Jisoo

800 114 1
                                    

Limario mengerutkan keningnya dengan bingung ketika melihat Jisoo sudah duduk dengan tenang di ruang tamu rumahnya.

"Ada apa Jis? Ada kerjaan osis?" Tanya Limario bingung kenapa Jisoo tiba-tiba saja sudah berada dirumanya.

"Lo nggak ada pertanyaan lagi apa selain osis?" Tanya balik Jisoo dengan malas ketika Limario membahas osis.

"Gue sama lo kan ketua sama wakil osis, ya wajar gue tanyain itu" Jawab Limario akhirnya duduk didepan Jisoo.

"Masih dendam gue sama bu Ani kalau inget itu" Ujar Jisoo sementara Limario tersenyum karna dari awal mereka tidak mempunyai ekspetasi apa-apa tentang osis.

"Itu MPK kagak ada yang mau mecat gue apa ya? Gue sering bolos rapat anjir" Ujar Jisoo mencurahkan kekesalannya karna semua orang justru mendukungnya menjadi wakil ketua osis.

"Nggak usah terlalu dipikirin, dibawa santai aja" Ujar Limario sembari tersenyum melihat temannya itu.

"Jalan kuy, si Egi juga ngajakin tadi tapi katanya ngumpul di coffe shop yang nggak jauh dari sekolah itu loh" Ujar Jisoo yang membuat Limario mengerutkan keningnya bingung.

"Coffe shop yang mana?" Tanya Limario masih bingung dengan coffe shop yang dimaksud oleh Jisoo.

"Yang baru buka itu loh, punyanya temennya si Irene katanya Seulgi" Jawab Jisoo yang membuat Limario sontak baru mengingat jika memang Irene pernah memberitahu kepada mereka tentang coffe shop terbaru itu.

"Yaudah, gue ambil jaket dulu" Ujar Limario akhirnya menuruti keinginan Jisoo daripada dia mumet dirumah.

"Seulgi udah dimana?" Tanya Limario ketika menyimpan helmnya kemudian berjalan bersama dengan Jisoo.

"Udah didalem katanya sama si Irene" Jawab Jisoo kemudian mengedarkan pandangannya ketika mereka baru saja masuk.

"Itu mereka" Tunjuk Limario ketika melihat Seulgi dan Irene tengah mengobrol satu sama lain.

"Tegang amat tuh muka kayaknya abis maling aja" Ujar Jisoo duduk tepat disamping Seulgi sedangkan Limario duduk disamping Irene.

"Ada kak Kai tuh" Bisik Irene menunjuk kearah belakang mereka, sontak Jisoo dan Limario melihat kearah yang ditunjuk oleh Irene.

"Jangan terlalu nampak anjir" Ujar Seulgi menurunkan pandangan Jisoo untuk tidak terus menerus melihat kearah Kai.

"Siapa tuh? Bukan si nenek lampir?" Tanya Jisoo penasaran siapa gadis yang bersama dengan Kai.

"Bukan, Jennie lagi mager keluar katanya soalnya lagi kedatangan tamu bulanan" Jawab Irene yang memang sempat mengajak Jennie untuk datang bersama dengan mereka tetapi Jennie mengatakan bahwa dia sedang tidak mood untuk keluar.

"Selingkuhannya dong berarti?" Tanya Jisoo kaget atas apa yang ada dipikirannya, Irene sontak menggelengkan kepalanya.

"Jangan nyimpulin sepihak dulu Jis, sejauh gue amati sama Seulgi mereka normal-normal aja. Siapa tau itu sepupu atau siapanya" Jawab Irene sedangkan Seulgi ikut mengangguk setuju.

"Kita pantau aja dulu, kalau emang gelagatnya lain ya kita ngasih tau ke Jennie" Ujar Seulgi sedangkan Limario berusaha untuk tetap tenang tapi dalam hatinya ingin mengumpat Kai jika memang itu selingkuhannya.

"Tuh anak gue jadiin sambel juga lama-lama" Komentar Jisoo memilih memesan makanan juga minuman.

"Niat hati menenangkan pikiran malah emosi gue meningkat ampe ubun-ubun" Ujar Jisoo setelah memesan makanan dan minuman untuknya juga Limario.

"Mabar dulu lah" Ujar Jisoo memilih mengeluarkan ponselnya untuk memainkan gamenya.

"Tukeran deh Jis, biar gue bisa mantau kak Kai" Ujar Irene yang membuat Jisoo mengangguk dan membiarkan Irene duduk disamping Seulgi.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang