Sorry

855 129 2
                                    

Irene mendengus malas ketika melihat Jennie ada didepan rumahnya, Irene hendak menutup kembali pintu rumahnya tapi Jennie menahannya.

"Gue boleh ngomong nggak Ren? Please" Ujar Jennie yang membuat Irene memutar bola matanya dengan malas.

"Ren, ayolah" Ujar Jennie menahan tangan Irene yang hendak kembali menutup pintu rumahnya.

"Eh, Jen" Kaget Seulgi yang baru saja datang, Seulgi melihat kearah Irene yang tampak tak mengidahkan Jennie.

"Ayo masuk Jen" Ujar Seulgi yang membuat Irene kaget dan hendak protes, tapi Seulgi keburu merangkulnya dan membawanya kedalam rumah Irene.

"Dikamar Irene aja, gue tunggu disini" Ujar Seulgi, Irene hendak berbicara tapi Seulgi menggelengkan kepalanya.

"Kalian temanan udah lama, nggak lucu banget jadi nggak akur karna orang yang baru datang ke kehidupan kalian" Ujar Seulgi yang membuat Irene terdiam.

"Ikutin aja Jen, aman itu" Ujar Seulgi sedangkan Jennie menganggukkan kepalanya dengan pelan.

"Makasih Gi, dan maaf soal kemaren" Ujar Jennie sedangkan Seulgi hanya tersenyum saja.

"Dijadiin pelajaran aja, kita cuman mau terbaik buat lo kok. Nggak ada maksud yang lain" Ujar Seulgi sedangkan Jennie menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Semangat bujuk Irenenya" Ujar Seulgi ketika melihat Jennie berlalu kearah lantai dua tempat dimana kamar Irene berada.

"Rene, gue beneran minta maaf soal yang kemarin. Harusnya gue nggak langsung menyimpulkan hal buruk tentang kalian" Ujar Jennie yang membuat Irene menghela nafasnya.

"Jen, denger ya. Mau itu siapapun doi lo, gue bakalan turut seneng kalau lo juga seneng, kalau doi lo beneran baik buat lo. Tapi nyatanya apa sih Jen? Gue tuh cuman khawatir sama lo, takut lo sakit hati atau semacamnya. Gue, Seulgi, Jisoo bahkan Lim berusaha jadi temen yang baik buat lo bukan malah mau ngehancurin kebahagiaan lo itu" Ujar Irene kesal mengingat kejadian kemarin, bahkan satu sekolah membicarakan tentang mereka.

"Maaf Ren, gue tau gue salah" Ujar Jennie menundukkan kepalanya karna tak berani menatap mata Irene.

"Kenapa lo minta maaf?" Tanya Irene yang membuat Jennie mendongkak sekilas padanya.

"Gue salah, harusnya gue nyari tau tentang hal itu dan bukan malah nyalahin kalian" Jawab Jennie yang membuat Irene menganggukkan kepalanya karna Jennie sudah menyadari apa kesalahannya.

"Nggak cuman ke gue aja lo harus minta maaf, ke Jisoo sama Lim juga" Ujar Irene yang membuat Jennie menganggukkan kepalanya dengan cepat.

"Ini gue mau ke rumah Lim kok, Jisoo ada disana" Ujar Jennie yang membuat Irene menghela nafasnya sejenak.

"Jen, dengerin gue ya. Gue tuh bersyukur banget pas lihat lo bahagia, tapi apa lo pikir gue bakalan diem aja kalau seseorang udah nyakitin lo? Nggak, Jen" Ujar Irene memegang kedua bahu Jennie.

"Makasih Rene" Ujar Jennie memeluk Irene sekilas, Irene hanya bisa menghela nafasnya dan menepuk-nepuk punggung Jennie.

"Gue mau ke rumah Lim dulu, takut kemaleman" Ujar Jennie melepas pelukannya pada Irene.

"Yaudah, ayo gue anter kebawah" Ajak Irene berjalan bersama dengan Jennie, Seulgi yang tengah duduk sambil memainkan gamenya diruang tengah rumah Irene mendongkak ketika mendengar suara langkah kaki.

"Udah ngobrolnya?" Tanya Seulgi berdiri ketika melihat Irene dan Jennie sudah terlihat akur kembali.

"Udah" Jawab Irene sedangkan Jennie menganggukkan kepalanya dengan pelan.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang