat kecewa dengan semua itu. Skandal yang di lakukan Dewa, Yona dan pak Rangga. Justru ia yang terkena imbasnya. Untuk apa gunanya jabatan yang ia pegang saat ini kalau tidak ada artinya sama sekali untuk perusahaan setelah pengumuman yang baru saja di sebar.
*****
"Cokiii!", panggil Rini saat melihat Coki yang baru saja keluar dari pintu kantor. Coki pun menoleh dan menyadari kalau Rini saat ini sedang bersama dengan Helena.
"Kami akan makan malam bersama, mau ikut gak?", ajak Rini.
"Tentu, ayo", Coki yang tidak melihat rasa keberatan di wajah Helena, menyetujui ajakan Rini dengan senang hati. Hal ini bisa membuatnya kembali menarik perhatian Helena.
"Ayo, lets gooo", semangat Riniw. Lalu mereka memasuki mobil Rini.
"Aku sangat kesal membaca pengumuman hari ini. Mereka anggap semua ini candaan mungkin ya", geram Rini saat mereka sudah memulai makan malam. Rini memilih makan malam di retaurant barbeque. "Gimana menurut lo Helena?", tanya Rini meminta pendapat Helena.
"Dia di angkat ke posisi yang setara dengan Lala", Rini berucap lagi karena Helena hanya diam saja saat ia bertanya.
"Bagaimana dengan tim kalian Helena?", tanya Coki.
"Entah lah, itu adalah keputusan perusahaan. Kami tidak bisa menahannya", ucap Helena yang memang pasrah walaupun di dalam hatinya ia sangat marah dengan keputusan itu
"Menurut lo lah Coki gimana? Lo bisa lihat sendiri kan, mereka para atasan semakin semena mena. Begini contohnya", Rini mengeluarkan kertas dan bolpoin dari dalam tasnya dan mulai menggambarkan skema yang nantinya akan berlangsung di kantornya. Para client penting akan langsung berkomunikasi dengan tim prestise tanpa perlu meminta persetujuan apapun dari tim manajement. Tugas tim mangement nantinya hanya menjadi tukang catat kalau bahasa kasarnya. Rini menjabarakan lalu melemparkan bolpoinnya asal akibat kesal.
"Astagaa, orang yang tidak bersalah akan terluka dalam pertarungan pak Rangga dalam melawan Lala ini. Membuat tim manajement akan tidak berguna sama sekali dan akhirnya akan di rumahkan seluruhnya. Pak Rangga tidak boleh melakukan ini pada mereka. Gue tidak menyangka kalau dia akan melakukan ini semua", geram Rini.
"Helena, apa kamu baik - baik aja sekarang?", tanya Coki yang lebih fokus dengan nasib Helena kedepannya.
"Aku baik - baik aja", jawab Helena datar. Rini menyadari Coki yang berbicara lembut dengan Helena tanpa lo dan gue, ia merasa ada sesuatu di antara keduanya. Kali ini ia tidak mau kecolongan lagi. Ia harus menjadi yng pertama tahu dengan hubungan antara Coki dan Helena.
"Bukan kah dia wanita itu. Wanita yang bercerita kalau ia sempat di lecehkan oleh atasannya?", terdengar suara bisik - bisik wanita dari meja yang tidak jauh dari Helena dan temannya duduk saat ini. Pasalnya berita mengenai ia dan beberapa orang wanita di lecehkan Baim sudah tersebar di beberapa media sosial.
"Apa? Namun saat ini ia sedang makan malam bersama dengan seorang pria? Setelah semua yang dia lakukan untuk merusak citra bosnya sendiri", kali ini terdengar suara pria yang berbicara. Jelas mendengar itu Rini, Coki dan Helena merasa jengah.
"Iya bener, kalau gue jadi dia, gue akan menghilang untuk sementara waktu. Bukan malah berdampingan dengan pria di depan umum seperti ini", seru wanita lainnya. Rini melempar sendoknya asal ke meja sangat geram terus mendengar bisik - bisik tidak mengenakan itu, lalu segera bangkit dari duduknya.
"Permisi, apa kami mengganggu kalian?", Coki lebih dulu bangkit untuk menghampiri meja yang sedari tadi berisik membicarakan mereka.
"Ohh ti.. tidak", jawab gugup yang wanita.
"Sepertinya sedari tadi kalian mengatakan sesuatu tentang kami. Jadi aku bertanya - tanya, apa kami mengganggu kalian", ucap Coki lagi.
"Tidak--", giliran yang pria yang menyanggah.
"Kalau ada sesuatu untuk di katakan, jangan berbicara di belakang kami, katakan saja langsung ke kami. Kalau tidak, itu akan menyebabkan kesalahpahaman seperti ini", tegas Coki.
"Iya kami minta maaf", ucap lelaki itu.
"Tolong jangan di ulangi. Terima kasih", lantas Coki meninggalkan sekumpulan meja itu.
"Wahhh, Coki luar biasa", puji Rini. "Gue ke toilet sebentar", pamit Rini yang sebenarnya ingin memberikan waktu berdua saja untuk Coki dan juga Helena. Ia melirik sekilas ke Coki yang terus menatap Helena.
*****
"Udah selesai mandi bu?", Raisa tersenyum merespon pertanyaan Lucky saat memasuki kamar.
"Begini, aku pikir tidak apa - apa jika kadang - kadang kamu pergi jalan - jalan keluar rumah. Aku mengizinkannya. Nanti saat akan pulang, kamu boleh meminta ku untuk menjemput mu. Agar kita bisa merasakan seperti ABG lagi", membuat Raisa tersenyum mendengarnya. "Ini lah masalahnya, aku terlalu banyak bicara", lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Ketiga Dalam Rumah Tangga
Roman d'amourLala mendapatkan pesan dari nomor tidak dikenal, memberitahu bahwasanya suaminya tengah berselingkuh dengan salah satu karyawan yang berada di tim yang sama dengan dirinya. Mulai dari situ Lala berusaha mencari tau satu persatu dan betapa ia sangat...